Sukses

Taylor Swift Masuk Jajaran Miliarder versi Bloomberg

Bloomberg mengatakan, Taylor Swift adalah salah satu dari sedikit selebritas yang mencapai status miliarder hanya berdasarkan musik dan penampilannya.

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Amerika Serikat Taylor Swift kini masuk jajaran miliarder, menurut analisis Bloomberg. Hal ini menambah panjang resume Taylor Swift pada 2023.

Dikutip dari CNN Money, Jumat (27/10/2023), berdasarkan indeks Bloomberg Billionaires, total kekayaan bersih Taylor Swift kini mencapai USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 17,54 triliun (asumsi kurs Rp 15.945 per dolar Amerika Serikat).

Bloomberg mengatakan, Taylor Swift adalah salah satu dari sedikit selebritas yang mencapai status tersebut hanya berdasarkan musik dan penampilannya.

Kepada CNN, Direktur Pemasaran di SeatGeek, Chris Leyden mengatakan sebelumnya, tur the Eras Taylor Swift sedang menulis ulang pedoman ekonomi hiburan. "Dia bukan sekadar pemain,Dia adalah fenomena ekonomi,” ujar Leyden.

Taylor Swift tidak hanya mendominasi arena Super Bowl tetapi juga bioskop lokal. Pada akhir pekan pembukaannya, film konser penyanyi pop tersebut, “Taylor Swift: The Eras Tour” meraup sekitar USD 96 juta atau sekitar Rp 1,53 triliun di Amerika Serikat dan Kanada. Raihan itu menjadikan film konser terlaris di dalam negeri pada akhir pekan pembukaannya, menurut AMC.

Tur the Eras dapat hasilkan USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 35,08 triliun untuk penjualan tiket di Amerika Utara saja, menurut data survei pada Agustus dari perusahaan riset QuestionPro kepada CNN.

Jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini wakili penjualan tiket utama untuk pertunjukan Amerika Serikat yang baru saja diselesaikan Taylor Swift di Los Angeles, ditambah pertunjukan kedua di Amerika Utara yang akan diadakan tahun depan. Itu akan menjadikannya tur dengan pendapatan kotor tertinggi yang pernah ada.

Hal ini membawa dorongan terhadap perekonomian di banyak pemberhentiannya di kota-kota Amerika Utara, enam malam terakhir tur the Eras Taylor Swift di Los Angeles akan hasilkan USD 320 juta atau Rp 5,1 triliun, menurut the California Center for Jobs and the Economy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bergabung dengan Rihanna Masuk Jajaran Miliarder

Dia bahkan menempatkan NFL di peta, setidaknya bagi mereka yang belum menonton Sunday Night Football. Kabar sang bintang dikabarkan akan hadiri pertandingan 1 Oktober untuk menyaksikan bintang Kansas City Chiefs Travis Kelce telah membuat harga tiket melonjak lebih dari 40 persen dari USD 83 menjadi USD 119 berdasarkan pasar online TickPick.

Penyanyi tersebut menjadi fenomena budaya, menambah pengaruh ekonominya. Di kota-kota tempat Taylor Swift tampil, jumlah penumpang angkutan umum melonjak dan tingkat hunian hotel meroket. Santa Clara, kota kaya teknologi yang terletak di California Utara sempat menjadi “Swiftie Clara”. Di Seattle, tarian Swifties menyebabkan aktivitas seismic yang menurut seorang seismolog sama dengan gempa kekuatan 2,3 skala Richter.

Adapun Taylor Swift menambahkan album lain yang dirilis ulang pada Jumat, “1989 (Taylor’s Version) yang memperoleh total 10 nominasi Grammy pada saat dirilis.

Taylor Swift mengumumkan pada 2019 kalau dia berencana untuk merekam ulang enam album studio pertamanya setelah mantan labelnya menjual rekaman masternya. Ia telah merilis album “Taylor’s Version” untuk Red, Speak Now dan Fearless.

Taylor Swift kini dapat bergabung dengan Rihana yang menjadi miliarder pada 2021, menurut Forbes. Meskipun sudah bertahun-tahun sejak Rihanna merilis album, dia habiskan waktu itu membangun Kerajaan bisnisnya melalui merek makeup Fenty Beauty dan lini pakaian dalam Savage x Fenty. Jay Z dan Beyonce mencapai pencapaian tersebut pada 2017. Selain musik, pasangan ini juga terlibat dalam berbagai usaha bisnis.

 

3 dari 4 halaman

Penjualan Tiket Film Konser Taylor Swift Sukses Picu Harga Saham AMC Melonjak

Sebelumnya diberitakan, AMC Entertainment merasakan dampak dari banyaknya penggemar penyanyi Taylor Swift. Hal ini seiring harga saham AMC Entertainment yang menguat jelang akhir pekan.

Dikutip dari CNN, ditulis Senin (9/10/2023), saham AMC Entertainment melonjak 11,5 persen pada perdagangan Jumat, 6 Oktober 2023 setelah jaringan bioskop itu mengumumkan film konser “Taylor Swift”: The Eras Tour telah meraup lebih dari USD 100 juta atau sekitar Rp 1,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.648 per dolar Amerika Serikat) dari penjualan tiket. Saham AMC ditutup menjadi USD 9,26.

Perusahan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 5 Oktober 2023, kalau permintaan penonton terhadap film tersebut sangat luar biasa sejak pertama kali diumumkan. AMC mencatat permintaan penonton di Amerika Serikat (AS) sangat kuat di antara penonton yang memilih menonton film dalam format layar besar seperti IMAX.

Taylor Swift menarik perhatian awal untuk film tersebut pada 31 Agustus, saat dia mengumumkan kepada hampir 275 juta pengikutnya di instagram.

 

4 dari 4 halaman

Perusahaan Lain yang Raih Untung

“Taylor Swift: The Eras Tour”, sudah menjadi film konser paling menguntungkan dalam sejarah dibuka pada 13 Oktober. Tidak ada keraguan tentang kesuksesan film berdurasi tiga jam ini karena tur konser akan melampaui USD 2 miliar untuk penjualan tiket di Amerika Utara.

"Taylor Swift: The Eras Tour” juga memecahkan rekor AMC untuk penjualan tiket hari pertama sebesar USD 26 juta.

AMC Theatres Distribution, bersama dengan mitra sub-distribusi Variance Films, Trafalgar Releasing, Cinepolis, dan Cineplex telah mencapai kesepakatan dengan operator untuk menayangkan film tersebut di lebih dari 8.500 bioskop di 100 negara. Dari jumlah bioskop tersebut, 4.000 di antaranya akan berada di Amerika Serikat.

AMC bukan satu-satunya perusahaan yang memetik manfaat dari basis penggemar Swift yang sangat besar. Saham Cinemark Holdings (CNK), perusahaan jaringan teater di sekitar 500 lokasi naik lebih dari 5 persen pada Jumat, 6 Oktober 2023. Perusahaan itu mengatakan kalau penjualan tiket film Eras Tour mencetak rekor pra-penjualan domestik.

Bagi AMC, pemulihan terjadi setelah penurunan tajam selama dua tahun. Saham AMC mencapai rekor tertinggi USD 339 pada Juni 2021 dan turun menjadi USD 7,05 pada 11 September.

Keuntungan bagi jaringan bioskop mungkin berlanjut pada Desember, ketika “Renaissance: A Film by Beyonce akan dirilis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini