Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen mengikutsertakan keberlanjutan ke dalam rencana pengembangan perusahaan. Salah satunya melalui pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta penanaman pohon.
Pada 2022 misalnya, Lippo Karawaci memulai Program Relokasi Pohon untuk memindahkan sementara pohon yang ada di area pengembangan ke fasilitas pembibitan tanaman, untuk terus dirawat sebelum menanamnya kembali setelah pekerjaan pembangunan selesai.
Baca Juga
Di tahap percontohan program ini, Lippo Karawaci berhasil merelokasi sekitar 200 pohon, dan akan meneruskan relokasi pohon saat diperlukan.
Advertisement
Lippo Karawaci juga mendukung keanekaragaman hayati dengan mengintegrasikan konsep “eco-living” di kawasan perseroan. Lippo Karawaci berusaha menciptakan keseimbangan yang harmonis antara ruang terbuka hijau dan pemandangan alam yang asri, sehingga memungkinkan penghuni dan masyarakat umum untuk menikmati lingkungan hidup yang indah dan sehat.
Di samping itu, salah satu bidang yang menjadi fokus utama Lippo Karawaci adalah peremajaan ruang terbuka hijau. Upaya tersebut termasuk mengubah bidang tanah kosong menjadi taman umum serta pemeliharaan rutin dan penataan ruang. Upaya ini berfungsi untuk xmemperindah kawasan sekitar, membuat kota lebih sejuk, dan meningkatkan kualitas udara.
Group CEO Lippo Karawaci John Riady menyampaikan, Lippo Karawaci selama bertahun-tahun telah menanam lebih dari 160 ribu pohon di tiga kawasan terbesar yang dikelolanya yaitu di Lippo Village, Lippo Cikarang, dan Tanjung Bunga.
"Selain untuk mempercantik lingkungan perkotaan, penanaman pohon juga membantu memerangi perubahan iklim karena pohon-pohon tersebut juga berperan sebagai penyerap karbon untuk mengimbangi emisi," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (24/10/2023).
Pada 2022, Lippo Karawaci juga membuka lebih dari 12.400 m2 ruang terbuka hijau baru dan mengembangkan 39 taman. Fasilitas pembibitan tanaman di Lippo Village sendiri merupakan rumah bagi sekitar 20 ribu tanaman dari 101 spesies tanaman yang berbeda yang digunakan dalam lanskap wilayah grup Lippo Karawaci.
Terapkan ESG, Lippo Karawaci Komitmen Daur Ulang Limbah
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), berkomitmen melakukan pengelolaan limbah secara terintegrasi termasuk aktivitas daur ulang di kawasan perkotaan dan properti. Lippo Karawaci juga bekerja sama dengan pihak ketiga dalam daur ulang limbah.
Secara paralel, Lippo Karawaci mempercepat upaya daur ulang limbah melalui kerja sama dengan mitra yang memiliki visi serupa untuk melakukan program dan kampanye daur ulang. Hal ini bertujuan untuk mengalihkan sebanyak mungkin limbah dari tempat pembuangan sampah.
Group CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, Lippo Karawaci berkomitmen untuk menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. Pengelolaan limbah sangat penting mengingat volume limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional bisnis, serta aktivitas pelanggan dan penyewa.
"Pendekatan Lippo Karawaci terhadap pengelolaan limbah mencakup memaksimalkan efisiensi sumber daya, mengurangi timbulan limbah, dan meningkatkan tingkat daur ulang untuk mendukung ekonomi sirkuler," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (26/9/2023).
Pada 2022, Lippo Karawaci mampu mengalihkan 1.435 ton sampah dari seluruh unit bisnis. Siloam, khususnya, telah memperluas upaya daur ulangnya seiring semakin banyaknya rumah sakit yangmeningkatkan operasinya, yaitu dari 6 rumah sakit pada tahun 2021 menjadi 19 rumah sakit di tahun 2022.
Lippo Karawaci juga berkomitmen menggandakan total limbah yang dialihkan menjadi 2.800 ton pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, Lippo Karawaci tengah mengembangkan rencana untuk keterlibatan yang lebih sistematis dengan berbagai pemangku kepentingan di seluruh rantai pasok perseroan.
Advertisement
Black Soldier Fly
Dalam proses penangangan Limbah Anorganik, Lippo Karawaci mengumpulkan limbah rumah tangga yang dapat didaur ulang di sebagian besar properti, seperti plastik, kertas, karton, aluminium, dan botol kaca. Lippo Karawaci juga telah memulai studi untuk mengukur limbah minyak jelantah (UCO) dan mengeksplorasi daur ulang UCO dengan beberapa penyewa utama.
Untuk Limbah Organik, kawasan properti Lippo Karawaci melakukan pengomposan sampah lanskap sehingga dapat menghasilkan pupuk yang digunakan untuk pembibitan tanaman dan kegiatan lanskap lainnya. Lippo Karawaci juga telah memulai inisiatif pengomposan skala kecil untuk memproses limbah makanan di tempat serta mencari cara untuk membuat kompos sampah organik lainnya menggunakan Black Soldier Fly.
Sementara itu, untuk Limbah Medis, melalui anak usahanya Siloam mendaur ulang limbah medis seperti jarum suntik, botol kimia, dan kantong infus. Semua limbah medis daur ulang disterilkan terlebih dahulu sesuai dengan standar peraturan. Siloam pun mengembalikan obat kadaluarsa ke vendor farmasi.