Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk atau Bank Raya menghadirkan inovasi fitur digital saving yaitu Saku Bisnis dalam aplikasi bank digitalnya. Saku Bisnis akan melengkapi Fitur Saku Raya yang saat ini hadir untuk membantu para nasabah personal dalam mengelola keuangan dan bertransaksi harian mereka.
Bank Raya merupakan bagian dari BRI sebagai Bank BUMN dan ditunjuk sebagai Digital Attacker untuk memasuki persaingan kompetisi bank digital.
Direktur Digital dan Operasional Bank Raya Bhimo Wikan Hantoro mengutarakan bahwa visi dari Bank Raya ini adalah membawa dan merayakan kemudahan.
Advertisement
"Saku bisnis ini adalah bagaimana kita memberikan akses kepada pengusaha kecil untuk dapat melakukan pemisahan dan pengaturan keuangan sesuai kebutuhan masing-masing," ungkapnya.
Saku Bisnis menyasar pada para pelaku usaha yang sedang merintis bisnisnya untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik. Pengembangan fitur akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa fase.
Pada fase ini, Saku Bisnis dilengkapi dengan menu pembuatan saku bisnis dan menu mass transfer yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transfer sekaligus ke sepuluh rekening tujuan secara real-time.
Hal ini tentu mempermudah pelaku usaha untuk melakukan transaksi payroll atau pembayaran kepada supplier, melakukan pemisahan bujet usaha dengan membuat hingga lima saku bisnis berbeda serta melakukan pengecekan mutasi rekening sehingga dapat memantau operasional keuangan bisnis mereka dengan baik.
Target Utama Adalah Pelaku Usaha
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan bahwa fokus utama dari Bank Raya ini adalah pelaku usaha mikro. Alasannya karena banyak rekan pengusaha yang belum menemukan suatu alat yang bisa mengintegrasikan keuangan operasional usaha dan pribadi dengan mudah.
”Kami melihat peluang dari pelaku usaha yang berorientasi pada pertumbuhan bisnis dan sudah memiliki literasi digital. Maka, dengan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien secara digital, dapat menopang fundamental bisnis mereka secara keseluruhan dan usaha mereka berkembang lebih pesat. Saku Bisnis dapat menjadi partner bertumbuh bagi para pelaku usaha, karena transaksi operasional bisnis dapat dilakukan secara terintegrasi dalam aplikasi Bank Raya, bersama dengan rekening personal mereka.” Ujar Bagus.
Dengan layanan bank digital yang menyediakan pencatatan keuangan dan transaksi operasional usaha yang mudah digunakan, maka akan semakin banyak pula pelaku usaha yang go-digital yang mengoptimalkan teknologi untuk memudahkan operasional bisnis harian mereka.
“Kedepan, inovasi produk digital saving, digital lending dan layanan keuangan lainnya akan semakin lengkap guna mendukung langkah kami menjadi bank digital pilihan bagi masyarakat.” ujar Bagus.
Advertisement
Meski Berbentuk Bank Digital Tapi Penarikan Uang Mudah
Meskipun Bank Raya ini berbasis bank digital, tetapi salah satu kelebihan dari Bank Raya ialah kemudahan akses dalam pencairan dananya.
Dalam strategi akuisisinya, Bank Raya menerapkan strategi hybrid, yaitu tidak hanya berfokus pada pengembangan secara digital, tetapi juga melalui optimalisasi Community Branch yang dimiliki.
Bahkan dapat dikatakan bahwa jaringan Online to Offline (O2O) Bank Raya tersebar di seluruh indonesia, tidak hanya melalui jaringan kerja Bank Raya, tetapi juga jaringan unit kerja dan ATM Bank BRI, jaringan Agen BRILink, dan jaringan Indomaret.
"Kita offer kemudahan, tidak perlu pencairan di cabang Bank Raya. Pencairan bisa ke cabang BRI yang ada 8000 outlet, atau ATM BRI ada lebih dari 20 ribu oulet, atau pun di agen BRI ada lebih dari 650 ribu di seluruh Indonesia. Bahkan sekarang kita juga sudah bekerja sama dengan Indomaret, jadi sangat mudah,"
"Meskipun bank digital, tetapi belum tentu hingga lima tahun ke depan semuanya akan serba digital. Pastinya masih akan membutuhkan cash. Kita punya agen dan cabang di mana-mana dan ini sebenarnya sudah menjadi competitive advantage kita," ungkap Bhimo.