Sukses

UMKM Terbukti 2 Kali Topang Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis

Menyadari peran penting UMKM dalam menopang ekonomi dalam negeri, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), bakal mendorong terus peran lebih dari 30 ribu perempuan pelaku UMKM yang menjadi anggotanya, untuk lebih menggiatkan kembali perekonomian dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Menyadari peran penting UMKM dalam menopang ekonomi dalam negeri, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), bakal mendorong terus peran lebih dari 30 ribu perempuan pelaku UMKM yang menjadi anggotanya, untuk lebih menggiatkan kembali perekonomian dalam negeri.

UMKM di dalam negeri, menurut Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi, bahkan menjadi dua kali penompang ekonomi Indonesia di saat dua kali bangsa ini menjalani masa krisis ekonomi. Yakni pada saat Indonesia masuk masa reformasi di tahun 1998 dan juga saat Pandemi Covid 19 di tahun 2008.

“Perempuan pelaku UMKM yang menjadi penggeraknya, sudah terbukti mampu bertahan bahkan membangkitkan pertahanan ekonomi Indonesia. Anggota IWAPI 98 persennya pelaku usaha UMKM dan 2 persen berskala usaha besar,”ujar Nita Yudi, saat Pembukaan Rakeenas IWAPI kedua di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (25/10/2023).

Untuk itu, pada rapat kerja nasional atau Rakernas IWAPI kali ini, salah satu agenda penting yang dibahas adalah pengoptimalisasi peran penting organisasi yang sudah berdiri lebih dari 48 tahun itu, dalam mendorong ketahanan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024. Baik itu dalam skala nasional ataupun menyumbang di skala internasional.

Untuk mencapai atau mendorong ketahanan dan pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 itu, maka perlu melakukan beberapa langkah strategi, yang sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Antara lain, pemanfaatkan teknologi atau digitalisasi yang mutlak dilakukan UMKM agar dapat berkembang.

“Sebab, untuk masuk dalam ketahanan dan pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 itu, tantangan para UMKM di era industri 4.0 saat ini adalah pemanfaatan teknologi,”ujarnya.

2 dari 2 halaman

Sustainable Development Goals

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh UN Women, lanjutnya, digitalisasi akan sangat membantu UMKM perempuan untuk bertahan bahkan berkembang jika mereka menggunakan dan memanfaatkan digitalisasi karena akan lebih memahami akan pentingnya pemasaran, pengelolaan keuangan dan berkelanjutan usaha bagi perkembangan bisnis.

Serta melalui digitalisasi, perempuan pengusaha akan mampu menyeimbangkan antara kegiatan mencari nafkah, dengan tetap mengurus rumah tangganya, senbari menjangkau pasar yang sangat luas atau global market.

“Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan yang disahkan PBB pada tanggal 25 September 2015 dengan harapan dapat tercapai dalam kurun waktu 2015 - 2030. Prinsip utamanya yaitu “Leave No One Behind” dengan kata lain melibatkan seluruh aktor pembangunan baik pemerintah, masyarakat, swasta, pemuda dan sebagainya termasuk UMKM,” ujarnya.

Dalam acara itu, Nita Yudi juga mengungkapkan beberapa alasan terkait pentingnya produk yang mengedepankan prinsip keberlanjutan akan lebih memiliki nilai jual dipasar ekspor. Maka dari itu dia mendorong semua pihak untuk meningkatkan kompetensi sehingga transformasi digitalisasi menjadikan UMKM naik kelas dengan terbukanya peluang bisnis serta dapat meningkatkan daya saing.