Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta mencatat adanya peningkatan jumlah transaksi QRIS di Jakarta mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, ada kenaikan lebih dari 1 juta transaksi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan pada tahun 2023 jumlah transaksi yang menggunakan QRIS ada 4,5 juta transaksi sedangkan data hingga September 2023 tumbuh menjadi 5,4 juta transaksi.
Baca Juga
"Jumlah ini berkontribusi pada 13 persen penggunaan QRIS secara nasional," kata Arlyana kepada wartawan, Kamis (16/11/2023).
Advertisement
Dia menjelaskan secara kumulatif dari sejak pertama kali QRIS diluncurkan pada September 2019 lalu hingga September 2023 tercatat ada 504 juta transaksi. Untuk rata-rata per bulan terdapat 541 ribu transaksi QRIS di Ibu Kota.
"Jakarta Selatan menempati posisi wilayah dengan aktivitas transaksi QRIS terbesar dengan 29,8 persen," ucap dia.
Saat ini lanjut dia, pihaknya terus mendorong pengusaha di Jakarta untuk menggunakan QRIS. Salah satunya yaitu melalui kerja sama dengan Pemprov DKI dan Perumda Pasar Jaya.
Penggunaan QRIS
Arlyana menyebut penggunaan QRIS memiliki berbagai manfaat bagi para pengusaha terutama pengusaha UMKM yang baru merintis usaha. Selain itu dengan pengguna QRIS juga dapat membentuk manajemen keuangannya sendiri. Sebab keseluruhan transaksi akan tercatat dengan rapi.
"Dari situlah akan terlihat profil pengusaha. Informasi ini dapat dimanfaatkan bagi para pengusaha untuk nantinya mengembangkan usahanya," paparnya.
Sementara itu, Arlyana menyebut konser musik, event olahraga dan pameran memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Ibu Kota. Sebab berdasarkan data yang ada pada triwulan ketiga pertumbuhan ekonomi di Jakarta hampir sama dengan tingkat nasional yaitu diangka 4,93 persen.
"Konser band Korea ya itu banyak peminatnya termasuk konser band dalam negeri, kemudian kegiatan ASEAN juga banyak mendorong peningkatan ekonomi di Jakarta," jelas dia.
Pelancong Wajib Tahu Nih, QRIS Bisa Dipakai di Singapura 17 November 2023
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa sistem transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) akan diperluas ke Singapura.
Perluasan QRIS ke Singapura akan mulai berjalan pada 17 November mendatang.
Seperti diketahui, QRIS sebelumnya telah hadir di Malaysia dan Thailand.
"Implementasi QRIS antar negara yang pada 17 November yang akan datang diperluas tidak hanya negara Malaysia dan Thailand, tetapi juga dengan Singapura," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Dalam kesempatan itu, Deputi Gubernur BI Fillianingsih Hendarta juga mengungkapkan bahwa ke depannya QRIS akan diperluas ke negara Asia lainnya yaitu India, Jepang, China, dan Korea Selatan.
Dia juga menyebutkan, implementasi QRIS di Malaysia dan Thailand terus meningkat baik inbound maupun outbound.
"(Inbound) terutama transaksinya di destinasi wisata dan daerah-daerah bisnis, di Jakarta, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat. Kalau Malaysia Jawa Barat tinggi, turis Malaysia datang belanja dan mereka sudah pakai QRIS," bebernya.
Advertisement
Transaksi QRIS Melonjak 87,9 Persen, Nilainya Capai Rp 56,9 Triliun
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
"Pada triwulan III 2023, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 10,34 persen (yoy) sehingga mencapai Rp116,54 triliun, sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp15.148,71 triliun atau tumbuh sebesar 12,83 persen (yoy)," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Oktober, Kamis (19/10/2023).
Disamping itu, BI juga mencatat nominal transaksi QRIS tumbuh 87,90 persen (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta, di mana sebagian besar merupakan UMKM.
"Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital," ujarnya.
Â
Penggunaan Kartu ATM
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp2.041,72 triliun atau turun sebesar 4,94 persen (yoy).
Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada triwulan III 2023 meningkat 6,16 persen (yoy) sehingga menjadi Rp961,59 triliun.
Lebih lanjut, Perry Warjiyo menegaskan, Bank Indonesia juga terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang Rupiah ke daerah Terluar, Terdepan, Terpencil (3T) serta kegiatan Kas Keliling, Kas Titipan dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.
Advertisement