Sukses

Go Live Lebih Cepat, Referensi Harga Bursa CPO Terbit Kuartal I 2024

Direktur Utama ICDX Nursalam menambahkan, perdagangan perdana yang dilaksanakan merupakan perdagangan kontrak fisik CPO perdana yang dilaksanakan di Bursa CPO ICDX sejak diresmikan pekan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan memastikan bursa CPO (crude palm oil) atau minyak sawit mentah telah mulai beroperasi (go live) Jumat, 20 Oktober 2023.

"Ini merupakan wujud tindak lanjut peluncuran bursa CPO Indonesia pada 13 Oktober 2023 lalu oleh Menteri Perdagangan. Nantinya, Bappebti juga akan memantau transaksi yang terjadi setiap hari," ujar Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/10/2023).

Didid mengatakan, bursa berjangka beroperasi lebih cepat dari target waktu yang semula dijadwalkan pada 23 Oktober 2023. Selanjutnya, Bappebti menargetkan pada kuartal pertama 2024 referensi harga (price reference) CPO sudah bisa didapatkan.

Untuk diketahui, referensi harga merupakan harga acuan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam perdagangan fisik di bursa CPO.

"Kami berharap ini bisa terus berjalan dan jenis-jenis kontraknya semakin bervariasi. Kita juga akan terus melakukan perbaikan sistem secara bertahap," jelas Didid.

Kontrak Fisik CPO Perdana

Direktur Utama ICDX Nursalam menambahkan, perdagangan perdana yang dilaksanakan merupakan perdagangan kontrak fisik CPO perdana yang dilaksanakan di Bursa CPO ICDX sejak diresmikan pekan lalu.

"Perdagangan perdana ini menjadi momentum yang baik bagi industri CPO Indonesia yang mengedepankan perdagangan yang mengusung keadilan, kredibilitas, dan efisiensi," imbuh Nursalam.

Sementara Direktur ICDX Yugieandy Tirta mengungkapkan, perdagangan perdana kali ini adalah CPO lokal penyerahan Dumai dengan sertifikat ISPO (CPOLDI) sebanyak 100 ton, dengan harga match melalui mekanisme dutch auction yang menyentuh angka Rp 11.305,00 per kg.

"Hal ini diharapkan dapat menjadi bara api bagi pelaku industri CPO Indonesia untuk dapat bersinergi dengan Bursa CPO," ungkap dia.

VP Membership ICDX Yohanes F Silaen menambahkan, sejak 16 Oktober 2023 hingga saat ini jumlah partisipan yang mengikuti jadwal sosialisasi dan pelatihan peraturan dan mekanisme transaksi berjumlah 32 perusahaan dan 57 peserta. "Ini menunjukkan antusiasme pelaku industri CPO pada Bursa CPO Indonesia," sebutnya.

2 dari 3 halaman

Mendag Luncurkan Bursa CPO, Harga Kelapa Sawit Tak Lagi Mengekor Rotterdam dan Malaysia

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti) meluncurkan bursa berjangka Crude Palm Oil (CPO) pada hari ini. Bursa CPO ini sangat penting karena Indonesia merupakan negara penghasil CPO terbesar di dunia.

"Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim dengan memohon ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala Tuhan yang maha kuasa, Bursa CPO saya resmikan," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam peluncuran bursa CPO di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).

Dengan Indonesia memiliki Bursa CPO maka harga kelapa sawit tidak lagi mengacu pada bursa yang ada di Rotterdam belanda dan Malaysia. Ia berharap ke depannya Indonesia akan menjadi barometer harga CPO dunia.

"Kita berharap dengan adanya bursa ini nanti maka barometer harga CPO dunia ada di kita, wong kita nomor 1, masa kita gak tersinggung, masa kita nggak malu, masa kita diam saja," imbuhnya.

Indonesia merupakan negara penghasil CPO nomor satu dan terbesar di dunia. Tetapi selama ini harga CPO masih bergantung pada negara lain. Tujuan adanya bursa CPO ini agar membentuk harga CPO yang transparan, adil, dan akuntabel.

"Kita bisa mesti benahi tata kelola perdagangan CPO kita yang produksinya kan nomor 1 di dunia hampir 47 juta ton ekspor CPO. Tapi, bertahun-tahun acuannya Malaysia, tapi kita diamin aja," pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Kontribusi Indonesia

Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko mengatakan Indonesia berkontribusi lebih dari 50 persen kebutuhan CPO dunia. Namun hingga saat ini belum memiliki harga acuan sendiri.

Oleh karena itu, dengan adanya bursa ini diharapkan mimpi Indonesia punya harga acuan CPO yang adil, transparan dan real time akan segera terwujud.

"Pembentukan harga acuan CPO tidak mungkin kami lakukan sendiri kami butuh dukungan seluruh pihak terkait CPO," jelasnya.Â