Liputan6.com, Jakarta - Pembuat chip asal Amerika Serikat (AS), Onsemi berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 900 karyawan. Rencana PHK ini seiring kinerja perusahaan di kuartal IV 2023 yang diprediksi akan lesu.
Kinerja Onsemi turun setelah adanya kekhawatiran pelemahan permintaan kendaraan listrik (EV) yang menyebabkan berkurangnya pesanan chip dari sektor otomotif. Dampaknya, satam Onsemi anjlok 18,3 persen pada perdagangan Senin 30 Oktober 2023.
Baca Juga
Perusahaan tersebut, yang kliennya termasuk produsen mobil Eropa Volkswagen, memasok chip yang digunakan untuk menggerakkan mobil listrik dan membantu sistem bantuan pengemudi seperti kamera dan sensor.
Advertisement
"Kami mulai melihat adanya pelemahan, dengan pelanggan tingkat 1 di Eropa mengerjakan inventaris mereka dan meningkatkan risiko terhadap permintaan otomotif karena suku bunga yang tinggi," kata CEO Onsemi, Hassane El-Khoury dalam keterangannya, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (31/10/2023).
Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk telah menyampaikan kekhawatiran tentang dampak suku bunga tinggi terhadap pembeli mobil setelah produsen mobil gagal memperkirakan pendapatan.
Onsemi, yang telah memberhentikan 1.360 karyawan sepanjang tahun ini, memperkirakan akan memperoleh pendapatan sebesar USD 1,95 miliar hingga USD 2,05 miliar, di bawah ekspektasi sebesar USD 2,18 miliar.
Dalam sebuah wawancara, El-Khoury mengatakan perusahaannya masih memperkirakan permintaan kendaraan listrik akan tumbuh, namun lebih lambat.
PHK yang diumumkan pada hari Senin telah direncanakan sebagai bagian dari perubahan strategi yang lebih besar untuk memproduksi chip secara internal yang lebih menguntungkan dan menghemat biaya dengan melakukan outsourcing chip lainnya.
"Penentuan waktunya sepertinya merupakan reaksi terhadap (lingkungan ekonomi) makro, namun penentuan waktunya selalu menjadi bagian dari strategi," jelas El-Khoury.
Bank Investasi Nomura PHK Sejumlah Bankir di Hong Kong, Level Direktur Ikut Kena Pangkas
Bank investasi asal Jepang, Nomura Holdings melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sekitar 10 bankir investasinya yang berbasis di Hong Kong, termasuk beberapa yang fokus pada kesepakatan terkait China.
Melansir Channel News Asia, Kamis (26/10/2023) dua sumber terkait mengatakan bahwa PHK tersebut diumumkan pekan ini, dan berkisar dari bankir junior hingga bankir teratas, termasuk direktur pelaksana dan direktur eksekutif.
Nomura sebelumnya dilaporkan telah mengalami penurunan kinerja yang terkait dengan bisnis di China akhir-akhir ini.
Data LSEG menyebutkan bahwa pendapatan dari bisnis merger dan akuisisi Nomura untuk tiga kuartal pertama 2023 turun 40,4 persen menjadi USD 68,8 juta di kawasan Asia Pasifik, termasuk Jepang.
Nomura tidak masuk dalam tabel liga dari 25 penasihat teratas kesepakatan pembelian terkait China yang disusun oleh LSEG selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Kekayaannya di pasar modal ekuitas regional didorong oleh peran utamanya sebagai penasihat pada Maret atas penjualan saham senilai USD 9,24 miliar oleh Japan Post Holdings di Japan Post Bank Co.
Selain Nomura, bank-bank terkemuka di AS dan Eropa, seperti Goldman Sachs, Bank of America, Citigroup dan UBS, juga melakukan serangkaian PHK tahun ini di unit perbankan investasi mereka di Asia.
Pemangkasan ini dilakukan dalam upaya bank meringankan dampak melambatnya aktivitas pembuatan kesepakatan akibat kenaikan suku bunga, dan pemulihan ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan.
Total aktivitas pembuatan kesepakatan Nomura yang melibatkan China turun 21,2 persen dalam tiga kuartal pertama dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu, menurut data LSEG.
Advertisement
Ford Kembali PHK 150 Karyawan Dampak Pemogokan Serikat Pekerja United Auto Workers
Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Ford Motor mengungkapkan bahwa pihaknya kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 150 pekerja di Michigan.
PHK ini dilakukan lantaran pemogokan serikat pekerja United Auto Workers yang masih berlangsung.
Mengutip US News, Jumat (20/10/2023) PHK di Ford mendorong total pekerja otomotif yang diberhentikan mencapai 2.730 orang.
Ford mengatakan pemogokan United Auto Workers pekan lalu di Pabrik Truk Kentucky memicu PHK baru di pabriknya Michigan.
Sebanyak 16.600 karyawan Ford lainnya melakukan pemogokan di tiga pabrik perakitan, termasuk Kentucky Truck, pabrik terbesar milik Ford di dunia.
Pemogokan itu ditargetkan terhadap produsen mobil Detroit Three, Ford, General Motors, dan induk perusahaan Chrysler, Stellantis, yang dimulai sejak 15 September 2023.
Diwartakan sebelumnya, Ford telah melakukan PHK terhadap ratusan karyawan mereka imbas perluasan pemogokan pekerja otomotif yang diumumkan oleh serikat pekerja UAW.
Ford saat itu memberhentikan 330 pekerja di Pabrik Stamping Chicago dan Pabrik Mesin Lima menyusul keputusan serikat pekerja pada hari Jumat untuk menyerang pabrik Perakitan Chicago, yang membuat SUV Ford Explorer dan Lincoln Aviator, menurut laporan CNN Business.
"Sistem produksi kami sangat saling berhubungan, yang berarti pemberhentian yang ditargetkan UAW mempunyai dampak yang tidak langsung terhadap fasilitas yang secara tidak langsung menjadi sasaran penghentian pekerjaan," ungkap Ford dalam pernyataannya.
Sebelumnya, Ford telah memberhentikan 600 pekerjanya di pabriknya di Wayne, Michigan yang tidak melakukan pemogokan.