Sukses

Pinhome dan Ruma.id Bangun Proyek Hunian Terjangkau Buat Milenial dan Gen Z

Dengan menggabungkan keahlian Ruma.id dalam pengembangan perumahan urban yang inovatif dan berpusat pada kebutuhan pasar, berpadu dengan solusi real estate berbasis teknologi dari Pinhome, kerjasama ini akan menciptakan standar baru rumah berkualitas dan terjangkau di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - pionir platform proptech end-to-end di Indonesia, bersama dengan Ruma.id divisi landed development dari Umawar Group, secara resmi melakukan penandatanganan nota kesepakatan (MOU) pembuatan proyek perumahan terjangkau bagi Milenial & Gen Z.

Dengan menggabungkan keahlian Ruma.id dalam pengembangan perumahan urban yang inovatif dan berpusat pada kebutuhan pasar, berpadu dengan solusi real estate berbasis teknologi dari Pinhome, kerjasama ini akan menciptakan standar baru rumah berkualitas dan terjangkau di Indonesia.

"Sebagai pionir di bidang masing-masing, sinergi antara Pinhome dan Ruma.id akan membuka peluang baru untuk mengubah pasar perumahan," kata CEO Pinhome Dayu Dara, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).

"Tidak hanya mendukung penanaman modal dan bertindak sebagai platform penjualan, kekuatan kami dalam jaringan dan ekosistem dengan lebih dari 28.000 agen terpercaya, akses kemitraan finansial lebih dari 30 bank, serta pemasaran yang masif dan adanya layanan home service akan membuat kerja sama ini semakin menjanjikan.”

Terkait Milenial & Gen Z yang menjadi sasaran utama, Dara menyebut saat ini ada lebih dari 6 Juta pencari property dalam ekosistem Pinhome yang mayoritas termasuk generasi tersebut.

“Mereka bisa mendapatkan opsi pilihan rumah baru yang terjangkau, dengan desain inovatif khas Ruma.id, yang tentunya juga terintegrasi dengan layanan kemitraan finansial dan home service bergaransi.”

Ruma.id, terkenal dengan fokusnya pada penciptaan ruang yang dirancang berdasarkan kebutuhan pasar, melihat kemitraan ini sebagai perubahan paradigma.

Co-Founder Ruma.ID Mahdi Kemal Assegaf menyatakan, kekuatan Ruma.ID terletak pada desain perumahan urban yang berpusat pada manusia.

Dengan dukungan teknologi dan sumber daya Pinhome, kami siap membawa nilai-nilai ini kepada audiens yang lebih luas dan membuat kepemilikan rumah menjadi hal yang semakin inklusif ke depannya."

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Dara menambahkan “Selain semakin inklusif, kami optimis proyek kolaborasi ini akan membuat tren belanja properti tetap hangat paska pandemi. Kami percaya, properti masih menjadi salah satu pilihan investasi terbaik saat ini,” tutupnya.

2 dari 3 halaman

Hore, Kebijakan DP Rumah 0 Persen Diperpanjang hingga 2024

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) kembali memperpanjang relaksasi kebijakan loan to value/financing to value (LTV/FTV) kredit/pembiayaan properti atau rumah menjadi paling tinggi 100 persen atau untuk semua jenis properti hingga 31 Desember 2024.

"Melanjutkan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) kredit/pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100 persen untuk semua jenis properti (rumah tapak, rumah susun, dan ruko/rukan) bagi bank yang memenuhi kriteria NPL/NPF tertentu," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Oktober, Kamis (19/10/2023).

Perry mengatakan, peranjangan relaksasi kebijakan loan to value/financing to value (LTV/FTV) kredit/pembiayaan properti DP rumah 0 persen tersebut untuk mendorong pertumbuhan kredit sektor properti dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

Tak hanya itu saja, Bank Indonesia juga melanjutkan pelonggaran ketentuan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor menjadi paling sedikit 0 persen untuk semua jenis kendaraan bermotor baru.

"Ini untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari s.d. 31 Desember 2024," ujar Perry.

 

3 dari 3 halaman

Kredit Bank Tumbuh

Lebih lanjut, Perry menyampaikan, kredit perbankan pada September 2023 tumbuh 8,96 persen (yoy), didukung oleh kebijakan penyaluran kredit bank yang masih longgar dan mulai meningkatnya permintaan pembiayaan sejalan dengan kinerja korporasi yang masih tumbuh baik.

"Secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh sektor Jasa Dunia Usaha, Perdagangan, dan Jasa Sosial. Pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 14,69 persen (yoy) pada September 2023," ujarnya.

Sementara, di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 8,34 persen (yoy), antara lain didukung oleh penyaluran KUR yang semakin meningkat.

"Kedepan Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan dan memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor-sektor prioritas, inklusif, dan ekonomi hijau," pungkasnya.