Sukses

Jokowi Minta Kepala Otorita IKN Rem Investasi Asing di Nusantara, Ini Alasannya

Persaingan penanaman modal di IKN terbilang ketat. Dia mengatakan, ada ratusan calon investor dari berbagai negara yang berminat investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono untuk mendahulukan investor dalam negeri di wilayah IKN Nusantara. Salah satu tujuannya agar pengusaha dalam negeri memiliki porsi untuk membangun di IKN.

Dia menegaskan hal itu penting dilakukan untuk memberikan porsi bagi pengusaha dalam negeri di IKN. Mengingat lagi, sudah banyak investor luar negeri yang sudah menyatakan minat.

"Saya sampaikan kepada kepala Otorita, dahulukan dulu investor dalam negeri," ungkapnya dalam Groundbreaking proyek Pakuwon Nusantara, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/11/2023).

"Tapi kalau mentok dan sudah tidak ada, kita akan keluarkan jurus yang dari luar," sambungnya.

Kepala Negara mengatakan, persaingan penanaman modal di IKN terbilang ketat. Dia mengatakan, ada ratusan calon investor dari berbagai negara yang berminat investasi.

Diantaranya, Singapura, Korea Selatan, Jepang, hingga Uni Emirat Arab. Lagi-lagi, dia meminta Otorita IKN mendahulukan investor dalam negeri.

"Saya sampaikan kepada kepala Otorita, rem yang dari luar, berikan kesempatan, kalau bisa juga di joint-kan dengan yang dari dalam," ungkap Jokowi.

Dia menyebut, porsi ini perlu diperhatikan. Mengingat, karakter investor luar negeri yang biasanya menggarap lahan secara sendirian. Alhasil, dikhawatirkan pengusaha dalam negeri tak bisa dapat bagian.

"Sehingga zona-zona yang sudah kita rencanakan semuanya akan terisi. Tapi biasanya kalau yang dari luar, misalnya dari Uni Emirat Qrab, mintanya langsung satu blok. 'Ini satu blok untuk financial center kami yang garap total'. Terus nanti yang di dalam negeri mau dapet apa?" bebernya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jokowi Groundbreaking Bandara IKN

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya Bandara Ibu Kota Nusantara atau Bandara IKN. Menurutnya, hadirnya bandara khusus ini akan meningkatkan daya saing dari IKN kedepannya.

"Saya yakin bandara IKN ini akan meningkatkan daya saing IKN, competitiveness," kata dia dalam momen peresmian, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/11/2023).

Melalui peningkatan daya saing itu, Bandara IKN juga bisa berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Tak berhenti disitu, pembangunan di IKN Nusantara juga bisa semakin cepat karena dukungan konektivitas udara.

"Mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong pengembangan potensi di daerah dan mengakselerasi pembangunan IKN yang sedang kita proses," urainya.

 

3 dari 4 halaman

Dukung Mobilitas

Dia mengatakan, Bandara IKN ini juga penting untuk mendukung mobilitas di IKN Nusantara. Apalagi kegiatan di IKN sudah semakin banyak.

"Kehadiran bandara ini sangat penting mengingat semakin padatnya kegiatan di IKN. Semakin banyaknya mobilitas orang dan juga barang dari dna menuju ke IKN," kata dia.

Lebih jauh lagi, bandara IKN ini akan menjadi bandara khusus untuk menopang konektivitas di ibu kota baru tersebut.

"Dan bandara IKN ini adalah bandara khusus yang digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintahana di IKN dan Mendukung konektivitas di Ibu Kota Nusantara," tegas Kepala Negara.

 

4 dari 4 halaman

Bisa Layani Pesawat Besar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memulai pembangunan Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN). Sejumlah keunggulan pun disebutkannya.

Dengan desain kawasan dan landasan pacu (runway), Jokowi mengatakan Bandara IKN bisa digunakan oleh pesawat berbadan besar. 

"Bandara IKN ini memiliki luas 347 hektar dengan runway 3000x45 meter dan dapat melayani pesawat berbadan lebar, ini penting," ujarnya dalam momen peresmian, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/11/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini