Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir diketahui telah menyelesaikan kunjungannya ke China mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ternyata, ada kesepakatan kerja sama antar BUMN dengan sejumlah perusahaan China senilai Rp 214 triliun.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, ada 31 perjanjian kerja sama yang diteken dalam lawatan Erick Thohir. Beberapa diantaranya adalah BUMN.
Baca Juga
"Kemarin total kerja samanya 31 perusahaan dengan China, totalnya 13,7 miliar dolar AS, Rp214 triliun," ujar dia, di Jakarta, dikutip Kamis (19/20/2023).
Advertisement
Arya bilang, ada potensi kerja sama dengan nilai yang lebih besar. Ini menyangkut pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
"Kemudian potensi kerja sama lainnya lagi diplaning itu lagi penjajakan masuk Rp 450 triliun ini pengembang energi hijau dan sebagainya," sambungnya.
"China ini kan energi hijaunya cukup bagus juga dia. Di china itu sudah tidak ada lagi motor BBM, semua dari motor listrik. Sebagian sudah mobil listrik mereka dan pengembangan-pengembangan energi hijaunya cukup besar, bagus, jadi kita kerja sama dibidang itu," jelas Arya.
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan kerja sama yang diteken ini jadi salah satu bukti hubungan baik Indonesia-China. Dia mengakui teknologi di China terbilang maju, termasuk dari sisi hilirisasi sumber daya hingga penggunaan listrik hijau.
"Nah inilah kenapa kalau saya lihat tadi kerja samanya ini luar biasa. Tadi disebutkan angkanya 13,7 miliar dolar AS yang di mana itu yang sudah agreement, tapi potensinya itu masih ada lagi 29 miliar dolar AS, artinya hubungan swasta-swasta, BUMN swasta dan BUMN-BUMN ini juga ini bisa terus ditingkatkan," urainya.
Â
Contoh Kerja Sama
Erick Thohir menerangkan, ada sejumlah kerja sama di bidang energi yang dilakukan BUMN dan pihak China. Mulai dari industri baterai listrik, hingga sistem saluran listrik hijau.
"Ada IBC itu membangun sama catl, industri baterai listrik. Tadi juga saya lihat ada PLN bekerja sama dengan PLN China itu bagaimana perbaikan green syatem bahwa saluran listrik karena memang kan ke depan yang namanya listrik ini harus hijau," ungkap dia.
"Tadi kita lihat juga ada kemungkinan kerja sama juga bagaimana kita membangun hidropower untuk PLN. Nah hal-hal ini yang saya rasa ini sangat optimis ya dan ini sangat positif saya rasa dan ini menjadi bagian bahwa kita memang harus terus dorong yang namanya pengembangan industrialisasi di Indonesia," pungkas Erick Thohir.
Â
Advertisement
China Siap Pasok Beras
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir, menyampaikan bahwa Presiden China Xi Jinping siap memasok sebanyak 1 juta ton beras untuk Indonesia.
"Presiden Xi Jinping berkomitmen memenuhi kebutuhan 1 juta ton beras," tulis Erick dalam akun instagramnya @erickthohir dikutip Rabu (18/10/2023).
Bahkan, ucap Erick, sebanyak 500 ribu ton beras impor asal China tersebut akan tiba di Indonesia dalam waktu dekat. Dengan ini, cadangan beras di gudang milik Bulog diproyeksikan menjadi 2,5 juta ton.
"Di mana 500 ribu beras ton beras dalam waktu segera, sehingga cadangan stok beras BULOG akan meningkat menjadi 2,5 juta ton," ungkap Erick.
Â
Pertemuan Bilateral
Erick menyebut, kesepakatan untuk mendatangkan 1 juta ton beras impor asal tersebut usai Presiden Jokowi melakukan pertemuan Bilateral dengan Presiden Xi Jinping. Dalam pertemuan penting tersebut, pemerintah juga terus mendorong perluasan pasar produk pertanian dan perikanan di China.
"Kami mendorong kerja sama peningkatan perdagangan, seperti perluasan akses pasar produk pertanian dan perikanan Indonesia di Tiongkok," pungkas Erick.
Advertisement