Sukses

Menteri Pertanian Kembali Dijabat Amran Sulaiman, Ekonom Kecewa

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira menyayangkan Andi Amran Sulaiman dilantik jadi Menteri Pertanian. Menurutnya, ada banyak masalah yang ditinggalkan Andi Amran di periode jabatan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyayangkan Andi Amran Sulaiman dilantik jadi Menteri Pertanian. Menurutnya, ada banyak masalah yang ditinggalkan Amran Sulaiman di periode jabatan sebelumnya.

 

"Pemilihan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman sangat disayangkan. Selama Amran menjabat sebagai Menteri Pertanian periode 2014-2019 terdapat banyak permasalahan yang sulit dilupakan," ujar dia dalam keterangannya, Rabu (25/10/2023).

Bhima mencatat, pada tahun 2018, impor beras tercatat 2,2 juta ton dari tahun sebelumnya 305 ribu ton. Kenaikan impor beras yang cukup tajam jelang Pemilu 2019 menimbulkan pertanyaan terkait program kemandirian pangan pemerintah.

"Erat kaitannya juga dengan rente di sektor pangan," kata dia.

"Bahkan saat itu Kementerian Pertanian selalu berkilah adanya impor beras untuk kebutuhan beras premium. Kondisi tersebut sangat disayangkan, karena dikhawatirkan posisi Menteri Pertanian yang baru akan mengulangi masalah yang sama," imbuhnya.

Impor Gula

Tak cuma soal impor beras, Bhima mengoroti soal lonjakan impor gula sejak Amran Sulaiman menjabat Mentan di 2014-2019. Tercatat, impor gula menyentuh 4,6 juta ton dengan nilai 1,7 juta USD. Bukan angka yang kecil.

"Apakah ada perubahan gaya Mentan soal pengendalian impor gula? Ini masih dipertanyakan," tanya Bhima.

 

2 dari 4 halaman

Masalah Pendataan

Lebih lanjut, Bhima menilai pendataan di masa kepemimpinan Amran Sulaiman kala itu tak terlalu baik. Dia melihat dari posisi data produksi pertanian yang tak akur dengan Badan Pusan Statistik (BPS).

"Diharapkan masalah integrasi data bisa selesai dengan hadirnya Badan Pangan Nasional. Kementerian Pertanian harus tunduk pada data yang valid, tidak boleh mencari data sendiri untuk pembenaran kinerja program nya," bebernya.

Di sisi lain, Bhima juga menyoroti soal penggunaan anggaran yang dinilai tak bisa efektif. Mengingat, jabatan Menteri Pertanian tersisa kurang dari 1 tahun.

"Sementara anggaran Ketahanan Pangan sudah disahkan dalam APBN 2024. Jadi Menteri Pertanian sulit memberikan perubahan kebijakan terkait pertanian. Apa anggaran subsidi pupuk Rp 26 triliun di 2024 bisa naik tajam? Hampir mustahil kendati masalah saat ini selain kekeringan adalah masalah distribusi pupuk," papar Bhima Yudhistira.

 

3 dari 4 halaman

Andi Amran Dilantik Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Andi Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian (Mentan) sisa masa jabatan periode 2019-2024. Pelantikan dilakukan di Istana Negara Jakarta, Rabu (25/10/2023) pukul 09.00 WIB.

Pelantikan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 101/P tahun 2023 tentang pengangkatan Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Amran Sulaiman kemudian mengucapkan sumpah dan jabatan sebagai Menteri Pertanian di hadapan Jokowi. Dia berjanji akan bekerja dengan sebaik-baiknya.

"Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Amran Sulaiman mengikuti sumpah jabatan yang dibacakan Jokowi.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," demikian janji tersebut diucapkan.

 

4 dari 4 halaman

Gantikan Syahrul Yasin Limpo

Sebagai informasi, Amran menggantikan posisi Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri karena terjerat kasus dugaan korupsi. Posisi Mentan sendiri awalnya merupakan jatah Partai NasDem, namun Amran diketahui berasal dari kalangan non partai.

Dia sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian pada era Kabinet Kerja Jokowi periode 2014-2019. Amran juga dikenal sebagai seorang pengusaha asal Makassar.

Â