Sukses

Bahlil Yakin Target Investasi Rp 1.400 Triliun Tercapai

Bahlil Lahadalia mengatakan, target tersebut memang cukup berat tetapi ia yakin bisa tercapai. Ia berkaca dari realisasi sampai dengan kuartal III 2023 yang sudah di atas Rp 1.000 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan tugas yang sangat berat kepada Menteri Investasi/kepala BKPM Bahlil Lahadalia yaitu target investasi sepanjang 2023 sebesar Rp 1.400 triliun. 

Apakah target tersebut bisa tercapai dengan melihat realisasi saat ini?

Bahlil Lahadalia mengatakan, target tersebut memang cukup berat tetapi ia yakin bisa tercapai. Ia berkaca dari realisasi sampai dengan kuartal III 2023 yang sudah di atas Rp 1.000 triliun. 

"Januari hingga September target investasi kita sudah mencapai Rp1.053,1 triliun. Saya janji ke Pak Wapres (Ma'ruf Amin), saya berani janji, karena saya punya tim yang kuat, menyampaikan bahwa insyaAllah Desember 2023 target investasi kita bisa mencapai Rp 1.400 triliun," kata Bahlil dalam acara Anugrah Layanan Investasi, Jakarta, Rabu (8/11/2023). 

Bahlil menyampaikan investasi Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan secara baik. Adapun investasi tahun 2020 mencapai Rp 817 triliun. Kemudian di 2021 meningkat menjadi Rp 900 triliun dengan realisasi Rp 901 triliun. Meski tidak mudah karena adanya Pandemi Covid-19 di 2021, Bahlil bilang, investasi mampu melewati target yang sudah ditetapkan. 

Lalu capaian investasi di tahun 2022 berhasil mencapai target Rp1.200 triliun dengan capaian investasi Rp 1.207 triliun.

 Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

2 dari 3 halaman

Paten! Realisasi Investasi Januari-September 2023 Capai Rp 1.053,1 triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat secara kumulatif sepanjang Januari-September 2023, realisasi investasimencapai Rp1.053,1 triliun atau mencapai 75,2 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.400 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1.365.648 orang.

"Tahun ini target kita Rp 1.400 triliun sudah tercapai alhamdulillah Rp 1.053,1 triliun tumbuh 18 persen dibandingkan tahun lalu dan capaiannya sudah 75,2 persen," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Capaian realisasi kuartal III 2023, Di Kantor Kementerian Investasi, Jumat (20/10/2023).

 Sepanjang Januari-September 2023, realisasi PMDN mencapai Rp 493,5 triliun atau 46,9 persen dari target dan realisasi PMA mencapai Rp 559,6 triliun atau baru mencapai 53,1 persen dari target.

Untuk realisasi PMDN secara tahunan tumbuh 19,5 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan realisasi PMA yakni hanya 16,7 persen. Sementara, realisasi investasi di luar Jawa lebih besar yakni 51,8 persen Rp 545,8 triliun, dibandingkan realisasi investasi di pulau Jawa 48,2 persen dengan nominal Rp 507,3 triliun.

"Ini Alhamdulillah meskipun gempuran fasilitas di Jawa cukup bagus dari sisi infrastruktur, sumber daya, dan logistik. Tapi kita berhasil melakukan penetrasi agar betul-betul di luar pulau Jawa juga menjadi perhatian khusus, Alhamdulillah pemerataan terus terjadi untuk membangun Indonesia yang tidak boleh Jawa sentri," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

5 Sektor Terbesar

Adapun lima besar sektor realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023, diantaranya Industri Logam Dasar, Barang Logam,Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp 146,0 trliun; Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 120 triliun; pertambangan Rp 113,3 triliun; Perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 83,7 triliun; industri kimia dan farmasi Rp 76,8 triliun.

Selanjutnya, lima besar lokasi realisasi investasi tersebar paling banyak di Jawa Barat Rp 153,2 triliun, DKI Jakarta Rp 130,3 triliun, Jawa Timur Rp 100,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp 836 triliun, dan Banten Rp 78,6 triliun.

Kemudian, lima negara penanam modal asing terbesar di Indonesia sepanjang Januari-September 2023, terdiri dari Singapura USD 12,1 miliar, Republik Rakyat Tiongkok USD 5,6 miliar, Hongkong USD 5,2 miliar, Jepang USD 3,3 miliar, dan Amerika Serikat USD 2,4 miliar.

"Singapura USD 12,1 miliar, Republik Rakyat Tiongkok USD 5,6 miliar, Hongkong USD 5,2 miliar, Jepang USD 3,3 miliar, dan Amerika Serikat USD 2,4 miliar. Ini hebat nih paten," pungksnya.