Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan menekankan kepentingan kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat (AS) melalui peningkatan status kerja sama dari Strategic Partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).
Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS, Jose W. Fernandez, di San Francisco pada Rabu (15/11/2023), keduanya sepakat untuk memperkuat pondasi kerja sama ekonomi.
Baca Juga
“Hal pertama yang diangkat dalam pertemuan adalah Indonesia dan AS yang sepakat memperkuat pondasi kerja sama ekonomi kedua negara menjadi Comprehensive Strategic Partnership. Selain itu, AS menyambut baik rencana Indonesia untuk menjadi anggota tetap OECD. AS pun menawarkan kepada Indonesia, bantuan apa yang dibutuhkan untuk mendukung hal tersebut,” ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan, Jum’at (17/11/2023).
Advertisement
Kemudian, ia menyambut baik rencana aksesi Indonesia ke dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan mengungkapkan bahwa AS mendukung rencana tersebut dengan menawarkan bantuan yang dibutuhkan.
Pertemuan ini terjadi dalam rangka Pertemuan Tingkat Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2023, dihadiri oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI, Djatmiko Bris Witjaksono, dan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara K. Hasibuan.
Dukungan Indonesia
Mendag Zulhas juga menyampaikan, dukungan Indonesia terhadap rencana pembentukan Persetujuan Mineral Kritis (Critical Mineral Agreement/CMA), dengan harapan dapat menjadi pemasok baterai kendaraan listrik bagi AS.
Wamenlu Jose menginformasikan bahwa AS, melalui Mineral Security Partnership (MSP), telah mendukung empat proyek di seluruh dunia untuk mempercepat pengembangan rantai pasokan mineral energi penting.
Dukungan Lain
Indonesia juga mendukung Perundingan Indo–Pacific Economic Framework (IPEF) dan berharap AS akan memasukkan mineral kritis ke dalamnya. Dalam konteks ini, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan optimisme bahwa IPEF dapat meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan Indo Pasifik.
Ia juga berharap AS akan mengklasifikasikan IPEF sebagai salah satu prasyarat, selain dengan Free Trade Agreement (FTA), untuk mengakses kredit pajak dari Inflation Reduction Act (IRA).
“Saya optimistis Perundingan IPEF dapat meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan Indo Pasifik,” pungkas Mendag Zulhas
Ketua Umum PAN ini menegaskan, dukungan AS dalam memperkuat rantai pasok semikonduktor dan pengembangan semikonduktor di Indonesia serta mendukung transisi energi berkelanjutan. Data perdagangan mencerminkan kinerja positif, dengan total perdagangan Indonesia-AS mencapai USD 25,94 miliar pada Januari–September 2023. Ekspor Indonesia ke AS sebesar USD 17,42 miliar, sementara impor dari AS mencapai USD 8,52 miliar, menghasilkan surplus sebesar USD 16,56 miliar.
Untuk informasi, ada tahun 2022, perdagangan mencapai USD 39,79 miliar, dengan ekspor sebesar USD 28,18 miliar dan impor USD 11,61 miliar, memberikan surplus USD 16,56 miliar bagi Indonesia. Komoditas ekspor utama Indonesia ke AS pada 2022 mencakup minyak sawit, alas kaki, ban, dan krustasea, sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari AS mencakup kedelai, residu pati, susu dan krim, kapas, dan tepung.
Advertisement