Liputan6.com, Jakarta Dalam pencapaian yang mengesankan, Momogi telah membawa bisnis camilan Indonesia ke pasar global dengan mengembangkan cakupan bisnisnya ke lebih dari 10 negara sejak akhir 2022.
Produk andalan Momogi, yaitu stik jagung ekstrudat, dengan berbagai rasa seperti jagung bakar, keju, cokelat, kimchi, dan rumput laut telah berhasil menembus pasar internasional.
Baca Juga
Dalam aktivitas ekspor, Momogi secara konsisten sudah mengirimkan lebih dari 6 juta unit per bulan. Secara khusus, rasa-rasa seperti jagung bakar, keju, dan kimchi telah menjadi favorit di beberapa negara Timur Tengah dan Asia Pasifik.
Advertisement
Â
"Kami sangat senang menjadi salah satu perusahaan lokal Indonesia yang mampu menghadirkan produk-produk Indonesia berkualitas di panggung internasional," ungkap Head of International Business Development Sari Murni Group Tuti Marlina dikutip Selasa (24/10/2023).
Tuti Marlina menekankan pentingnya memahami marketing mix (strategi pemasaran) di setiap negara tujuan, yang telah memudahkan brand ini dalam menemukan target pasar yang tepat. Hal ini menjadi langkah penting menuju kesuksesan dalam pengembangan brand dan distribusi.
Perjalanan Momogi, dari brand lokal Indonesia hingga menjadi kisah sukses ekspor global, merupakan bukti potensi bisnis Indonesia di kancah internasional.Â
Produk Berkualitas
Kedepannya, Momogi berkomitmen untuk terus berinovasi dengan menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi untuk konsumen di dalam dan luar negeri, hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Momogi meluncurkan 4 varian rasa baru tahun ini yaitu kimchi, rumput laut, balado dan coco pandan.
Tidak hanya mengembangkan produk Momogi, perusahaan juga fokus dalam tahap pengembangan produk Criscito baik untuk pasar lokal dan internasional.
Perusahaan juga berencana untuk memperkuat kerja sama strategis dengan mitra yang berpengalaman, memperkuat posisinya di pasar global dengan rencana menambah 5 negara yang akan di ekspor produk Momogi hingga akhir tahun 2023.
Â
Menakutkan, 22 Negara Setop Ekspor Beras Dampak El Nino
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dampak nyata perubahan iklim yaitu kekeringan berkepanjangan El Nino mulai dirasakan. Salah satu yang tampak nyata adalah produksi beras di berbagai negara mengalami penurunan.
"Perubahan iklim yang dulunya kita anggap sesuatu yang masih absurd tetapi sekarang sudah nyata. Kekeringan super El Nino betul-betul kita rasakan dan produksi beras turun hampir di semua negara," kata Jokowi dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023, di Hutan Kota By Plataran, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Kata Jokowi, saat ini sebanyak 22 negara mengerem ekspor berasnya. Menurutnya, kondisi tersebut tidak pernah diperhitungkan, sehingga hal itu menjadi tantangan yang harus dihadapi Indonesia.
"22 negara mengerem, men-setop tidak ekspor berasnya lagi. Inilah kondisi-kondisi yang dulunya tidak pernah kita hitung tetapi muncul kemudian," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut cadangan beras di gudang Bulog saat ini masih kurang, meski sudah ada 1,7 ton. Dia mengatakan pemerintah masih harus menambah cadangan beras nasional hingga 1,5 juta ton hingga akhir tahun.
"Tapi memang masih kurang sehingga dari stok yang ada di Bulog saat ini 1,7 juta ton masih menambah lagi, sampai akhir tahun kira-kira 1,5 juta ton," kata Jokowi saat meninjau panen padi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023).
Salah satu cara menambah cadangan beras yakni, dengan melakukan impor. Jokowi menjelaskan bahwa produksi beras nasional menurun karena dampak kemarau panjang akibat fenomena El Nino.
"Tapi sekali lagi karena El Nino produksinya tetap menurun, tetap berkurang. Tapi enggak ada masalah karena cadangan kita di Bulog juga masih banyak 1,7 juta ton," tutup Jokowi.
Advertisement
500 Ribu Ton Beras Impor Tambahan Masuk di Desember 2023
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan 500 ribu ton dari total kuota impor beras tambahan 1,5 juta ton akan tiba di Indonesia pada pertengahan Desember 2023.
"Hari ini, sudah terkontrak dari 1,5 juta ton itu 500 ribu ton. Sebanyak 500 ribu ton ini akan datang ke Indonesia paling lambat pertengahan Desember. Sudah kita hitung, saya sudah kerja sama Pelindo dengan semua, sehingga dari penghitungan itu bisa dipastikan pertengahan Desember," katanya melansir Antara di Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Dia menambahkan sebanyak 500 ribu ton beras impor tersebut didatangkan dari berbagai negara. Sementara untuk kuota penugasan awal impor beras sebesar dua juta ton, lanjutnya, masih tersisa 170 ribu ton yang akan tiba di Indonesia pada November 2023.
"Kurang lebih sekarang tinggal 170 ribu ton yang akan datang, sedang dalam perjalanan. Semua nanti November akhir itu pasti sudah datang dari yang dua juta ton itu, sudah clear," kata Buwas, panggilan akrab Budi Waseso.
Â