Sukses

Terus Terpuruk, Ekonomi Eropa Kontraksi di Kuartal III 2023

Perekonomian zona euro menghadapi hambatan besar akibat inflasi dan suku bunga yang tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Produk domestik bruto (PDB) Eropa mengalami kontraksi sedikit dan tingkat pertumbuhan tahunan melambat tajam.

Mengutip US News, Rabu (1/11/2023) kantor statistik Uni Eropa Eurostat mengatakan bahwa PDB di 20 negara bermata uang euro turun 0,1 persen quarter-on-quarter pada periode Juli-September 2023!dan naik hanya 0,1 persen year-on-year.

Data Eurostat menunjukkan pertumbuhan triwulanan sebesar 0,1 persem di Perancis, 0,3 persen di Spanyol, dan 0,5 persen di Belgia, namun gagal mengimbangi kemerosotan triwulanan sebesar 0,1 persen di Jerman.

Sementara itu, tidak ada data pertumbuhan di Italia, dan kontraksi di Austria, Portugal, Irlandia, Estonia, dan Lituania.

Dalam beberapa bulan terakhir, perekonomian zona euro menghadapi hambatan besar akibat inflasi yang tinggi dan rekor suku bunga yang tinggi serta pengetatan kebijakan fiskal yang lamban.

Perekomonian negara ekonomi terbesar di Eropa, yaitu Jerman berkontraksi pada kuartal III 2023.

Produk domestik bruto Jerman mencatat kontraksi 0,1 persen pada periode Juli hingga September 2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya ketika tumbuh 0,1 persen menurut Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis).

Kontraksi ini didorong oleh lemahnya belanja konsumen. Di sisi lain, investasi perusahaan pada mesin dan peralatan memberikan kontribusi positif terhadap PDB Jerman.

"Perekonomian Jerman sekali lagi berada di ambang resesi teknis," kata Claus Vistesen, kepala ekonom zona euro di Pantheon Macroeconomics, dikutip dari CNN Business.

Sebagai informasi, resesi teknis merupakan penurunan produksi selama dua kuartal berturut-turut.

2 dari 3 halaman

Inflasi Mulai Membaik

Di sisi lain, masih ada berita baik mengenai inflasi. Harga konsumen Jerman naik rata-rata 3 persen pada bulan Oktober dibandingkan dengan tahun lalu, menurut perkiraan awal yang diterbitkan oleh Destatis.

Hal ini menandai perlambatan tajam dari tingkat 4,3 persen pada bulan September.

Penurunan harga energi selama setahun terakhir – dari tingkat yang sangat tinggi pada musim gugur lalu mengurangi angka inflasi bulan ini, kata Destatis.

3 dari 3 halaman

Ekonom Prediksi Eropa Bakal Stagnasi

Meskipun perekonomian Jerman mungkin terkena dampak paling parah, aktivitas bisnis di negara Eropa lainnya juga lesu dan para ekonom memperkirakan periode stagnasi, atau bahkan resesi ringan, akan terjadi di wilayah tersebut.

Pekan lalu, Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunganya.

Langkah ini menghentikan kenaikan bunga sebanyak 10 kali berturut-turut menyusul penurunan tajam inflasi zona euro pada bulan September.

Presiden ECB Christine Lagarde memperingatkan bahwa risiko terhadap pertumbuhan “masih condong ke sisi negatifnya” dan mengatakan perang Israel-Hamas berarti prospek harga energi yang "kurang dapat diprediksi".

Video Terkini