Sukses

Alasan Bahlil Tak Masuk TKN Prabowo Gibran

TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga telah menarik tiga pejabat BUMN untuk berjuang dalam Pemilu Presiden 2024.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia buka suara terkait alasannya tidak masuk ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) bakal calon presiden-calon wakil presiden (bacapres-cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Bahlil bingung terkait isu yang bilang dirinya akan ikut ke dalam TKN Prabowo-Gibran. Ia menekankan, dirinya saat ini masih akan fokus menjalani tugasnya sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM. 

"Yang mau saya masuk TPN (Tim Pemenangan Nasional) siapa sih? Saya malah enggak tahu. Enggak lah, saya enggak di TPN saya. Saya mengurus negara, membantu pak Jokowi. Karena kalau saya masuk TPN, saya harus mundur dari menteri. Nanti investasi gimana?," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

"Saya kan menteri. Kalau masuk TPN, mengundurkan diri jadi menteri. Saya fokus," tegas Bahlil. 

Namun, ia tak menyangkal pilihannya untuk calon pemimpin negara yang jatuh kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

"Tapi kalau kalian tanya saya dukung siapa, saya dukung Prabowo sama Gibran," kata Bahlil. 

Seperti diketahui, sejumlah menteri dan pejabat negara telah memutuskan untuk bergabung bersama TKN Prabowo-Gibran. Sebut saja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, hingga Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni. 

Selain itu, TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga telah menarik tiga pejabat BUMN untuk berjuang dalam Pemilu Presiden 2024. Alhasil, ketiganya pun sudah melepas jabatan yang diembannya. 

Ketiganya yakni Rosan Roeslani yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Muhammad Arief Rosyid Hasan selaku Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), dan Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V).