Sukses

Hingga September 2023, Siloam Homecare Services Sudah Layani Lebih 83 Ribu Pasien

Per September 2023, Siloam International Hospitals berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,24 triliun, naik 21,55% dari Rp 6,93 triliun per September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor layanan kesehatan, berupaya meningkatkan dan memperluas servis melalui layanan rumah, yaitu Siloam Homecare Services.

Layanan ini memungkinkan pasien yang secara fisik tidak dapat datang berkunjung ke dokter di RS Siloam, dapat berkonsultasi dengan dokter RS Siloam dalam kenyamanan dirumah mereka.

Pada periode Januari-September 2023, Siloam Homecare Services telah melayani lebih dari 83.000 pasien. Siloam juga menyiapkan lebih dari 350 dokter dan spesialis untuk layanan ini.

Lebih dari itu, 41 RS Siloam saat ini menyediakan layanan home care kepada pasien di masyarakat sekitar. Layanan homecare Siloam sendiri menyediakan berbagai perawatan medis bagi pasien termasuk pengujian Covid-19 dan vaksin, perawatan luka, nursing care, onkologi kemoterapi, perawatan pasca bedah, perawatan ibu dan anak, rehabilitasi medis, medical check-up, hingga jasa katering.

Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Komisaris Utama Siloam International Hospitals John Riady mengatakan Lippo Karawaci melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.

 

"Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi," kata John dalam keterangan tertulis, Kamis (16/11/2023).

"LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.

Kinerja

Per September 2023, Siloam International Hospitals berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,24 triliun, naik 21,55% dari Rp 6,93 triliun per September 2022. Siloam International Hospitals juga mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak Rp 858,90 miliar. Laba bersih tersebut melonjak 91,20% dari sebelumnya Rp 449,21 miliar.

Adapun jumlah pasien rawat inap, hari rawat inap, dan rawat jalan per September 2023 tercatat sebanyak 223.191 pasien, 696.966 hari, dan 2.882.867 kunjungan, dan masing-masing mengalami peningkatan sebesar 29,1%, 18,6%, dan 27,9% dibandingkan 9 bulan 2022.

2 dari 3 halaman

Siloam Targetkan Penghematan Biaya hingga Rp 840 Miliar dalam 5 Tahun

Sebelumnya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor layanan kesehatan, melanjutkan inisiatif efisiensi biaya pengadaan di 2023 dan diperkirakan akan mencapai penghematan hingga Rp 840 miliar dalam 5 tahun ke depan dengan tetap mengedepankan kualitas pelayanan.

Siloam International Hospitals juga tetap melanjutkan inisiatif efisiensi biaya sepanjang 2023. Berbagai program penghematan biaya material seperti rasionalisasi formularium dan negosiasi ulang pengadaan telah menghemat sekitar Rp 58 miliar per Semester I 2023 dan sesuai dengan ekspektasi Perusahaan.

 Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Komisaris Utama Siloam International Hospitals John Riady mengatakan LippoKarawaci melalui Siloam International Hospitals berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.

"Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui Siloam International Hospitals akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (24/10/2023).

Dalam inisiatif manajemen biaya, Siloam International Hospitals juga melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi operational expenditure (opex) dan merampingkan capital expenditure (capex), serta mengurangi pemborosan barang habis pakai. Dengan berbagai upaya manajemen biaya yang dilakukan tersebut, bisa memberikan penghematan sekitar Rp 50 miliar-Rp 100 miliar.

3 dari 3 halaman

Mengklasifikasikan Rumah Sakit

Di samping itu, Siloam International Hospitals pun menerapkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan manajemen yang sangat berkualitas sekaligus fokus pada tata kelola perusahaan dan inisiatif keberlanjutan.

Siloam International Hospitals juga mengadopsi metode baru dalam mengklasifikasikan rumah sakit, yang didasarkan pada pelanggan masing-masing rumah sakit atau menyesuaikan dengan segmentasi pelanggan.

Dengan klasifikasi tersebut, Siloam International Hospitals dapat menerapkan strategi bisnis yang berbeda sekaligus memaksimalkan Unique Value Proposition (UVP) masing-masing rumah sakit.