Liputan6.com, Jakarta - IBM Indonesia yakin, hadirnya teknologi Generative AI (GAI) dapat mendorong kinerja tim keamanan siber dan membantu mereka dalam manajemen pengelolaan keamanan.
Hal itu didukung oleh kemampuan Generative AI dalam mendeteksi kemungkinan terjadi ancaman, memitigasi serangan, dan kemudian memproteksi sistem dari serangan-serangan yang semakin kreatif dan juga canggih.
Baca Juga
"Dengan banyaknya kasus serangan siber di Indonesia, sangat penting bagi organisasi untuk selalu memperhatikan keamanan data mereka. Baik entitas pemerintah maupun swasta memikul tanggung jawab bersama untuk melindungi data publik atau kliennya,” kata President Director IBM Indonesia, Roy Kosasih dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (8/11/2023).
Advertisement
“Dalam hal ini, AI akan menjadi katalisator dalam peningkatan produktivitas karena meningkatnya keamanan sebuah perusahaan, dengan menjawab kekurangan sumberdaya dalam tim keamanan siber dan meningkatkan deteksi dan respons sehingga lebih cepat dan efektif," ucapnya.
Sebagai informasi, Pemerintah mengesahkan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi di tahun 2022 dalam langkah meningkatkan kesadaran terhadap masalah keamanan siber dan pelindungan data pribadi.
UU tersebut akan berlaku kepada bisnis lokal dan perusahaan-perusahaan internasional yang menangani data konsumen di dalam negeri.
UU ini juga bertujuan untuk melindungi data pribadi, serta membantu meningkatkan dan memfasilitasi peningkatan literasi terhadap pelindungan data pribadi di Indonesia, sebagaimana yang disosialisasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, parlemen, dan kantor berita milik negara.
Selain itu, terbitnya Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber diharapkan dapat menciptakan ruang siber yang terbuka, aman, stabil, bertanggung jawab dan dapat menangkal ancaman kebocoran data di Indonesia.
Machine Learning
IBM Indonesia lebih lanjut menjelaskan, Machine learning (ML) dan bentuk-bentuk klasik AI telah lama tertanam dalam solusi keamanan IBM yang mampu mengidentifikasi pola dan membandingkan perilaku, memantau aktivitas anomali, dan memicu respons otomatis ketika risiko dan ancaman terdeteksi.
"Untuk mendukung upaya pemerintah, yang telah menerapkan berbagai peraturan dalam menghadirkan upaya-upaya terbaik di sektor keamanan siber di Indonesia, teknologi inovatif IBM Security® QRadar® SIEM telah memanfaatkan kekuatan AI untuk menginvestigasi dengan cepat dan memprioritaskan peringatan dengan tingkat akurasi yang tinggi berdasarkan kredibilitas, relevansi, dan tingkat risikonya," tutur Roy Kosasih.
"Untuk melindungi data sensitif masyarakat dan bisnis, kami juga berkolaborasi dengan mitra bisnis kami dengan menghadirkan IBM Security Guardium yang secara otomatis menemukan dan mengklasifikasikan data bayangan, memetakan aliran data, dan melakukan deteksi outlier untuk penyimpanan data yang sensitif. Hal ini telah menghasilkan penurunan serangan sebesar 40% dengan visibilitas yang terpusat dan analisis yang canggih," tambahnya.
Advertisement
Dibangun dari Foundation Models
Peran Generative AI pun menjadi krusial, ketika kejahatan siber terus menyebar luas dengan beragam modus. Generative AI dibangun dari foundation models, yang kemudian dilatih dengan data umum yang luas dan disesuaikan dengan berbagai keperluan.
Setelah dilatih, model-model ini dapat dengan mudah disesuaikan dengan banyak contoh-contoh penggunaan (use cases) dengan menggunakan 10 hingga 100 kali lipat data yang berlabel dibandingkan dengan pendekatan sebelumnya.
"IBM membangun foundation-model AI untuk keamanan yang terbuka, terpercaya, tepat sasaran, dan memberdayakan. Dibangun di atas pondasi yang terbuka dengan standar etika dan tata kelola AI, inovasi generative AI kami dibuat dengan tujuan tertentu, berfokus pada kasus penggunaan yang spesifik untuk membantu para analis melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit waktu secara lebih cepat," pungkas Roy Kosasih.
Manfaat Generative AI pada Keamanan Siber
Teknologi Generative AI dapat menghasilkan konten keamanan seperti deteksi, alur kerja, dan kebijakan lebih cepat daripada manusia, sehingga mempercepat implementasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan ancaman keamanan secara real-time.
Selain itu, teknologi tersebut juga dapat mempelajari dan membuat respons aktif yang dioptimalkan dari waktu ke waktu, dengan kemampuan untuk menemukan semua insiden serupa, memperbarui semua sistem yang terpengaruh, dan memperbaiki semua kode yang rentan.
Advertisement
IBM Academy Dorong Percepatan Pemanfaatan AI di Indonesia
Untuk mendukung percepatan pemanfaatan AI, IBM Indonesia telah meresmikan IBM Academy for Hybrid Cloud and AI di Batam.
Dengan kolaborasi bersama para mitra dan institusi pendidikan, IBM Academy menjadi bagian dari komitmen global IBM untuk membantu menjembatani kesenjangan dalam keterampilan AI.
Perusahaan mengungkapkan bahwa IBM berkomitmen untuk melatih 2 juta pelajar secara global di bidang AI hingga akhir tahun 2026.
Pelatihan ini fokus untuk menjangkau komunitas yang kurang terwakili, melalui pelatihan online gratis serta kemitraan pendidikan strategis.
"Pada akhirnya, kita tidak dapat menghentikan pelaku serangan siber untuk menyerang kita, tetapi kita dapat mengetahui bahwa mereka telah menyerang kita, dan kemudian kita dapat mengambil tindakan terbaik dan tercepat untuk memperbaikinya. AI akan menjadi media percepatan untuk meningkatkan produktivitas. keamanan perusahaan, dengan mengatasi hambatan manusia dalam tim pengelola keamanan dan meningkatkan kecepatan dan deteksi dan respons ancaman siber,” tutup Roy Kosasih.