Sukses

Hijaukan Danau Toba, BRI Peduli “Grow & Green" Tanam 2.500 Bibit Pohon di Samosir

BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) & "BRI Peduli" secara konsisten terus mendukung dan merealisasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).

Liputan6.com, Jakarta BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) & "BRI Peduli" secara konsisten terus mendukung dan merealisasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG). Melalui BRI Peduli Grow & Green, perseroan terus melaksanakan kegiatan penanaman dan pelestarian alam dengan menggandeng berbagai pihak termasuk kelompok tani setempat.

Terbaru, program BRI Grow & Green hadir di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara melalui penanaman 2.500 bibit pohon yang terdiri dari bibit kopi, pinus, dan aren. Program ini bukan hanya memberikan bantuan bibit pohon, melainkan juga penyusunan desain program, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan, hingga pendataan kondisi perkembangan tanaman.

Selain itu, program BRI Peduli Grow & Green ini juga mengukur potensi cadangan dan serapan karbon yang akan berjalan selama 3-4 tahun ke depan.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa BRI secara konsisten terus mendukung pelestarian lingkungan dan mendukung upaya Pemerintah untuk bebas emisi karbon pada tahun 2060.

"Kegiatan penanaman 2.500 bibit pohon di Kabupaten Samosir merupakan salah satu bentuk upaya nyata BRI dalam mendukungpelestarian alam Danau Toba," jelasnya.

“Kegiatan ini tidak dilakukan hanya sebatas fase awal penanaman semata, tetapi dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal, kami menitipkan kepada masyarakat setempat untuk dapat menjaga dan melestarikannya,” imbuh Agustya.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi dengan Masyarakat Setempat

BRI berkolaborasi dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal dalam menyalurkan bantuan 2.500 bibit pohon kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Marsada yang berdomisili di Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir.

Ketua Yayasan Bakau Manfaat Universal, Nasir menjelaskan bahwa pendampingannya sebagai mitra penyelenggara BRI Peduli Grow & Green diawali dengan mengidentifikasi lokasi-lokasipotensial. Dirinya menyebut, yayasan mencari kelompok masyarakat yang sudah terverifikasi memiliki lahan yang dikelola secara resmi.

"Setelah semuanya sesuai dengan kriteria, programnya akan didesain langsung beserta aktivitas yang dilakukan sesuai kebutuhan daerah. Ketika aktivitas penanaman sudah dimulai, akan ada tim dari yayasan yang bertugas melakukan pendataan, mulai dari kegiatan awal penanaman, monitoring rutin, hingga analisa potensi penyerapan karbon," jelasnya.

“Jadi selama program yang berlangsung 3 tahun ini, akan dilakukan monitoring dan analisa potensi penyerapan karbon secara rutin. Selain itu juga ada tim yang mendampingi di daerah terpilih sebagai perpanjangan tangan antara kelompok dan yayasan,” imbuh Nasir.

Ketua KTH Marsada, Saroha Siregar mengaku sangat bahagia atas bantuan yang diberikan oleh BRI. Baginya, bantuan ini bukan hanya berperan dalam penghijauan dan pelestarian hutan di sekitar Danau Toba, tetapi juga menyerap tenaga kerja dan memberdayakan kelompok tani di Desa Hariara Pintu.

“Hasil dari penanaman ini harapannya dalam 3 tahun kopi sudah berhasil, 8 tahun ke depan sudah bisa menghasilkan gula aren, dan pinus berhasil dinikmati di 20-25 tahun yang akan datang,” ujarnya.

“Kami mengharapkan BRI untuk membantu kelompok tani lainnya khususnya di Kabupaten Samosir agar bisa dibina juga oleh BRI. Karena untuk daerah-daerah Danau Toba, tangkapan air dan penghijauan di sekitarnya sangat dibutuhkan,” jelas Saroha.

 

(*)