Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Internasional Eksplorasi Produksi (PIEP), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina, menjajaki peluang kerjasama dengan sejumlah perusahaan terkemuka di Arab Saudi, pada Kamis 19 Oktober 2023.
Hadir dalam Kunjungan Kerja Presiden Republik Indonesia, Direktur Utama PIEP, Jaffee A. Suardin, yang mewakili CEO Pertamina dalam "The Saudi - Indonesian Investment Roundtable," yang akan diselenggarakan Kementerian Investasi Arab Saudi atau Ministry of Investment Saudi Arabia (MISA).
Baca Juga
The Saudi - Indonesian Investment Roundtable adalah platform yang dirancang untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara perusahaan Indonesia dan Arab Saudi. Kegiatan ini akan menghadirkan 25 perusahaan terkemuka dari Arab Saudi, yang mewakili berbagai sektor ekonomi yang beragam. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan peluang investasi dan kerjasama bisnis antara dua negara, dengan fokus pada proyek strategis.
Advertisement
PIEP fokus pada pengembangan potensi minyak, gas bumi dan energi serta pengelolaan asset luar negeri melihat agenda ini sebagai peluang penting untuk menjajaki kerjasama bisnis di Arab Saudi.
Jaffee A. Suardin menyatakan, "kami antusias menghadiri The Saudi - Indonesian Investment Roundtable ini. Sebagai perusahaan yang berperan penting dalam pengembangan sektor energi internasional, PIEP berkomitmen untuk membangun hubungan yang kuat dengan mitra bisnis kami di Arab Saudi. Kami percaya bahwa kolaborasi yang baik dapat membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi kedua negara."
Komitmen PIEP untuk mendukung pembangunan sektor energi dalam rangka mendukung ketahanan dana kemandirian energi nasional, diwujudkan dengan semangat kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan internasional, salah satunya Arab Saudi. Hal ini sebagai langkah strategis yang akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara.
Selama kunjungan ini, Direktur Utama PIEP dan perwakilan perusahaan terkemuka Indonesia juga kesempatan bertemu dengan para pemimpin perusahaan dari Arab Saudi, berbagi visi dan peluang bisnis, serta menjajaki potensi investasi dan kerjasama yang saling menguntungkan.
Harapannya, kunjungan ini akan membuka jalan bagi proyek investasi yang signifikan antara Indonesia dan Arab Saudi, yang mana selaras dengan semangat Bring the Barrel Home dan memantapkan global footprint PIEP di kancah internasional.
Perusahaan Energi Terbesar Arab Saudi Siap Investasi di IKN Nusantara
Perusahaan energi terbesar di Arab Saudi, ACWA Power, menyatakan kesediaan minatnya untuk berinvestasi dalam sektor energi terbarukan di IKN Nusantara.
Dalam Forum Saudi-Indonesian Roundtable yang diselenggarakan di Ibu Kota Riyadh, 19 Oktober 2023 lalu, CEO ACWA Power Marco Arcelli menyerahkan secara langsung Surat Pernyataan Minat (Letter of Intent/LoI) berinvestasi di IKN Nusantara kepada Otorita IKN.
Penyerahan LoI ini dilanjutkan dengan 1 on 1 meeting yang diadakan di Kantor Pusat ACWA Power di Riyadh. Dalam kesempatan tersebut, Deputi Agung dan Executive Director-Head of International Relations ACWA Power, Mohannad Alsulaiman menandatangani berita acara 1 on 1 meeting sebagai kelanjutan proses untuk berinvestasi di IKN.
“Bagi kami di ACWA Power, prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) sangatlah penting. Saat ini, kami sudah menghasilkan lebih dari 50 gigawatt energi di seluruh dunia,” jelas Mohannad dalam siaran pers yang dirilis Otorita IKN, Senin (23/10/2023).
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menekankan, pasca penyerahan LoI dan pertemuan 1 on 1 dengan ACWA di Riyadh, proses selanjutnya menyiapkan studi kelayakan untuk mengembangkan energi terbarukan di IKN.
“Bersama-sama seluruh pihak, kita akan membangun Nusantara menjadi kota masa depan yang hijau, bersih, dan memiliki persediaan energi yang dapat diandalkan,” imbuhnya.
Advertisement
Sektor Energi
Untuk diketahui, ACWA Power merupakan satu-satunya perusahaan yang ditunjuk langsung oleh Kerajaan Arab Saudi untuk mengembangkan sektor energi di megaproyek NEOM. Pihaknya berencana untuk mengembangkan infrastruktur kelistrikan di IKN dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Saat ini, ACWA Power telah memiliki kapasitas 50 gigawatt listrik di seluruh dunia. Dengan total nilai investasi yang digelontorkan ACWA di berbagai negara mencapai USD 75 miliar.
“ACWA Power akan menjajaki peluang investasi di IKN, yang memiliki kebutuhan energi terpasang sebesar 7 gigawatt dengan estimasi kebutuhan investasi sebesar 6 miliar USD,” pungkas Agung.