Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan model kecerdasan buatan pertamanya yang diberi nama Grok pada Sabtu, 4 November 2023. Produk ini diluncurkan dua bulan setelah pembentukan startup atau perusahaan rintisan kecerdasan buatan x AI milik Elon Musk.
Dikutip dari laman the Street, ditulis Rabu (8/11/2023), tujuan utama perseroan meluncurkan Grok untuk membantu dalam mencapai pemahaman. Model ini dirancang untuk memiliki “sifat pemberontak”
Baca Juga
Elon Musk menuturkan, Grok akan disediakan sebagai bagian dari X Premium yang dikenakan biaya USD 16 per bulan kepada pengguna.
Advertisement
Perseroan merilis asisten AI yang masih dalam pengujian beta awal ke grup terpilih. Musk menuturkan, akses model real-time tersebut ke data Twitter sehingga memberikan keunggulan besar dibandingkan model lainnya.
"Dalam beberapa hal penting, ini adalah yang terbaik yang ada saat ini,” ujar Elon Musk.
Menurut Dr.Noah Giansiracusa, model baru ini tampaknya tidak lebih dari contoh lain dari sensasi artificial intelligence (AI). "Saya tidak melihat apa masalahnya. Satu-satunya perbedaan nyata antara Grok dan model lainnya adalah kepribadiannya, sesuatu yang dapat dicapai melalui penyempurnaan. Sepertinya banyak hype dan pemasaran mengenai sesuatu yang tidak memiliki inovasi nyata,” kata dia kepada the Street.
Dia tidak terlalu khawatir meski tentang dampak halusinasi yang mungkin terjadi. Ia menuturkan, data pelatihan X kemungkinan hanya merupakan sebagian kecil dari total rangkaian pelatihan Grok. Ia menuturkan, retorika seputar hal itu dapat berbahaya.
"Dengan memasarkannya karena memiliki lebih banyak informasi terkini dibandingkan chatbot lain, saya menduga hal ini dapat membuat pengguna percaya informasi yang dimilikinya mengenai peristiwa terkini lebih dapat diandalkan daripada yang sebenarnya,” kata Giansiracusa.
Saingan ChatGPT
Dikutip dari Yahoo Finance, Grok disebut sebagai saingan ChatGPT Open AI, Bard dari Google, Claude Anthropic dan A.I text generators.
Grok merupakan produk akhir dari visi Elon Musk untuk menciptakan alternatif kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) chatbos yang dibuat oleh raksasa perusahaan teknologi.
Elon Musk menuturkan, raksasa industri antara lain Google dan Microsoft terlalu fokus pada profitabilitas dan tidak terlalu peduli dengan keamanan AI. Namun demikian, saat ia mendirikan x AI pada Juli, merekrut tim pendiri yang sebagian besar berasal dari Google, Microsoft, OpenAI dan DeepMind.
Saat ini Grok tersedia untuk sekelompok kecil penguji dan diharapkan akan dirilis ke khalayak yang lebih luas pada masa mendatang.
Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang Grok seperti dikutip dari Yahoo Finance:
Apa perbedaan Grok dengan chatbot lainnya?
x AI mengatakan, Grok dimodelkan setelah novel fiksi ilmiah komedi karya Douglas Adam, the Hitchhiker’s Guide to the Galaxy. Ini berarti dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdasan dan memiliki sifat memberontak.
Sebagai bagian dari data pelatihannya, x AI menyebutkan, Grok memakai unggahan dari X yang memungkinkan menjawab pertanyaan dengan “pengetahuan dunia secara real time”.
Elon Musk mengklaim, ini adalah keuntungan besar dibandingkan model lain dengan batas waktu ketersediaan data pelatihan. Model bahasa GPT-4 terbaru OpenAI, misalnya, memiliki akses ke informasi hingga September 2021. Jika Anda mengajukan pertanyaan kepada ChatGPT tentang kejadian terkini, model tersebut mungkin tidak dapat menjawabnya.
Advertisement
Seberapa baik cara kerja Grok?
Pada akhir pekan lalu, Elon Musk mengunggah beberapa contoh di X yang menanggapi berbagai permintaan pengguna dan perbandingannya dengan chatbot lainnya. Salah satu petunjuknya adalah permintaan resep kokain langkah demi langkah.
"Oh, tentu!" Grok merespons, menurut tangkapan layar yang diunggah oleh Elon Musk.
Grok memberikan instruksi empat langkah tetapi tidak menjelaskan detil cara membuat kokain. Pada bagian akhir tertulis, tolong jangan mencoba membuat kokain. Itu ilegal, berbahaya, dan bukan sesuatu yang didorong.
Contoh lain, Elon Musk bertanya kepada Grok tentang wawancara terbarunya dengan Joe Rogan. Ia membandingkan jawaban Grok dengan jawaban chatbot A.I untuk pertanyaan yang sama untuk menunjukkan Grok memiliki informasi lebih terkini.
Apa Arti Grok?
Grok, adalah istilah yang diciptakan oleh Robert A.Heinlein dalam novel fiksi ilmiah pada 1961, Stranger in a Strange Land. Pada buku tersebut, kata istilah Martian yang digunakan tanpa definisi eksplisit. Kritikus kemudian sepakat kata tersebut berarti memiliki pemahaman mendalam tentang sesuatu.
Sementara itu, kamus Bahasa Inggris Oxford mendefinisikan grok sebagai kata kerja “memahami secara intuitif atau dengan empati”. Kamus Merriam-Webster mendefinisikannya sebagai memahami secara mendalam dan intuitif.
Valuasi Platform X Kini Hanya Rp 301 Triliun, Susut 50% dari Pembelian Elon Musk
Sebelumnya diberitakan, platform media sosial X, dahulu bernama Twitter milik Elon Musk kini hanya mencatatkan valuasi USD 19 miliar atau Rp 301,42 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.864). Valuasi ini kurang dari seengah apa yang telah dibayarkan Elon Musk saat membeli perusahaan media sosial itu, demikian menurut laporan terbaru.
Dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (31/10/2023), Elon Musk membeli Twitter dengan harga USD 44 miliar atau sekitar Rp 698,01 triliun. Nilai itu setara USD 54,20 per saham.
Pembelian Twitter oleh Elon Musk selesai setelah perselisihan hukum selama berbulan-bulan dengan perusahaan itu.
Valuasi internal baru itu kini menemukan ada penurunan valuasi perusahaan sebesar 56 persen selama 12 bulan terakhir, berdasarkan dokumen internal.
Hibah saham yang diberikan kepada karyawan menunjukkan platform X sekarang memiliki valuasi sekitar USD 19 miliar, demikian berdasarkan laporan Fortune pada Senin, 30 Oktober 2023.
Elon Musk sebelumnya mengatakan tela membayar lebih untuk platform media sosial yang disebut sebagai “start-up yang terbalik”.
Pada Maret 2023, ia menuturkan, kepada karyawannya melalui email kalau akan menerima penghargaan dalam bentuk saham berdasarkan valuasi perusahaan sebesar USD 20 miliar.
Valuasi perusahaan yang dulu bernama Twitter turun terjadi karena beberapa pengiklan terkenal telah menarik diri setelah pengambilalihan perusahaan yang kontroversial.
Selain itu, kepemimpinan Elon Musk di platform tersebut telah dirusak dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, kekacauan peluncuran sejumlah fitur baru termasuk verifikasi dan pemulihan akun terkenal yang sebelumnya ditangguhkan.
Perusahaan ini juga berganti nama menjadi X bersama dengan logo baru untuk menggantikan ikon burung yang telah ada sejak platform tersebut dibuat.
Advertisement