Sukses

Adu Janji Manis Ekonomi Anies, Ganjar, dan Prabowo, Mana Paling Realistis?

Pasangan Capres-Cawapres mulai menebar janji-janji jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024. Pasangan Capres-Cawapres tersebut antara lain Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud MD.

Liputan6.com, Jakarta Pasangan Capres-Cawapres mulai menebar janji-janji jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024. Pasangan Capres-Cawapres tersebut antara lain Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud MD.

Berikut deretan janji-janji terkait ekonomi yang dibawa Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud MD untuk Pilpres 2024 mendatang.

Janji Anies-Cak Imin

Anies-Cak Imin telah mencantumkan visi-misi mereka dalam berkas pendaftaran yang dibawa pada Kamis, 19 Oktober 2023 lalu. Adapun dalam dokumen visi, misi dan program kerja tersebut, AMIN mengusung visi 'Indonesia Adil Makmur untuk Semua'.

Salah satunya isi dari visi misi Anies-Cak Imin yaitu penerapan upah minimum. Hal ini tertuang dalam Misi 2 poin 3 tentang pemerataan ekonomi.

"Menerapkan upah minimum yang adil dan sesuai dengan kondisi daerah tanpa memberatkan para pemberi kerja," dikutip dari dokumen visi misi tersebut.

Selain itu, Anies-Cak Imin ingin menjalankan berbagai kombinasi kebijakan untuk menurunkan tingkat ketimpangan pengeluaran (indeks Gini) dari 0,388 (2023), menjadi 0,36-0,37 (2029).

Anies-Cak Imin juga ingin menciptakan 15 juta lapangan kerja baru. Hal ini tertuang dalam Misi 2 poin 2 tentang penciptaan lapangan kerja berkualitas.

"Menciptakan minimal 15 juta lapangan kerja baru termasuk pekerjaan hijau/green jobs pada 2025-2029," dikutip dari dokumen visi misi tersebut.

Kemudian, menciptakan lapangan kerja berkualitas di seluruh sektor, termasuk di sektor industri manufaktur, guna menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 5,45% (Feb 2023) menjadi 3,5%-4,0% (2029).

Tak hanya itu, Anies dan Cak Imin ingin agar badan penerimaan negara berada langsung dibawah presiden dan bertanggung jawab kepada presiden. 

Hal tersebut tertuang dalam Misi 2 soal Kelembagaan Keuangan Negara. Tujuan dari pembentukan badan penerimaan negara ini salah satunya untuk menggenjot penerimaan negara.

"Merealisasikan badan penerimaan negara di bawah langsung presiden untuk memperbaiki integritas dan koordinasi antar instansi guna menaikkan penerimaan negara," dikutip dari poin 8 Misi 2 Indonesia Adil Makmur untuk Semua yang diusung Anies-Cak Imin.

2 dari 3 halaman

Janji Prabowo-Gibran

Salah satu janji ekonomi Prabowop-Gibran yang juga jadi program unggulan pasangan ini adalah dana abadi pesantren dan KIS untuk lansia.

"Untuk itu, mohon izin Pak Prabowo saya ingin membocorkan beberapa program unggulan. Dana abadi pesantren, dana abadi pesantren ini adalah mandat dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019," ucap Gibran saat Deklarasi Capres-Cawapres lalu.

Selain Prabowo-Gibran juga merangkum sejumlah program kerja di bidang ekonomi guna menggapai mimpi Indonesia Emas 2045. Itu tertuang dalam Visi, Misi, dan Program Prabowo-Gibran 2024 dengan tagline Bersama Indonesia Maju.

Mengutip Visi, Misi, dan Program Prabowo-Gibran 2024, Kamis (26/10/2023), kedua paslon tersebut mengoarkan janji agar seluruh rakyat bisa mendapat pekerjaan layak, menjamin harga kebutuhan pokok, hingga mencukupi gaji para pekerja di berbagai tingkat, mulai dari buruh sampai guru.

"Impian kami semua rakyat Indonesia mempunyai pekerjaan yang layak, semua anak-anak bangsa kita bisa sekolah dan menuntut ilmu terbaik dengan lancar, semua kebutuhan pojok terpenuhi dengan harga-harga yang terjangkau, semua petani bisa tersenyum karena harga jual produk mereka bagus," janji Prabowo-Gibran.

"Semua buruh bisa tidur tenang karena menerima penghasilan yang cukup, semua guru tekun mencerdaskan bangsa dan hidupnya dijamin pemerintah, polisi, jaksa, prajurit berjuang dengan gaji yang layak dan keadaan hidup yang baik, semua pasien mendapatkan pelayanan yang terbaik di rumah sakit."

Guna mengejar target Indonesia Emas 2045, Prabowo-Gibran memakai landasan awal yang telah dicanangkan Soekarno dan Mohammad Hatta dalam pembukaan UUD 1945. Menurut pasangan calon terakhir yang mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini, pembangunan ekonomi hingga kesejahteraan rakyat jadi hal wajib agar bisa menggapai cita-cita tersebut.

Tak lupa, keduanya pun berjanji melanjutkan pembangunan yang didirikan atas dasar fondasi dari para pemimpin negara sebelumnya, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dalam waktu yang tidak lama lagi, Indonesia akan mencapai usia 100 tahun proklamasi kemerdekaan di tahun 2045. Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang mencita-citakan tercapainya Indonesia Emas di atau sebelum tahun 2045," tulis Prabowo-Gibran.

Menurut keduanya, intisari target dari RPJPN 2025-2045, antara lain, oendapatan per kapita setara negara maju. Kemudian, kemiskinan menuju 0 persen dan ketimpangan berkurang.

Lalu, kepemimpinan dan pengaruh dunia internasional meningkat, daya saing sumber daya manusia meningkat, dan intensitas Gas Rumah Kaca (GRK) menurun menuju Net Zero Emissions (nol emisi GRK).

Prabowo-Gibran lantas menghitung, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, maka mulai 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6-7 persen.

"Pertumbuhan ini perlu didukung dengan penguatan peran pemerintah dalam roda ekonomi dan pembangunan bangsa sesuai falsafah Ekonomi Pancasila. Ini semua harus kita lakukan di tengah ketidakpastian ekonomi global, ketidakpastian geopolitik, dan krisis perubahan iklim yang sekarang sudah ada di tengah-tengah kita," kata Prabowo-Gibran.

Pembangunan IKN

Prabowo-Gibran juga mencantumkan pembangunan IKN dalam program yang selaras dengan kelanjutan pemerataan ekonomi dan penguatan UMKM.

Prabowo-Gibran meyakini, salah satu kunci pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pemerataan hasil pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.

"Pembangunan Indonesia harus lebih merata melalui penciptaan pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa. Salah satunya adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)," ungkap keduanya.

Pembangunan IKN ini dimasukan keduanya, senada dengan penguatan skala ekonomi dan pembangunan kelembagaan pelaku UMKM, serta kewirausahaan merupakan langkah-langkah penting dalam pemerataan hasil pertumbuhan ekonomi.

"Penguatan program Kredit Usaha Tani, Perternakan, Perikanan, Perkebunan, Produksi Pangan Rakyat, Nelayan, Pesisir, Industri Hilir UKM, Kredit untuk usaha Start Up dan kredit untuk para millenial akan didorong, diperluas, dan diperbanyak untuk dapat menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru, terutama di kalangan anak muda," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Janji Ganjar-Mahfud MD

Sementara itu, pasangan Calon Presiden dan Wakik Presiden (Capres-Cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berjanji menghapus angka kemiskinan ekstrem, jika keduanya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.

"Hal tersebut menjadi pijakan bagi tekad kami di dalam mewujudkan kemiskinan ekstrem nol persen, dan secara bertahap mengurangi kemiskinan hingga 2,5 persen tahun 2029," janji Ganjar-Mahfud dikutip dari dokumen visi dan misinya.

Guna memerangi angka kemiskinan tersebut, kedua paslon itu menjamin adanya 17 juta lapangan kerja baru yang bakal dibuka setiap tahunnya.

"Memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun dan mengurangi jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal, agar semua rakyat cepat dapat kerja," ungkapnya.

Di sisi lain, Ganjar-Mahfud juga menyatakan komitmennya untuk mempercepat keadilan dan kemakmuran rakyat, dengan menaruh perhatian terpenting bagi fakir miskin dan anak telantar untuk dipelihara negara.

"Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, adalah amanat konstitusi. Kami bertekad menjalankan amanat tersebut dengan target pengurangan kemiskinan yang jelas dan progresif," kata Ganjar-Mahfud.

Adapun strategi percepatan penghapusan kemiskinan yang ditawarkan Ganjar-Mahfud, dilakukan dengan konvergensi program pusat dan daerah, serta optimalisasi dana non-APBN.

Keduanya juga target menambah 5 juta penerima program keluarga harapan (PKH), dari 10 juta penerima menjadi 15 juta penerima. Cukup dengan memakai Nomor Induk Kependudukan (NIK) alias KTP, mereka janji melindungi banyak warga rentan.

"PKH akan kami tingkatkan dari 10 juta penerima menjadi 15 juta penerima. Cukup menggunakan NIK sebagai identitas tunggal yang mengintegrasikan seluruh pemberian jaminan sosial, bantuan, dan layanan dari pemerintah," bebernya.

Berantas Kemiskinan

Upaya lainnya yang disuarakan Ganjar-Mahfud untuk memberantas kemiskinan, melalui dana abadi kesejahteraan sosial. Menurut mereka, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus berkelanjutan.

"Sehingga dana abadi akan menjadi salah satu opsi kami untuk pembiayaan program-program kesejahteraan sosial, termasuk membantu warga difabel," tutur Ganjar-Mahfud.

Ganjar-Mahfud juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja Jokowi dan jajarannya dalam hal pembangunan IKN Nusantara. Paslon ini percaya, pemindahan ibu kota bakal jadi titik tengah keseimbangan ekonomi di Indonesia.

"Komitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara secara bertahap hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik," kata Ganjar-Mahfud.

Di sisi lain, kelanjutan proyek IKN tampaknya belum jadi fokus dari pasangan calon Anies-Cak Imin. Keduanya belum memasukan pembangunan ibu kota baru sebagai salah satu visi, misi, maupun program kerja mereka.