Sukses

Generasi Z dan Milenial Dominasi Penduduk Usia Produktif di Indonesia, Apa Tantangnya?

Saat ini penduduk usia produktif di Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial. Keduanya identik dengan kebiasaan menggunakan teknologi digital.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini penduduk usia produktif di Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial. Keduanya identik dengan kebiasaan menggunakan teknologi digital.

Kondisi ini disadari oleh PNM sebagai tantangan untuk mampu melakukan transformasi bisnis kedepannya, mengingat calon nasabah binaan PNM akan mulai bergeser kepada mereka yang sudah  terbiasa  dengan dunia digital. 

Hal ini disampaikan oleh Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi PNM Sunar Basuki saat menerima kunjungan 100 mahasiswa magister manajemen yang tergabung dalam Global Network for Advanced Management (GNAM). Para peserta berasal dari berbagai negara mulai dari Pakistan, Tanzania, Zimbabwe, Gambia, dan berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Sunar, meskipun nasabah yang dibina PNM berasal dari kelas ekonomi low income dengan kepemilikan smartphone yang belum merata, namun persiapan teknologi bagi nasabah kedepannya harus dimulai dari sekarang.

“Sebagian besar nasabah Mekaar adalah generasi milenial yang sudah lebih maju memanfaatkan teknologi, jadi harus ada transformasi bisnis melalui digitalisasi. Apalagi kedepannya potential customer PNM adalah generasi Z yang lebih tech savy,” papar Sunar di Menara PNM dikutip Minggu (22/10/2023).

Bagi nasabah yang saat ini belum melek digital, PNM terus berkomitmen untuk memberikan literasi dan inklusi digital dengan bekerjasama melalui berbagai program dengan pihak ketiga. Kali ini, ketua kelompok menjadi target utama PNM dalam memberikan literasi digital. Nasabah diajarkan tentang pentingnya menggunakan media sosial dan e-commerce untuk megembangkan usaha dan menjangkau pasar yang lebih luas. 

“PNM mempersiapkan aplikasi PNM Digi Nasabah bagi yang sudah mahir menggunakan teknologi. Para ketua kelompok akan jadi target digitalisasi prioritas karena mereka yang akan menjadi perpanjangan tangan PNM dalam mengelola pinjaman anggota kelompok,” tambahnya.

 

 

2 dari 4 halaman

Pendampingan bagi Masyarakat

Sebagai lembaga jasa keuangan non-bank yang hadir untuk memberikan pendampingan bagi masyarakat prasejahtera yang tidak bankable, PNM berkomitmen untuk mendorong keberlanjutan usaha nasabah ultra mikro lewat pemberian modal finansial, intelektual dan sosial. 

Ketiganya adalah modal prioritas yang dimulai dengan perihal finansial dan diikuti dengan digital. “Ketika literasi keuangan sudah dipahami oleh nasabah akan lebih mudah untuk mengarahkan mereka memiliki produk keuangan selanjutnya baru bergerser ke literasi digital agar usaha mereka naik kelas,” tutup Sunar.

PNM tidak berhenti pada upaya memberikan pembiayaan saja, namun memberikan pembiayaan dan pendampingan berkelanjutan sampai pada naik kelasnya usaha ultra mikro dan mikro menjadi lebih berdaya. Pembiayaan dan pendampingan secara berkesinambungan inilah yang menjadi pembeda PNM dengan lembaga pembiayaan lain. 

3 dari 4 halaman

Wamen Keuangan Suahasil: PNM Harus Terus Bina Kelompok UMi

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengapresiasi nasabah UMi (ulta mikro) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Sri Hartaty. Hal itu disampaikan saat berkunjung ke toko kerajinan kain sasirangan di Sungai Jingah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Jumat 29 september 2023 lalu.

"PNM harus terus membina kluster kelompok ultra mikro dan membantu pemasaran produk binaannya,” kata Suahasil dikutip Selasa (3/10/2023).

Ia juga berpesan agar PNM dapat terus memberikan pembiayaan dan pendampingan agar nasabah lebih berdaya dan bahkan terjadi peningkatan kualitas (naik kelas). Dukungan Suahasil juga terlihat saat dirinya mengapresiasi jumlah nasabah PNM yang telah mencapai 14,8 juta hingga Agustus 2023 kemarin, dan berpesan agar terus ditingkatkan.

Singkatnya, PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

Perjalanan Sri bicara banyak tentang peran PNM di tengah-tengah masyarakat UMi. Memulai bisnis bersama PNM berawal dari plafon pinjaman sebesar Rp 2.000.000 hingga kini mencapai Rp 5.000.000. Masuknya pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap usaha kain sasirangannya.

PNM di satu sisi masih bertahan dengan peningkatan jumlah nasabah di tengah-tengah terpaan pandemi Covid-19. Pada saat itulah Ia bergabung dengan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Di depan Wamen Keuangan, Sri Hartaty menunjukkan cara menjulur kain dari kain warna putih. Ia katakan menjulur kain merupakan pekerjaan paling rumit dari proses membuat kain sasirangan.

 

4 dari 4 halaman

Pendampingan PNM

Ia mengatakan menjulur kain yang motifnya rumit bahkan bisa memakan waktu satu bulan. Ia juga menunjukkan cara memberikan warna kain dari kain putih menjadi kain bermotif sasirangan di depan Wamen.

Selain akses terhadap permodalan, Sri juga mengikuti berbagai pendampingan setiap Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) Bermakna dan program Pelatihan Kapasitas Usaha (PKU) PNM. Variasi produknya pun semakin banyak. Mulai dari kain, baju kemeja, gaun, kerudung, hingga mukena.

Tidak hanya itu, awal mula usahanya yang hanya menjual beberapa potong kain per bulan, kini ia membungkus ratusan pesanan per bulan.“Saya harap tidak hanya nasabah, tetapi ibu-ibu yang berdaya di seluruh Indonesia dapat merasakan dampak yang luar biasa dalam membangun usahanya bersama PNM Mekaar,” ucap Sri.