Sukses

Kronologi Kebakaran Pipa BBM Pertamina di Medan, Gara-Gara Pencurian

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan bahwa insiden kebakaran yang terjadi di sekitar ruas pipa penyalur BBM di Medan karena pencurian BBM

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan bahwa insiden kebakaran yang terjadi di sekitar ruas pipa penyalur BBM di Kelurahan Belawan Bahari, Kota Medan, Sumatera Utara pada Kamis petang (26/10/2023) disebabkan oleh ulah pelaku pencurian BBM melubangi pipa penyalur BBM.

"Kami pastikan bahwa kebocoran diakibatkan oleh aksi pencurian dengan melubangi pipa penyalur BBM," tegas Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Minggu (29/10/2023).

Satria mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima dari pihak pengamanan Pertamina Fuel Terminal (FT) Medan Grup, sekitar pukul 15.30 WIB tim pengamanan jalur pipa BBM yang sedang berpatroli mendapati adanya kebocoran pada pipa penyalur BBM di wilayah Kampung Kurnia, Belawan Bahari akibat dari aksi pencurian dengan cara melubangi pipa penyalur BBM.

Mendapati hal tersebut, petugas pengamanan langsung berkoordinasi dengan FT Medan Group, langsung melakukan tindakan awal dengan menutup lubang sementara. Kemudian meminta bantuan tim teknis untuk menutup kebocoran lebih lanjut.

Kronologi Kejadian

Menurut informasi warga sekitar pukul 18.30 WIB, para pelaku pencurian BBM dengan sengaja membuka sumbatan lubang pipa BBM. Sehingga BBM keluar dari lubang tersebut dengan cukup deras, dan pada saat bersamaan ada yang menyalakan api.

"Atas laporan insiden kebakaran tersebut, Pertamina segera menghentikan sementara aktivitas penyaluran BBM untuk mengurangi debit minyak yang keluar dari pipa yang dilubangi pencuri, dan api berhasil dipadamkan atas bantuan warga setempat. Kondisi saat ini lokasi telah steril dan tim teknis Pertamina segera menutup lubang pipa secara permanen," jelas Satria.

 

2 dari 3 halaman

Patroli Rutin

Pertamina telah melakukan berbagai upaya preventif agar pencurian BBM dengan melubangi pipa penyalur tidak terjadi di wilayah Belawan Bahari. Termasuk melakukan patroli rutin setiap hari bekerjasama dengan BKO Lantamal dan Kodim, juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar terkait keselamatan lingkungan akibat illegal tapping BBM.

"Semua upaya preventif harus dibarengi dengan kesadaran dan kerjasama warga, karena beberapa kali aksi illegal tapping ini dilakukan oleh oknum warga yang berada tidak jauh dari sekitaran lingkungan tersebut," tegas Satria.

Satria menyampaikan keprihatinan atas adanya 2 korban luka bakar. Pihaknya telah membuat laporan resmi kepada aparat penegak hukum atas aksi pencurian BBM di jalur pipa ini.

"Jelas Pertamina dan warga sekitar dirugikan, untuk itu kami telah melaporkan insiden ini kepada aparat yang berwajib tepatnya kepada Polres Pelabuhan Belawan agar pelaku pencurian dapat segera ditangkap dan diproses sesuai hukum, yang berlaku," kata Satria.

3 dari 3 halaman

Jokowi Was-Was Harga BBM Naik, Ini Penyebabnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku khawatir memanasnya perang antara Hamas dan Israel bisa meluas ke negara Timur Tengah lainnya, sehingga menyebabkan harga minyak melonjak.

Dimana kebutuhan minyak menjelang musim dingin pun diproyeksikan kerek inflasi secara global. Alhasil, situasi tersebut bakal turut berpengaruh terhadap kenaikan harga BBM di Tanah Air.

 "Karena larinya nanti bukan hanya perangnya di Israel dan di Palestina, tetapi kalau meluas melebar ke Lebanon melebar ke Suriah, melebar dengan Iran, maka akan semakin merugikan masalah ekonomi semua negara karena harga minyak pasti akan naik," kata Jokowi dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023, di Hutan Kota By Plataran, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Terkahir Jokowi mengecek harga minyak Brent masih di kisaran USD 89 Per barel. Namun, jika konflik antara Israel dan Hamas melebar maka kemungkinan harga minyak bisa menembus USD 150 per barel.

"Saya cek kemarin harga Brent masih USD 89 per barel kalau meluas seperti yang saya sampaikan kita nggak ngerti bisa mencapai USD 150 per barel. Inilah yang harus Kita waspadai hati-hati semuanya baik sisi moneter maupun sisi fiskal," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut dunia saat ini semakin tidak jelas, bahkan tantangan yang dihadapi bukannya berkurang malah semakin bertambah. Mulai dari ancaman perubahan iklim, kelemahan ekonomi global, hingga konflik Rusia-Ukraina dan konflik Israel dan Hamas.

Menurutnya, perubahan iklim yang dulunya di anggap sesuatu yang masih absurb tapi sekarang sudah nyata. Kekeringan super El Nino betul-betul dirasakan dan produksi beras turun hampir di semua negara.

"22 negara mengerem menstop tidak ekspor berasnya lagi, tidak pernah kita hitung tetapi muncul," pungkasnya.