Sukses

Mendag Bakal Dampingi Jokowi Bertemu Presiden AS Joe Biden, Bahas Soal Gaza

Mendag menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi yang tengah berkecamuk di Gaza terutama penduduk Palestina. Menurutnya, apa yang terjadi di sana adalah pelanggaran berat terhadap kemanusiaan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Dalam kunjungan ini Jokowi akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas berbagai hal salah satunya Gaza.

"Kita akan mendampingi Pak Presiden ketemu Biden, besok berangkat," ungkap Zulkifli Hasan, di Jakarta, Kamis  (9/11/2023).

Mendag menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi yang tengah berkecamuk di Gaza terutama penduduk Palestina. Menurutnya, apa yang terjadi di sana adalah pelanggaran berat terhadap kemanusiaan.

"Oleh karena itu kita mengutuk keras. Kita mempertanyakan Barat di mana yang selalu membahas HAM," jelasnya.

Mendag juga membandingkan kondisi di Ukraina selama dua tahun dengan konflik Palestina yang telah mengambil nyawa ribuan anak-anak dalam satu bulan terakhir. Ia menyoroti pentingnya perhatian global terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia.

"Kita bandingkan di Ukraina 2 tahun, mengambil nyawa 3.000 anak-anak. Ini 1 bulan, 4 ribu anak-anak mati. Kok diam seribu bahas," ucapnya.

Ketua Umum PAN ini juga menekankan, bahwa Indonesia secara tegas memegang prinsip-prinsip kemerdekaan dan hak-hak segala bangsa, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Pertemuan Darurat 

Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga akan akan memimpin pertemuan darurat dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membahas situasi di Palestina.

Indonesia berkomitmen mengawal dan mendukung keadilan dan kemanusiaan di tingkat internasional, serta memastikan bahwa suara Indonesia terdengar di forum global.

“Indonesia jelas di Pembukaan UUD 1945 Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Bahkan besok Presiden akan memimpin langsung pertemuan darurat dengan OKI.” Pungkasnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Usai Hadiri KTT OKI Khusus Gaza, Jokowi Diutus Temui Joe Biden

Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan bertolak ke Arab Saudi, pada Jumat, 10 November 2023. Kunjungan Jokowi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang khusus membahas serangan Israel di Gaza, Palestina.

"Ini kan belum, tetapi ini KTT OKI ini khusus memang membicarakan Gaza. Belum bicara, tapi yang jelas nanti Insyaallah besok malam saya akan meluncur ke Saudi Arabia untuk ikut dalam KTT OKI khusus Gaza," jelas Jokowi usai meninjau SMK 1 Purwakarta Jawa Barat, Kamis (9/11/2023).

Usai menghadiri KTT OKI, Jokowi akan menemui Presiden Amerika Serikat Joe Biden di negeri Paman Sam. Jokowi diutus menyampaikan hasil KTT OKI kepada Biden agar perang Hamas-Israel segera dihentikan.

"Dan dari sana nanti akan terbang ketemu dengan Presiden Joe Biden dan kita dari hasil OKI nanti saya akan diutus untuk menyampaikan kepada Presiden Joe Biden agar perang di Hamas-Israel bisa di-stop bisa segera dihentikan," kata dia.

"Tapi yang dibicarakan apa nanti masih pada hari Sabtu, Minggu," sambung Jokowi.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menerima Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan bilateral di Gedung Putih pada 13 November 2023.

 

3 dari 3 halaman

Kemitraan

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Biden akan menegaskan kembali komitmen AS untuk memperdalam kemitraan yang telah berusia hampir 75 tahun antara AS dan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia.

"Kedua pemimpin akan menjajaki peluang untuk meningkatkan kerja sama dalam transisi energi bersih, memajukan kesejahteraan ekonomi, meningkatkan perdamaian dan stabilitas kawasan, serta memperkuat hubungan antar masyarakat," demikian disebutkan dalam keterangan tertulis Kedubes AS di Jakarta yang dikutip Liputan6.com, Rabu (8/11/2023).

"Kedua presiden juga akan berkoordinasi dalam upaya memperkuat sentralitas ASEAN dan menegakkan hukum internasional serta mendorong kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."