Sukses

Siloam Targetkan Penghematan Biaya hingga Rp 840 Miliar dalam 5 Tahun

Dalam inisiatif manajemen biaya, Siloam International Hospitals juga melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi operational expenditure (opex) dan merampingkan capital expenditure (capex), serta mengurangi pemborosan barang habis pakai.

Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor layanan kesehatan, melanjutkan inisiatif efisiensi biaya pengadaan di 2023 dan diperkirakan akan mencapai penghematan hingga Rp 840 miliar dalam 5 tahun ke depan dengan tetap mengedepankan kualitas pelayanan.

Siloam International Hospitals juga tetap melanjutkan inisiatif efisiensi biaya sepanjang 2023. Berbagai program penghematan biaya material seperti rasionalisasi formularium dan negosiasi ulang pengadaan telah menghemat sekitar Rp 58 miliar per Semester I 2023 dan sesuai dengan ekspektasi Perusahaan.

Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Komisaris Utama Siloam International Hospitals John Riady mengatakan LippoKarawaci melalui Siloam International Hospitals berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.

"Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui Siloam International Hospitals akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (24/10/2023).

Dalam inisiatif manajemen biaya, Siloam International Hospitals juga melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi operational expenditure (opex) dan merampingkan capital expenditure (capex), serta mengurangi pemborosan barang habis pakai. Dengan berbagai upaya manajemen biaya yang dilakukan tersebut, bisa memberikan penghematan sekitar Rp 50 miliar-Rp 100 miliar.

 

2 dari 3 halaman

Mengklasifikasikan Rumah Sakit

Di samping itu, Siloam International Hospitals pun menerapkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan manajemen yang sangat berkualitas sekaligus fokus pada tata kelola perusahaan dan inisiatif keberlanjutan.

Siloam International Hospitals juga mengadopsi metode baru dalam mengklasifikasikan rumah sakit, yang didasarkan pada pelanggan masing-masing rumah sakit atau menyesuaikan dengan segmentasi pelanggan.

Dengan klasifikasi tersebut, Siloam International Hospitals dapat menerapkan strategi bisnis yang berbeda sekaligus memaksimalkan Unique Value Proposition (UVP) masing-masing rumah sakit.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja

Untuk diketahui, per Juni 2023, Siloam International Hospitals membukukan pendapatan sebesar Rp 4,09 triliun, naik 19,1% YoY. EBITDA juga tumbuh menjadi Rp1,2 triliun, naik 47,6% YoY dan laba bersih Rp 516 miliar melonjak 142,5% YoY.

Adapun Volume Penerimaan Rawat Inap, Hari Rawat Inap, dan Rawat Jalan pada Semester I 2023 tercatat 142.961 pasien, 451.518 hari, dan 1.835.666 pasien, dan masing-masing tumbuh 33,7%, 22,7%, dan 29,9% dibandingkan dengan Semester I 2022.

Video Terkini