Liputan6.com, Jakarta - LPI Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 masih rendah, hal ini perlu diakui bahwa intermodality logistik Indonesia yang kurang efisien.
Hal itu disampaikan oleh Dosen Tetap dan Sekretaris Program Studi S1 Logistik, ITL Trisakti Dr. Sita Aniisah Sholihah S.Si, M.T dalam diskusi "Regenerasi Sektor Logistik: Peluang & Tantangan" yang diadakan oleh TIKI pada Senin (23/10/2023).
Sebelumnya, LPI Indonesia diinformasikan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Posisi Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 anjlok. Dari 139 negara, Indonesia menempati peringkat ke-63, turun 17 peringkat dari peringkat ke-46 pada 2018.
Advertisement
Sita mengatakan bahwa masih banyak sekali hal di sektor logistik yang perlu untuk diperbaiki.
"Salah satu gejalanya apa, transportasi darat di Indonesia itu paling tidak efisien tetapi nyatanya itu yang paling banyak digunakan," ucapnya.
Hal itu disebabkan karena intermodality yang masih rumit dan belum memfasilitasi seluruh sektor moda transportasi. Mulai dari darat, laut, hingga udara belum terregulasi dengan merata di seluruh negara.
"Misalnya sebagian pakai darat, kemudian ketika menempuh jarak jauh dilanjutkan dengan transportasi air. Nah, kendala tidak jalan, karena infrastruktur belum tentu arahnya ke sana," tambahnya.
Ia beranggapan bahwa jika performa logistik dalam suatu negara bagus, maka mesti diawali dari memperbaiki sistem dan infrastruktur secara merata.
"Kalau mau efisien, ya perlu diperbaiki dulu infrastrukturnya baru bisa, misalnya angkutan barang menggunakan kereta api, begitu. Kemudian saya setuju juga, intermodalitynya harus diperbaiki dulu,"
Sebagai Negara Kepulauan Punya Tantangan Tersendiri
Indonesia merupakan negara kepulauan. Ini tentu berdampak kepada infrastruktur dan perancanaan integrasi wilayah dalam negara. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri.
Sita mengatakan bahwa kemungkinan kita untuk bisa ke luar negeri bisa lebih mudah daripada ke beberapa wilayah di dalam negara sendiri.
"Tetapi di Indonesia ini kan kepulauan ya, jadi ketika kita mau ke Singapura atau Malaysia bisa saja biaya ke sana lebih gampang dan murah daripada ke pulau lain di Indonesia sendiri. Jadi kita harus pertimbangan itu juga, jadi itu masih PR sampai sekarang,"
Sita berharap bahwa integrasi wilayah dan kemudahan logistik di seluruh Indonesia akan segera merata dan segera dikoordinasikan realisasinya, karena "Selama ada perdagangan dan jual beli di situ ada logistik," tutupnya.
Advertisement