Sukses

Tak Mau Gegabah Soal Penyebab KA Argo Semeru Anjlok, KAI Tunggu ke Investigasi KNKT

pihak kepolisian menduga adanya masalah pada bantalan rel kereta api yang membuat bidang rel tak sejajar atau miring sehingga membuat KA Argo Semeru anjlok.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tak mau gegabah menentukan penyebab KA Argo Semeru anjlok di lintas Sentolo-Wates beberapa waktu lalu. Pasalnya, penyebab kecelakaan masih diinvestigasi oleh tim gabungan.

Sebelumnya, pihak kepolisian menduga adanya masalah pada bantalan rel kereta api yang membuat bidang rel tak sejajar atau miring. Namun, VP Public Relation KAI Joni Martinus tidak mengamini adanya dugaan tersebut.

"Dapat saya sampaikan bahwa penyebab kecelakaan KA sesuai dengan statement pak Dirut KAI saat di lokasi kejadian," ujarnya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (19/10/2023).

Joni menegaskan, terkait penyebab KA Argo Semeru anjlok masih harus didalami oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Perhubungan, dan KAI.

"Bahwa masih dalam pemeriksaan dan menunggu hasil investigasi dari KNKT, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian DJK Kemenhub, dan KAI," tegasnya.

Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ikut mengirimkan tim evakuasi ke lokasi insiden anjloknya kereta api (KA) Argo 17 Semeru relasi Surabaya Gubeng - Gambir dan KA Argo Wilis relasi Bandung - Surabaya Gubeng pada Selasa (17/10/2023).

Kementerian juga menerjunkan tim investasi untuk mencari tahu penyebab dari kecelakaan KA Argo Wilis - Argo Semeru.

Dikatakan jika saat ini, tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan penumpang.

"Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dalam keterangannya di Jakarta.

 

2 dari 4 halaman

Proses Evakuasi

Terkait pada proses evakuasi penumpang sudah dikirimkan rangkaian kereta luar biasa (KLB) dari Yogyakarta. "Sekaligus mendalami kronologis terjadinya insiden untuk dilakukan langkah penanganan selanjutnya," ungkap Risal.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) juga tengah berkoordinasi intensif dengan tim tanggap darurat untuk memastikan tidak ada korban.

Kemenhub pun menyatakan turut prihatin atas terjadinya insiden anjlokan yang melibatkan rangkaian kereta api (KA) Argo Semeru dengan nomor registrasi KA 17 rute Surabaya Gubeng-Gambir tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Kronologi

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal buka suara mengenai KA Argo Semeru anjlok disusul KA Argo Wilis yang menemper dari arah berlawanan

Risal mengaku turut priharin dengan kejadian tersebut yang melibatkan rangkaian kereta api atau KA Argo Semeru dengan nomor registrasi KA 17 rute Surabaya Gubeng - Gambir.

"Insiden ini berlangsung di petak lintas antara Stasiun Sentolo - Wates KM 520+4 pada Selasa (17/10) pukul 13:15 WIB," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (17/10/2023).

Dia menjelaskan, usai KA Argo Semeru tersebut anjlok, ada kecelakaan tambahan. Yakni, laju KA Argo Wilis dari arah berlawanan yang menemper KA Argo Semeru.

"Selang beberapa waktu kemudian, pada pukul 13:25 WIB rangkaian KA 6 Argo Wilis datang dari arah barat dan menemper rangkaian KA Argo Semeru. Aibat hal tersebut, petak lintas tempat kejadian tidak dapat dilalui di kedua arah," jelas dia.

 

4 dari 4 halaman

Evakuasi Penumpang

Risal menyebut guna mengamankan kondisi penumpang, tim evakuasi sudah langsung mengambil tindakan.

"Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak," paparnya.

"Sementara untuk evakuasi penumpang, telah dikirimkan rangkaian kereta luar biasa (KLB) dari Yogyakarta," sambunf Risal.