Sukses

Jokowi Ingin Kekayaan Negara Digarap Swasta Bukan BUMN: Maaf, Pak Erick

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan pentingnya berkolaborasi antara pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta untuk bisa mengelola kekayaan negara.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan pentingnya berkolaborasi antara pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta untuk bisa mengelola kekayaan negara.

Dalam hal ini, Jokowibelajar dari negara-negara Amerika Latin, yang sejak periode 1950-1970 sudah jadi negara berkembang dan belum berubah status hingga saat ini, bahkan ada yang jatuh jadi negara miskin.

Namun, Jokowi mengatakan, ada satu contoh negara di Amerika Selatan yang patut dicontoh karena punya sistem manajemen dan tata kelola yang sangat baik. Itu adalah Guyana, sebuah negara kecil yang punya lompatan ekonomi sangat fantastis berkat minyak.

Jokowi menyinggung, Guyana bisa menikmati pertumbuhan ekonomi luar biasa berkat kolaborasi antara pemerintah melalui regulasinya dengan pihak swasta sebagai eksekutor, bukan BUMN.

"Guyana dulu adalah salah satu negara termiskin di Amerika Selatan. Kemudian ditemukan potensi minyak, kemudian digarap oleh swasta, bukan oleh BUMN, maaf pak Erick," kata Jokowi sambil menoleh ke arah Menteri BUMN, Erick Thohir dalam acara Kompas 100 CEO Forum di IKN, Kamis (2/11/2023).

"Digarap oleh swasta, bukan oleh BUMN, tapi difasilitasi, diatur oleh pemerintah. Itu yang benar," tegas Jokowi seraya mengulangi.

Kendati begitu, ia juga tak ingin swasta kemudian berlaku seenak jidat ikutan mengatur. "Enggak, yang benar itu, silakan garap swasta, tapi pemerintah memfasilitasi dan mengatur," seru Jokowi.

"Dan kini, Guyana menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Tahun 2022 pertumbuhan ekonominya mencapai 62 persen, karena swasta dan pemerintah bergandengan," ungkapnya.

 

2 dari 4 halaman

Pengelolaan Freeport

RI 1 lantas mengambil contoh di dalam negeri, yakni pengelolaan PT Freeport Indonesia yang melibatkan swasta dan BUMN. Negara disebutnya memang tidak bekerja, tapi otomatis menerima PPh badan, PPh karyawan, bea ekspor, royalti, PNBP, hingga dividen yang tidak kecil dari kegiatan PT Freeport Indonesia.

Namun, Jokowi sedikit garam melihat banyak masyarakat yang mempertanyakan sikap pemerintah dalam melarang ekspor nikel mentah, sementara smelter di dalam negerinya dikerjakan oleh swasta.

"Saya sampaikan, negara itu enggak bisa bekerja kayak swasta. Penerimaan negara itu dari pajak, dari bea ekspor, dari PNBP. Saya sampaikan, negara memang tidak dapat keuntungan dari sana, tetapi negara mendapatkan penerimaan dari PPh badan, PPh karyawan, dari royalti, PNBP, dividen, dapat banyak," bebernya.

"Dari situ lah bisa dipakai oleh APBN untuk dana desa, bantuan sosial, bangun infrastruktur. Memang harus dijelaskan seperti itu supaya clear. Memang kita enggak dapat apa-apa? Dapat," ujar Jokowi.

3 dari 4 halaman

Jokowi Jawab Keraguan PNS Pindah ke IKN Nusantara, Soal Apa?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab keraguan para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berpindah tugas di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Di mana, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun PPPK tersebut khawatir tidak tersedianya sejumlah fasilitas dasar di IKN.

Jokowi memastikan, jika IKN akan dilengkapi rumah sakti untuk layanan kesehatan para ASN. Bahkan, dia menyebut terdapat empat rumah sakit yang sedang dibangun di IKN.

"Saya sekarang bisa jawab ada empat rumah sakit dalam proses pembangunan, terjawab ya," ungkap Jokowi dalam acara Groundbreaking Kompleks Perkantoran Bank Indonesia (BI) di IKN, Kalimantan Timur, Kamis (2/11).Jokowi menambahkan, dalam waktu dekat juga akan dibangun sekolah bersandar internasional di IKN. Pernyataan ini untuk menjawab kekhawatiran sebagian PNS akan kelangsungan sekolah anak-anaknya.

"Kemarin sudah melakukan peletakan batu pertama, yaitu JIS tapi di sini ganti namanya NIS dari Jakarta Intercultural School menjadi Nusantara Intercultural School. Sebentar lagi akan dibangun yangdari pemerintah TK, SD, sampai SMA akan kita bangun. Kalau bapak ibu (PNS) mau pindah sudah ada sekolahnya," bebernya.

 

4 dari 4 halaman

Pusat Perbelanjaan

Tak hanya itu, IKN juga akan dilengkapi dua pusat perbelanjaan besar. Kehadiran pusat perbelanjaan ini diharapkan akan mendorong minat PNS untuk bekerja di IKN.

"Terus nih pak (Jokowi) kalau belanja di mana pak? enggak ada mal, banyaknya pohon-pohon. Sudah ada groundbreaking dua mal besar yang segera juga kan di bangun," tegas Jokowi.

Terakhir, IKN juga akan dilengkapi pusat pelatihan sepak bola PSSI. Sarana pendukung olahraga tersebut ditargetkan beroperasi pada Mei tahun depan.

" Terus kalau anak saya pengen sepak bola ada juga training center PSSI yang sudah mulai bulan yang lalu, Pak Erik sudah dapat transfer dari FIFA. Kita nanti bulan April atau maksimal Mei lapangan bola untuk training tadi sudah akan selesai," pungkas Jokowi.

 

Video Terkini