Sukses

BPJT Timbang-Timbang Beri Diskon Tarif Tol Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Pemerintah kerap mengambil keputusan untuk memberikan diskon tarif tol. Misalnya, pada periode libur hari raya Idul Fitri ataupun libur Nataru tahun-tahun sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR membuka peluang akan memberikan diskon tarif tol pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024). Mengingat, diskon tarif tol ini kerap dilakukan pada periode libur Nataru tiap tahun.

Anggota BPJT Kementerian PUPR Tulus Abadi mengatakan peluang tersebut akan dibahas lebih dulu bersama dengan internal Kementerian PUPR. Kemudian, akan didiskusikan dengan pihak terkait lainnya.

"Terkait dengan diskon tarif sampai detik ini belum ada kebijakan atau keputusan, tetapi nanti itu akan kita diskusikan baik di PUPR dan juga antarkementerian," ujarnya dalam diskusi media, di Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Dia menyebut, pemerintah kerap mengambil keputusan untuk memberikan diskon tarif tol. Misalnya, pada periode libur hari raya Idul Fitri ataupun libur Nataru tahun-tahun sebelumnya.

"Tapi yang jelas memang beberapa tahun terakhir setiap mudik hari raya, terutama Idul Fitri dan Nataru memang ada diskon. Tetapi itu nanti akan kita diskusikan kembali," kata dia.

Di samping soal diskon tarif tol, Tulus menyoroti hal penting lainnya adalah memastikan arus lalu lintas tetap lancar di periode-periode puncak seperti Nataru 2024 nanti. Baik lalu lintas di jalan tol maupun arteri.

"Karena apalah artinya diskon kalau kemudian di tengah jalan mudik macet parah. Nah, justru persiapan-persiapan Nataru itu nanti bagaimana agar arus mudik itu tidak macet di jalan tol dan juga di jalan yang non tol itu ya," pintanya.

 

2 dari 4 halaman

Ketergantungan Masyarakat

Lebih lanjut, Tulus menilai saat ini masyarakat cenderung untuk memilih jalan tol untuk mencapai tujuannya. Menurutnya, masyarakat bisa memilih jalan arteri sebagai alternatif.

Pasalnya, dia mencatat, jalan tol justru mengalami kepadatan hingga kemacetan pada periode puncak seperti libur hari raya dan libur Nataru 2024.

"Sebenarnya ketika tol macet, masyarakat bisa migrasi ke jalan nontol untuk mengurangi trafik di jalanan tol sehingga tidak macet," ungkapnya.

"tapi karena mungkin jalanan tol dianggap lebih aman, lebih nyaman, dan lain sebagainya sehingga pilihan jalanan tol menjadi pilihan yang utama walaupun harus mengeluarkan kocek yang lebih mahal," pungkas Tulus Abadi.

 

3 dari 4 halaman

Peningkatan Trafik

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan kendaraan pada momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) akan dimulai pada 18 Desember 2023. Sekitar 2,8 juta kendaraan diprediksi akan bergerak keluar Jakarta pada periode Libur Nataru 2024.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menerangkan, mulai 18 Desember sudah ada sebagian sekolah yang libur. Dengan begitu, pergerakan kendaraan disebut mulai terjadi.

"Tanggal 18 itu di Jakarta sudah libur, 18 Desember. Terus kemungkinan mudiknya tanggal 22, balik nya kemungkinan tanggal 26. Tapi tanggal 18 sudah libur sekolah kemungkinan juga sudah ada. Itu semua sudah diantisipasi rapat sudah di laksanakan untuk di jalur darat sudah laut sudah," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta, ditulis Selasa (14/11/2023).

Dia juga memprediksi banyaknya kendaraan yang keluar dari wilayah DKI Jakarta. Misalnya, diperkirakan ada 2,8 juta kendaraan yang bergerak keluar dari 4 gerbang tol perbatasan Jakarta. Biasanya ini terjadi menuju arah timur.

"Prediksi pergerakan keluar Jakarta itu dari 4 pintu tol darat itu ya itu perkiraan 2,8 juta dalam tempo sekian hari. Pokoknya pergerakan natal. Itu semua sudah kita antisipasi semua," bebernya.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Penyeberangan

Hendro menegaskan, persiapan juga dilakukan pada sektor penyeberangan. Utamanya di pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk.

Sebagai opsi, nantinya akan dioperasikan pelabuhan tambahan untuk mengurai kepadatan di Pelabuhan Ketapang pada periode libur Natal dan tahun baru 2024 tadi.

"Itu sudah kita antisipasi kita tambah 1 pelabuhan dermaga. Dan kita siapkan kapal LDF yang 1.000 GT yang bisa menyedot kendaraan banyak itu sudah kita siapkan. Yang kedua, kita juga menggunakan pelabuhan Jangkar untuk dari Situbondo ke Lembar itu angkutan-angkutan itu lewat Jangkar. Jadi diharapkan di Ketapang ga penuh," paparnya.

Video Terkini