Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, berjanji akan membuka lebih banyak formasi untuk lulusan baru (fresh graduate) pada seleksi CPNS 2024.
Kebijakan ini dibuat lantaran pemerintah pada seleksi CPNS 2023 tidak bisa memenuhi usulan dan permintaan pemerintah daerah untuk membuka lebih banyak formasi fresh graduate.
Baca Juga
"Insya Allah tahun 2024 saya sudah minta kepada BKN, kepada tim SDMA di Kemenpan RB, kita akan buat kebijakan lebih besar lagi untuk rekrutmen fresh graduate di tahun 2024," kata Anas saat membuka tes SKD CPNS 2023 di kantor BKN Pusat di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Advertisement
"Insya Allah untuk talenta-talenta digital dan formasi yang lain akan kita buka di 2024, sekarang sedang kita data dan perencanaan sedang akan kita validasi dan kita perbaiki," imbuhnya.
Anas mengatakan, pembukaan formasi fresh graduate di CPNS 2024 akan dilakukan lantaran banyaknya aparatur sipil negara (ASN) yang bakal memasuki usia pensiun tahun depan.
Kementerian PANRB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) selanjutnya akan memetakan berapa jumlah ASN baru yang perlu disiapkan untuk tahun depan.
"Yang akan pensiun tahun depan kurang lebih 180 ribu. Yang paling banyak yang mana, kita sekarang baru kumpulkan kemarin, kita kumpulkan justru K/L termasuk di kejaksaan kita minta data ini, mana yang perlu diisi," ungkapnya.
Pertimbangan itu disebutnya tidak semata-mata bergantung terhadap analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (ABK), tapi juga terkait kemampuan anggaran guna menggelar seleksi CPNS 2024.
"Misalnya di Kementerian Keuangan kalau yang pensiun 600 (PNS), tidak usulkan 600, usulkan 200, maksimum 300. Kita juga minta di depan, ini kan program penganggaran digital kan gede. Mustinya kalau digital jalan, pegawainya mestinya tidak terlalu banyak karena sudah ada digitalisasi," tuturnya.
Jokowi: 4,4 Juta PNS Anggota Korpri Jadi Penentu Kemajuan Bangsa
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jumlah anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang telah mencapai 4,4 juta orang merupakan kekuatan besar penentu kemajuan bangsa.
“Jumlah yang sangat besar, dan juga menjadi kekuatan besar penentu kemajuan bangsa. Partai boleh banyak, tapi yang melaksanakan, yang menentukan tetap Korpri,” kata Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korpri di Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Menurut Jokowi, dengan jumlah anggota Korpri yang banyak tersebut bisa menjadi mesin penggerak roda Pemerintahan.
“Kita membutuhkan mesin dengan tenaga yang kuat,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan Korpri yang kuat dan bisa menyesuaikan diri dengan cepat dalam menghadapi berbagai perubahan di dunia.
“Yang tidak segera panas, tidak mudah panas, ngebut tapi adem terus, yang dibutuhkan sekarang itu,” ujar dia.
Advertisement
Ekosistem Kerja ASN
Maka dari itu, Presiden Jokowi berharap ekosistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) mampu mendorong kinerja guna menghasilkan prestasi dan inovasi.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar ada tolak ukur yang jelas unthk mengukur prestasi dan inovasi yang dilakukan oleh ASN. “Tugas, sekda provinsi, kabupaten dan kota, tugas sesmen, sekjen di kementerian dan lembaga, saya sering juga menyampaikan ke Menpan RB, harus ada tolok ukur yang jelas, harus ada reward yang jelas,” pungkasnya.