Sukses

USD Menguat Lagi 19 Oktober 2023, Rupiah Terkapar ke 15.800 per Dolar AS

Rupiah kembali ditutup melemah 85 poin dalam penutupan pasar Kamis sore ini, sebelumnya sempat melemah 130 poin dilevel Rp. 15.815 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks dolar Amerika Serikat (USD) melanjutkan penguatan pada Kamis, 19 Oktober 2023. Sedangkan nilai tukar rupiah sempat melemah 130 poin pada perdagangan hari ini. 

"Dolar mendapat dukungan dari lonjakan imbal hasil Treasury AS, yang melanjutkan kenaikannya, karena pasar bertaruh bahwa Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan memberikan nada hawkish pada pidatonya pada Kamis malam," kata Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam paparan tertulis pada Kamis (19/10/2023).

Ibrahim menyoroti sentimen yang tetap lemah di tengah sedikitnya tanda-tanda deeskalasi konflik Israel-Hamas, yang membuat para pedagang tetap waspada terhadap aset-aset yang berisiko.

"Hal ini diperburuk oleh melemahnya pasar obligasi, karena para pedagang bersiap untuk menaikkan suku bunga," lanjut Ibrahim. Fokus saat ini tertuju pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Economic Club of New York hari ini.

Dengan tren kenaikan inflasi AS baru-baru ini, Powell diperkirakan akan mengulangi pendiriannya mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Sementara di Tiongkok, adanya kekhawatiran atas gagal bayar (default) pasar properti di negara tersebut.

Peristiwa seperti ini dapat memicu serangkaian gagal bayar (default) bagi pengembang dan memicu restrukturisasi utang besar-besaran pada pasar properti Tiongkok.

Gagal bayar (default) besar-besaran di pasar properti Tiongkok menjadi pertanda buruk bagi perekonomian, mengingat pasar tersebut menyumbang sekitar seperempat aktivitas ekonomi lokal.

Rupiah Melemah Lagi pada Kamis, 19 Oktober 2023

Rupiah kembali ditutup melemah 85 poin dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat melemah 130 poin di level Rp. 15.815 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 15.730 perdolar AS.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.800- Rp. 15.870," ungkap Ibrahim dalam perkiraannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BI Kerek Suku Bunga

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Repo Rate (BI7DRR) 25 basis poin ke level 6%, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 18-19 Oktober 2023.

Kenaikan suku bunga ini merupakan yang pertama kali sejak BI menaikkan suku bunga ke level 5.75 persen pada Januari 2023 dan mempertahankan di level tersebut hingga September 2023.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkap alasan Dewan Gubernur BI menaikkan suku bunga acuan atau BI rate di level 6 persen.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 6,00," ungkap Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, Kamis (21/9/2023).

Mengacu pada keputusan tersebut, suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%.

Perry menuturkan keputusan BI menaikkan suku bunga acuan ini adalah untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global dan sebagai langkah preemptive dan forward looking memitigasi dampaknya ke imported inflation.

3 dari 3 halaman

Ramalan Ekonom

Menjelang RDG, Konsensus Ekonom memperkirakan BI akan menahan suku bunga di 5,75 persen.

"Pejabat The Fed Lagi-Lagi Beri Isyarat Suku Bunga Tidak Naik Sehingga inflasi tetap terjaga di level 2-4 persen padda 2023 dan 1,5-3,5 persen pada 2024," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini