Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) meneken nota kesepahaman ( memorandum of understanding /MoU) dengan China Development Bank (CDB) dalam upaya akselerasi transisi energi. Melalui kesepahaman itu, CDB menegaskan komitmen dukungan pendanaan untuk transisi energi PLN di Indonesia.
MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, President of CDB Xiamen Branch, Zeng Liqing serta Director of International Cooperation Division of CDB Xiamen Branch, Ruan Xuefeng di kantor pusat CDB, Beijing, China, pada Senin (16/10/2023) lalu.
Baca Juga
Kesepahaman ini menjadi komitmen dan eksplorasi dalam hal pendanaan korporasi, pendanaan proyek, dan solusi pendanaan lainnya terkait transisi energi. Selain itu, peningkatan kapasitas pegawai PLN dalam pengembangan energi terbarukan juga masuk dalam MoU tersebut.
Advertisement
Darmawan Prasodjo menyatakan penandatanganan ini merupakan salah satu wujud nyata hubungan bilateral strategis yang terus dirawat Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Presiden China, Xi Jinping.
Dalam kesempatan ini, Darmawan menegaskan, PLN terus mengakselerasi transisi energi dalam mendukung target pengurangan gas rumah kaca di Indonesia sebagai pelaksanaan Nationally Determined Contribution (NDC) berdasarkan Paris Agreement.
"PLN sudah siap, dan CDB datang sebagai penguatan. China Development Bank hadir sebagai kekuatan baru, sebagai penguat baru, untuk memperkuat upaya transisi energi," ujar Darmawan dalam penandatangan MoU di Beijing pada Senin (16/10).
Dalam beberapa tahun terakhir, CDB dan PLN telah berhasil bekerja sama dengan beragam proyek. Dengan kerja sama baru ini, diharapkan kolaborasi kedua belah pihak dapat berkontribusi signifikan dalam upaya mitigasi iklim berupa akselerasi transisi energi Indonesia.
"Tantangan terbesar transisi energi adalah investasi. Kita sudah menyusun roadmap, sudah menyiapkan teknologi, sudah membangun infrastruktur. Tapi tanpa dukungan pembiayaan, semua itu tak akan berjalan," kata Darmawan.
Perencanaan Investasi
Pihaknya siap mengelaborasi perencanaan investasi yang komprehensif, termasuk proyek-proyek potensial di mana CDB akan dapat menggali potensi untuk memberikan dukungan pembiayaan.
"Kita segera menindaklanjuti rincian potensi pembiayaan ini, juga membuka diskusi lebih lanjut untuk memastikan bahwa MoU tingkat tinggi antara CDB dan PLN ini dapat benar-benar diwujudkan menjadi tindakan nyata," katanya.
Sementara itu, President of CDB Xiamen Branch, Zeng Liqing mengapresiasi terlaksananya MoU antara CDB dan PLN untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia. Komitmen CDB untuk proyek ini diharapkan semakin meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara.
"Atas nama CDB saya ingin menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan PLN kepada CDB untuk sebagian bisnis di Indonesia dan juga hubungan kerja sama jangka panjang," ujar Zeng Liqing.
Zeng Liqing menandaskan pihaknya mendukung komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi energi demi mencapai target pengurangan emisi hingga 2060. "Kami mendorong kemajuan energi di Indonesia, semoga MoU ini makin meningkatkan kerja sama CDB dan PLN," katanya.
Advertisement
Disaksikan Jokowi, PLN Teken Kerja Sama dengan 9 Perusahaan di ICBF China 2023
Di sela kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden China, Xi Jinping, 15 - 18 Oktober 2023, Presiden RI menyaksikan kesepakatan PT PLN (Persero) dengan dua perusahaan besar energi bersih asal China dalam kerja sama pengembangan EBT di Indonesia pada Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing, China.
Selain dua MoU yang disaksikan Presiden Jokowi, PLN juga meneken tujuh MoU lainnya antara lain dengan The Export-Import Bank of China, Sinosure, Bank of China, Industrial and Commercial Bank of China, State Development & Investment Corp. Ltd, Huawei Tech Investment, dan China Energy International Group dengan total nilai valuasi kerja sama (termasuk pendanaan) sebesar lebih dari 54 miliar USD.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan kunjungannya ke Beijing untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan China. Tiga isu prioritas yang diusung dalam pertemuan ini terkait ekspor, investasi dan ketahanan pangan.
"Sejumlah isu prioritas yang akan kita bahas dengan China antara lain peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan," ungkap Presiden.
PLN mengambil peran penting dalam peningkatan investasi antara China dan Indonesia dalam sektor energi untuk mendukung komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia.
PLN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan State Grid Corporation of China (SGCC) dan Trina Solar China dalam pengembangan smart grid sebagai backbone kelistrikan energi bersih di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang juga mendampingi Presiden Jokowi di forum China-Indonesia Business Forum 2023 di Beijing, mengatakan PLN merasa terhormat dengan kolaborasi bersama perusahaan-perusahaan energi kelas dunia yang ada di China. Dengan adanya forum ini, dirinya melihat partnership antarpihak akan semakin kuat.
Transisi Energi
Darmawan mengatakan, kerja sama dengan SGCC merupakan wujud kolaborasi bersama untuk dapat bergerak maju dalam transisi energi.
“PLN berharap melalui kerja sama ini, SGCC dan PLN dapat saling memperkuat satu sama lain. Bersama-sama, kita akan membangun jalur transmisi supergrid ramah lingkungan, smart grid, dan memperluas kemitraan ke depan,” ujar Darmawan.
Nantinya, kerja sama antara PLN dan SGCC juga mencakup studi bersama dalam pemanfaatan energi terbarukan, penyimpanan tenaga listrik, integrasi jaringan listrik hingga manajemen jaringan cerdas untuk meningkatkan sistem tenaga listrik yang andal, berkualitas dan ekonomis.
Tidak hanya dengan SGCC, kerja sama PLN juga dilakukan dengan investor asal China lainnya, yaitu Trina Solar. PLN melalui PLN Indonesia Power Renewables melakukan joint venture dengan Trina Solar, Sinar Mas, dan Agra Surya Energi untuk pembangunan pabrik sel dan panel surya terbesar se-Indonesia di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.
"Trina Solar ini perusahaan terkemuka dengan teknologi masa depan. Bersama-sama, kami telah meluncurkan joint venture manufaktur Solar PV. Kami akan memperluas kapasitas dan produksi untuk memasok pasar Solar PV skala besar di Indonesia," ujarnya.
Darmawan melanjutkan, pembangunan manufaktur Solar PV di Kendal menunjukkan semangat kolaborasi yang terus diusung PLN. Hal ini semata-mata untuk memaksimalkan potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar, mencapai 207 Gigawatt (GW).
Advertisement