Sukses

Bertemu Sosok Ini, Erick Thohir Singgung soal Patah Hati

Menteri BUMN Erick Thohir kembali membagikan momen kegiatannya melalui akun media sosial (medsos). Kali ini, Erick Thohir membagikan momen dirinya bertemu dengan Pangeran Abdul Mateen bin Hassanal Bolkiah.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir kembali membagikan momen kegiatannya melalui akun media sosial (medsos). Kali ini, Erick Thohir membagikan momen dirinya bertemu dengan Pangeran Abdul Mateen bin Hassanal Bolkiah.

Hal tersebut dibagikan Erick Thohir dalam postingan di akun Instagram-nya @erickthohir. 

"Di tengah jamuan makan siang KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) di Riyadh, Arab Saudi, saya bertemu Pangeran Abdul Mateen bin Hassanal Bolkiah," tulisnya dikutip dari akun @erickthohir, Jumat (20/10/2023).

"Dengar-dengar Januari nanti akan ada Hari Patah Hati Internasional ya?," lanjut Erick Thohir.

Selangkah Lagi, Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir masih mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja di Arab Saudi setelah hampir sepekan di China. Sementara itu, nama Erick Thohir santer disandingkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Diketahui, lawatan Erick ke China telah mengantongi kesepakatan kerja sama senilai Rp 214 triliun. Kerja sama itu melingkupi perjanjian antara BUMN-BUMN, BUMN-Swasta, dan Swasta-Swasta.

Kunjungan kerja Erick berlanjut ke Arab Saudi. Diketahui, dia ikut terbang bersama Jokowi sejak 18 Oktober 2023. Setelah mendarat di Arab Saudi, Erick mengaku langsung melakukan pertemuan bilateral Indonesia-Arab Saudi.

"Alhamdulillah, setelah perjalanan sekitar 10 jam dari Beijing, Bapak Presiden @jokowi (Jokowi) bersama rombongan sudah tiba di Bandara King Khalid, Riyadh, Arab Saudi. Kami tiba sekitar pukul 00:00 waktu setempat atau 04:00 WIB," ujar dia melalui akun Instagram @erickthohir, Kamis (19/10/2023).

 

2 dari 4 halaman

Muncul Deklarasi Prabowo-Erick Thohir

Sementara itu, di dalam negeri, muncul deklarasi Prabowo-Erick Thohir sejak Rabu (18/10/2023) pagi yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pemilu 2024.

Deklarasi ini dikabarkan muncul karena semakin menguatnya dukungan terhadap Erick Thohir untuk mendukung. Hal ini diperkuat oleh terungkapnya Erick Thohir yang membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).Diketahui, SKCK menjadi satu syarat mutlak untuk maju menjadi cawapres. Dukungan pun banjir di berbagai akun media sosial, termasuk dukungan dari figur publik pada kolom komentar unggahan Erick Thohir.

Perlu diketahui, dari tiga capres, hanya Prabowo Subianto yang belum menentukan pendampingnya. Sementara, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah mulai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 

3 dari 4 halaman

Saat Berpasangan Erick Thohir, Elektabilitas Prabowo Jauh Lebih Unggul dari Lainnya

Elektabilitas Calon Presiden (Capres) Ketum Gerinda Prabowo Subianto tinggi jika berpasangan dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Hal itu dibuktikan melalui rilis survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 2 hingga 8 Oktober 2023.

Dalam simulasi pasangan terpantau duet Prabowo - Erick Thohir potensial memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Sebab kolaborasi Prabowo - Erick Thohir ini berhasil menduduki posisi teratas dengan hasil 38.0 persen mengalahkan Ganjar Pranowo - Mahfud MD 32,3 persen, dan Anies - Cak Imin 22,9 persen.

"Hal ini yang paling menarik karena pasangan sudah ada dua pasangan cukup resmi, sementara satu belum. Jadi jika Prabowo memilih Erick Thohir maka akan cenderung unggul," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dikutip dari kanal YouTube LSI Kamis (19/10/2023).

Namun jika Prabowo dipasangkan dengan kandidat lainnya seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dalam survei tersebut, posisi Prabowo - Khofifah tetap teratas dengan simulasi pasangan lawan yang sama hanya saja elektabilitas alami penurunan menjadi 36,3 persen.

Hal itu juga sama, jika Prabowo Subianto dipasangkan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menduduki posisi pertama dengan hasil 36,0 persen mengalahkan Ganjar - Mahfud MD 33,1 persen dan Anies - Cak Imin 23,5 persen.

"Jadi kalau kita lihat ini, jika Prabowo dipasangkan dengan Khofifah tetap unggul hanya tipis dengan Ganjar yang tadinya 38.0 persen menjadi 36,3 persen, dan hal itu juga sama jika bersama Gibran," tambah Djayadi.

Survei yang dilakukan secara nasional dengan responden 1.620 ini memperlihatkan mayoritas memilih Prabowo - Erick Thohir untuk menjadi pasangan. Sebab margin of error berada di angka 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hal itu menunjukkan elektablitas duo andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini tetap kokoh karena berada di atas angka margin of error.

4 dari 4 halaman

Prabowo Dinilai Sosok Pemimpin Ideal untuk Indonesia

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto merupakan sosok pemimpin ideal untuk Indonesia di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, Prabowo dinilai sebagai sosok pemimpin yang berani dan bernyali sesuai kebutuhan bangsa serta negara Indonesia.

Ketua Paguyuban Becak Jawa Tengah, Syaifuddin membeberkan, Prabowo merupakan sosok pemimpin berani dan juga bernyali. Hal itu menurutnya seperti apa yang selalu diutarakan oleh Presiden Jokowi bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang bernyali dan juga berani.

“Pak Prabowo juga sosok yang tegas dan berwibawa. Pak Prabowo adalah seorang pemimpin yang bernyali dan berani seperti yang dikatakan Bapak Jokowi,” kata Syaifuddin, ketika ditemui dalam acara Deklarasi Paguyuban Becak Jawa Tengah Dukung Prabowo yang diadakan di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (18/10/2023).

Tak hanya itu, ia juga melihat Prabowo adalah sosok capres yang sangat dekat dengan masyarakat kecil. Kedekatan dengan wong cilik tersebut, membuat Prabowo semakin mendapatkan banyak dukungan, terutama dari kalangan akar rumput.

“Bapak Prabowo Subianto adalah sosok yang berwibawa dan juga dekat dengan masyarakat kecil. Termasuk dengan para tukang becak,” ujarnya.

Ia juga melanjutkan, figur Prabowo yang dikenal sebagai petugas rakyat, memang menjadi nilai tambah yang sangat signifikan untuk menyerap dukungan dari masyarakat. Komitmennya untuk menyejahterakan rakyat kecil, membuatnya berpeluang mendapatkan limpahan suara yang berpotensi terus menguat menuju kontestasi Pilpres 2024.

“Pak Prabowo itu sosok petugas rakyat bukan petugas partai,” ucapnya.