Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah meminta ada perwakilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berkantor di kompleks Kementerian Pertanian. Amran mengaku sudah bersurat kepada KPK.
Langkah ini diakui Amran untuk memperbaiki citra Kementan dimata masyarakat. Diketahui, citra Kementan disebut-sebut memburuk usai adanya dugaan kasus korupsi di lingkungan tersebut.
Baca Juga
"InsyaaAllah saya minta tadi sudah proses suratnya. InsyaaAllah itu kami minta dengan hormat, karena tujuan kita sama KPK tujuannya baik," ujar di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, ditulis Sabtu (28/10/2023).
Advertisement
Dia menegaskan, pihaknya dan KPK punya satu misi yang sama. Bahkan, dia menyandingkan dengan sumpah jabatan yang diucapkannya saat dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Ini kita menjalankan undang-undang selurus-lurusnya tentu kita juga negitu, sumpah kita, sumpah saya, sumpah KPK itu sama, ini kita bernegara. Ini negara milik bersama," bebernya.
Meski begitu, dia belum bisa memastikan kapan waktu tepat ada perwakilan dari KPK yang berkantor di Kementan. Dia berharap, segera mendapat respons baik dan dalam waktu dekat bisa terlaksana.
"Mudah-mudahan direspons cepat. Lebih cepat lebih baik dan lebih bagus," ungkap Amran.
Perbaiki Citra
Lebih lanjut, Mentan Amran Sulaiman mengatakan upayanya datang untuk membersihkan nama Kementan di mata publik.
"InsyaaAllah kami datang itu citranya akan membaik," kata dia.
Salah satu fokusnya adalah tak ada lagi yang main-main dengan jabatan yang diemban. Hal ini merujuk pada kasus yang sebelumnya terjadi disaat Kementan dipimpin Syahrul Yasin Limpo.
"Tidak ada boleh main-main, ikuti sumpah saya kemarin disumpah oleh Presiden harus dalam menjalankan tugas, jabatan, harus menjunjung tinggi etika jabatan dan menjalankan undang-undang selurus-lurusnya demi darma bakti kepada bangsa dan negara," jelas Amran Sulaiman.
Â
Pastikan Tak Ada Konflik Kepentingan
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan tak akan terlibat dengan konflik kepentingan seperti titip sejumlah proyek ketika menjabat. Bahkan, dia mengaku hartanya pernah susut Rp 50 miliar saat menjabat.
Hal ini ditegaskan Amran usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggantikan Syahrul Yasin Limpo.
"Pernah aku main-main disini? Pernah aku titip? Nggak ada kompromi," ujar di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Guna menegaskan hal itu, dia menyebut hartanya pernah susut sekitar Rp 50 miliar. Hasil pencarian melalui search engine Google menunjukkan hartanya pernah susut Rp 50 miliar.
"Maaf ya coba buka 'Amran 50 miliar' (Kekayaan Amran susut Rp 50 miliar). Sudah percaya? Masa sekarang mau berubah, sudah bertambah usia, masa mau berubah? gak lah," tegasnya.
Â
Advertisement
Tutup Perusahaan
Tak cuma itu, dia juga mengaku sudah menutup perusahaan miliknya yang berhubungan dengan sektor pertanian. Itu merujuk pada bisnis produksi racun tikus yang diberi nama 'Tiran'.
"Perusahaan ku aku tutup yang berhubungan dengan pertanian, yang racun tikus. Tapi yang lain jangan ditutup dong, gaada hubungannya dengan pertanian," jelasnya.
"Intinya mentan tdk punya konflik kepentingan, dan anda awasi tapi jangan fitnah," tegas Amran Sulaiman.