Liputan6.com, Jakarta Transisi energi dan program dekarbonisasi untuk keberlanjutan bumi menghadapi sejumlah tantangan. Ketua Advisory Board Universitas Pertamina (UPER) yang juga Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyebut tiga tantangan utama itu adalah pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM). Khusus untuk SDM, Nicke mendorong Universitas Pertamina berperan aktif dalam mengembangkan SDM Indonesia dan mencetak lulusan dengan Sustainability skills.
Menurut laporan LinkedIn Global Skills 2023, kebutuhan global terhadap green skills mencapai 40%, namun hanya 13% angkatan kerja dunia yang memiliki green skills yang dicari. Kendati pada tahun 2023 terdapat kenaikan jumlah tenaga kerja bidang sustainability sebesar 12 persen. Nyatanya belum mampu memenuhi kebutuhan pekerjaan bidang sustainability yang saban tahun meningkat 22,7 persen.
Baca Juga
“Teknologi bisa bekerja sama dengan pihak lain. Bila ada sumber daya dan pasar, maka pendanaan bisa diperoleh. Namun SDM tidak tergantikan, harus SDM Indonesia yang kita kembangkan. Di sinilah Universitas Pertamina harus berperan,” ujar Nicke dalam rapat perdana Advisory Board Universitas Pertamina.
Advertisement
Rapat perdana Advisory Board Universitas Pertamina yang diadakan pada 25 Oktober 2023 lalu itu turut dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso M.Sc., PGDip.Diab.,IPU., Dr. Ir. Widhyawan Prawiraatmadja, Prof. Dr. Rer. Nat. Abdul Haris, M.Sc, Prof. Dr, Ir. Mochamad Ashari, M.Eng, IPU, AEng., dan Dr. Ir. Mulyono, M.T., M.T. Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso M.Sc., PGDip.Diab.,IPU.,
Sementara Prof. Ir. Tutuka Ariadji M.Sc.,Ph.D., anggota Advisory Board universitas yang juga Dirjen Minyak dan Gas Bumi KESDM, menyambut baik rencana pembangunan kampus vokasi Universitas Pertamina di IKN.
“Pendirian multi-campus di IKN akan mendayagunakan kekuatan jejaring Pertamina group. Universitas Pertamina harus mengoptimalkan proses hilir migas menjadi keunggulan komparatif universitas,” ujar Prof. Tutuka.
Rapat Advisory Board Universitas Pertamina turut mengungkap bahwa pendidikan bidang energi akan tetap relevan ke depan, meski dunia menuju ke arah energi berkelanjutan.
“Perkembangan ekonomi akan berdampak pada penggunaan energi yang lebih besar. Akibatnya emisi per kapita juga meningkat. Universitas Pertamina berperan untuk mendidik SDM yang mampu mendukung transisi energi dan dekarbonisasi. Sehingga kita bersama menuju net zero emission,” kata Prof. Djoko.
Kurikulum Pembangunan Berkelanjutan
Pada kesempatan yang sama, Nicke Widyawati beserta para Advisory Board juga berbincang dengan mahasiswa. Salah satunya adalah Yuliana Meranti Bofra, mahasiswa peraih beasiswa Sobat Bumi masyarakat adat dari Papua
Yuliana mengatakan kesempatan dirinya melanjutkan pendidikan di Universitas Pertamina menjadi jalan baginya untuk untuk membangun wilayahnya, Kabupaten Tambrauw, Papua, yang dikenal sebagai kabupaten konservasi.
Selain menjamin kualitas pendidikan inklusif dan merata, Universitas Pertamina juga terus mengupayakan pendidikan berkualitas dengan mengembangkan kurikulum yang berbasis pada learning outcome dan sejumlah program yang dapat meningkatkan kapasitas lulusan untuk menjawab isu keberlanjutan.
“Melalui penerapan kurikulum pembangunan berkelanjutan, mahasiswa turut dilibatkan dalam kolaborasi riset bersama industri dan pengabdian masyarakat. Mereka juga disiapkan untuk jadi lulusan yang kompetitif melalui program Lulusan Merah Putih, yaitu program penyiapan mahasiswa memanfaatkan kesempatan berkarir di Pertamina grup melalui pelatihan dan mentoring oleh pelaku industri,” kata Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS.
Advertisement
Sustainability Skills Dukung Pencapaian NZE
Senada, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, kompetensi sustainability skills berperan dalam mendukung pencapaian visi NZE Pemerintah Indonesia 2050.
"Sejalan dengan fokus di bidang Sustainability ini, Pertamina melalui Universitas Pertamina mendorong penguasaan praktik keberlanjutan dari para mahasiswa, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai NZE," tutur Fadjar.
Saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di Universitas Pertamina. Universitas Pertamina membuka jalur masuk melalui beberapa kategori seperti Jalur Tes Tertulis, Jalur Tes Nilai Rapor serta Seleksi Berdasarkan Nilai SNBT.
Untuk informasi selengkapnya dapat mengakses melalui laman berikut ini.
(*)