Sukses

Waktu Tunggu Sampai 1 Jam, Kemenhub Minta Ini ke Operator LRT Jabodebek

Perlu dicatat, saat ini ada 8 rangkaian kereta LRT Jabodebek yang beroperasi. Alhasil, headway menjadi lebih panjang.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal turut menanggapi perubahan jadwal LRT Jabodebek. Diketahui, selama perawatan rangkaian, waktu tunggu (headway) kereta mencapai 1 jam.

Dia meminta operator LRT Jabodebek untuk aktif memberikan informasi kepada pengguna terkait perubahan jadwal yang terjadi. Tujuannya agar tak menimbulkan kebingungan.

"Jangan sampai menimbulkan kebingungan pada masyarakat," tegasnya dalam keterangan resmi, Rabu (1/11/2023).

Perlu dicatat, saat ini ada 8 rangkaian kereta LRT Jabodebek yang beroperasi. Alhasil, headway menjadi lebih panjang.

Pada periode jam sibuk, relasi Harjamukti/Jatimulya - Cawang pp mencatat headway 30 menit. Kemudian, relasi Cawang-Dukuh Atas pp mencatat headway 15 menit.

Sementara itu, diluar jam sibuk relasi Harjamukti/Jatimulya - Cawang pp mencatat headway 60 menit. Kemudian, relasi Cawang-Dukuh Atas pp mencatat headway 30 menit.

Perawatan Roda Kereta

 Risal mengamini ada perawatan rangkaian kereta LRT Jabodebek yang berlangsung. Menurutnya, hal ini untuk memastikan keselamatan penumpang. Dia pun meminta proses perbaikan dilakukan lebih cepat.

“Berdasarkan temuan inspektur kami di lapangan, ditemukan pengikisan (aus) pada ruas-ruas jalur tertentu. Kami tengah melakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi hal tersebut,” ungkap Risal.  

Lebih lanjut, Risal mengatakan DJKA telah mengarahkan pihak operator, kontraktor, dan stakeholder lainnya untuk tetap mempertahankan layanan dan segera menindaklanjuti temuan yang ada. 

“Dengan adanya perawatan ini, maka rangkaian kereta yang dapat dioperasikan penuh ada 8 rangkaian, kami berharap pihak operator dapat memaksimalkan seluruh rangkaian ini,” tutur Risal.

2 dari 3 halaman

LRT Jabodebek Mogok

Sebelumnya, Perjalanan LRT Jabodebek kembali tersendat pada Selasa (1/11/2023), ketika satu rangkaian kereta lintas Cibubur rute Stasiun Harjamukti-Dukuh Atas terhenti tiba-tiba di depan Menara Saidah, Pancoran, Jakarta Timur.

Pihak Manajemen LRT Jabodebek membenarkan hal tersebut, dan menjelaskan bahwa kejadian itu disebabkan terjadinya power trip atau putusnya arus listrik ke kereta.

"Sehingga kereta sempat terhenti di lokasi tersebut sekitar 3 menit, dan kemudian di lakukan pengaktifan kembali. Sehingga kereta dapat beroperasi dan melanjutkan perjalanannya," jelas Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo, Rabu (1/11/2023).

Adapun hambatan perjalanan LRT Jabodebek ini diinfokan oleh akun Instagram @infocibubur._, yang melaporkan bahwa pengoperasian LRT Jabodebek jalur Cibubur-Dukuh Atas berhenti di depan Gedung Menara Saidah pukul 08.23 WIB.

"Sebelum berhenti ada suara seperti terkena sesuatu di rel, kemudian lampu dan ac mati, tidak ada power untuk jalan akhirnya berhenti pelan sampai depan menara saidah," tulis @infocibubur._.

 

3 dari 3 halaman

Atur Jadwal

Pasca kejadian tersebut, Kuswardoyo melanjutkan, pengoperasian LRT Jabodebek sudah bisa dilanjutkan kembali dengan 9 rangkaian kereta atau trainset, tanpa adanya kemoloran jadwal.

"Untuk jadwal perjalanan masih dengan jumlah trainset yang sama dengan beberapa hari yang lalu, dan saat ini kami masih melakukan pengaturan peak hour dan non peak hours (10.00-15.00)," terang Kuswardoyo.

Sebenarnya, operasional harian LRT Jabodebek masih belum kembali normal dengan pengoperasian 9 rangkaian kereta tersebut. Pasalnya, dari total 29 trainset yang ada, sebanyak 20 moda harus menjalani perawatan.

Keterbatasan moda ini turut memangkas pengoperasian LRT Jabodebek, dari sebelumnya 234 perjalanan setiap hari menjadi 131 perjalanan setiap hari. Waktu tunggu atau headway antar kereta pun jadi molor hingga 1 jam, dari sebelumnya hanya 15 menit.