Liputan6.com, Jakarta Ada sejumlah manfaat penggunaan kendaraan listrik (EV). salah satu keuntungan menggunakan kendaraan listrik dapat menghemat biaya bahan bakar, pajak, hingga perawatan.
Kendaraan listrik juga memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional.
Baca Juga
Berita mengenai cara cetak kartu ujian CPNS 2023 ini menjadi berita yang banyak dibaca. Berikut daftar berita yang banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Rabu (8/11/2023):
Advertisement
1. Ini Dia Keuntungan Pakai Kendaraan Listrik, Mulai Segi Biaya hingga Lingkungan
Staf Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan manfaat penggunaan kendaraan listrik (EV).
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan, salah satu keuntungan menggunakan kendaraan listrik dapat menghemat biaya bahan bakar, pajak, hingga perawatan.
"Ada benefit yang diciptakan oleh pemerintah misalnya pajaknya berkurang dan sebagainya,” ungkap Rachmat dalam kegiatan Dekarbonisasi Sektor Transportasi melalui Adopsi KBLBB di Wilayah Jawa Barat, Selasa (7/11/2023).
2. Daftar Lengkap Pemimpin yang Masuk Asia’s Power Businesswomen 2023 versi Forbes
Saat dunia hadapi realitas ekonomi baru, pengusaha perempuan terus maju dengan usaha baru dan meraih posisi teratas di beberapa perusahaan terbesar dan paling bergengsi di kawasan Asia Pasifik.
Forbes merilis daftar Asia’s Power Businesswomen pada 2023. Sosok yang masuk daftar tersebut berkarya di berbagai industri termasuk keuangan dan perbankan, properti, teknologi dan komoditas.
Beberapa dari mereka telah naik jabatan di perusahaan hingga mencapai posisi teratas. Bahkan di antara mereka menjadi perempuan pertama yang mengambil peran tersebut. Namun, ada juga yang memimpin bisnis keluarga ke tingkat lebih tinggi atau membangun perusahaan sendiri.
Advertisement
3. Mentan Sebut Penyaluran Pupuk Subsidi Belum Tepat Sasaran, Ini Buktinya
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan penyaluran pupuk bersubsidi dinilai belum sepenuhnya tepat sasaran. Dibuktikannya, banyak petani sebagai penerima pupuk subsidi belum mengantongi kartu tani. Alhasil, sejumlah petani itu tak bisa mengakses pupuk subsidi.
"Jadi gini, di lapangan nih yang tidak punya kartu tani, kemudian daerah pegunungan jauh dari kota, ini yang sulit mendapatkan pupuk dan tidak punya kartu. Bahkan, maaf, pendidikan rendah sehingga tidak mampu mengakses, memproses, dan seterusnya. Sehingga dia tidak dapat pupuk," ungkapnya di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Mentan Amran turut merespons temuan Ombudsman Republik Indonesia soal distribusi pupuk subsidi. Salah satu poinnya adalah belum transparannya proses penunjukan distributor dan pengecer resmi.