Sukses

Tembus Pasar Singapura, Plt. Mentan: Indonesia Bisa Menjadi Produsen Pangan Dunia

Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, melepas ekspor produk olahan unggas Indonesia ke Singapura. Berbagai produk tersebut berasal dari PT. Malindo Food Delight dengan merek SunnyGold dan Ciki Wiki (varian karage dan nuget).

Liputan6.com, Cikarang - Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, melepas ekspor produk olahan unggas Indonesia ke Singapura. Berbagai produk tersebut berasal dari PT. Malindo Food Delight dengan merek SunnyGold dan Ciki Wiki (varian karage dan nuget). Usai melepas tiga kontainer atau sekitar 18 ton dengan nilai USD 90.000 produk olahan, Plt. Mentan Arief mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi produsen pangan dunia, salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha agar aktif mencari peluang pasar internasional.

“Hari ini kita dorong tiga kontainer dari Malindofood ke Singapura, kedepan juga akan ke Jepang, dalam waktu dekat juga, kita harusnya buka pasar - pasar lain. UAE (United Arab Emirates) juga akan kita dorong agar masuk, sebenarnya Indonesia bisa menjadi produsen pangan dunia,” ungkap Plt. Mentan Arief di lokasi pelepasan ekspor, Pabrik PT Malindo Food Delight di Cikarang, Jawa Barat.

 

Selain Jepang, Singapura menjadi salah satu negara yang dikenal ketat akan keamanan pangannya. Keberhasilan produk Indonesia menembus pasar Singapura, dikatakan Plt. Mentan Arief, sebagai bukti bahwa produk peternakan Indonesia sangat berkualitas. Selain membuka peluang ekspor bagi produk pertanian lainnya, Arief berharap produksi dalam negeri dapat diperkuat sehingga upaya menekan importasi dapat terlaksana secara maksimal.

“Kalau produk kita sudah masuk Singapura, sudah masuk Jepang, (negara) yang lain itu mudah sekali, sehingga hari ini kita dorong terus, ekosistem pangan Indonesia, begini cara mengelola pertanian Indonesia, kita kurangi secara berkala importasi, dorong produksi dalam negeri,” tegasnya.

 

Di kesempatan yang sama, Rewin Hanrahan, Direktur PT Malindo Feedmill Tbk mengatakan bahwa dengan pemesanan kembali atau repeat order dari pihak buyer Singapura menandakan bahwa produk dalam negeri mendapat respon pasar yang baik di Singapura, di tengah persaingan yang ketat dan tingkat ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.

“Ini juga menjadi momentum penting bagi kami, bahwa produk Malindo artinya produk Indonesia bisa menembus negara yang menjadi pusat perekonomian di Asia Tenggara bahkan dunia internasional,” ujar Rewin.

 

Sejak tahun 2020, Malindo dengan produk olahan SunnyGold juga sudah berhasil ekspor ke pasar Jepang. Rewin menargetkan pada bulan November nanti, pihaknya akan mengekspor dua kontainer ayam beku dan 2 kontainer produk olahan ke Singapura. Ia juga berharap agar ekspor satu kontainer produk olahan ke United Arab Emirates dan juga ke Jepang dapat segera terlaksana.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia khususnya Direktorat Jenderal Peternakan yang telah memberikan dukungan dan arahan mulai dari proses audit oleh Pemerintah Singapura hingga terealisasinya ekspor ini,” tambah Rewin.