Sukses

Jangan Nanti-Nanti, Gen Z Wajib Siapkan Dana Darurat Mulai Hari Ini

Faktanya, 56% gen Z mengatakan bahwa mereka tidak memiliki tabungan yang cukup untuk membiayai pengeluaran selama tiga bulan jika terjadi keadaan darurat.

Liputan6.com, Jakarta - Angka Inflasi naik tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah negara mencoba mencegahnya dengan mendongkrak suku bunga tetapi sepertinya kenaikan angka inflasi tak bisa dibendung. Inflasi ini menyulitkan banyak orang untuk menabung dan menyiapkan uang darurat.

Dikutip dari CNBC, Jumat (24/11/2023), menurut survei Bank of America, gen Z menjadi salah satu generasi yang paling banyak mengalami kesulitan untuk menabung dan juga menyiapkan dana darurat. Untuk diketahui, dana darurat adalah dana yang sengaja disiapkan untuk mengantisipasi berbagai macam kondisi darurat yang membutuhkan kehadiran dana tunai segera.

Faktanya, 56% gen Z mengatakan bahwa mereka tidak memiliki tabungan yang cukup untuk membiayai pengeluaran selama tiga bulan jika terjadi keadaan darurat. Mereka juga merupakan generasi yang paling banyak menyesal karena tidak memiliki cukup tabungan ketika tiba-tiba dihadapkan dengan keadaan darurat.

Perlu diingat bahwa dana darurat akan cenderung bertambah seiring bertambahnya usia dan kekayaan seseorang. Mahal dan banyaknya kebutuhan saat ini juga menjadi salah satu faktor.

Kekurangan gen Z karena tidak memiliki tabungan ini tak mengejutkan Douglas Boneparth, seorang perencana keuangan bersertifikat dan Presiden Bone Fide Wealth. Namun, bukan berarti generasi muda harus menunda-nunda untuk memulai dana darurat.

 

"Saat kita masih muda, kita biasanya berpikir bahwa kita akan hidup jauh lebih bahagia jauh dari mara bahaya," kata Boneparth.

"Tapi selalu ada saja hal tak terduga yang muncul, entah itu kehilangan pekerjaan, penurunan gaji, biaya kesehatan darurat dan lainnya."

Menabung mungkin tidak ada di urutan pertama dalam pikiran anak muda, tapi kamu akan berterima kasih pada diri sendiri di kemudian hari jika sudah bisa menyiapkan dana darurat sejak awal.

Dana darurat tidak hanya memberikan fondasi keuangan yang stabil, tapi juga memudahkan kamu untuk menghadapi keadaan tak terduga tanpa harus berutang.

 

2 dari 3 halaman

Pentingnya Gen Z Menabung Sejak Hari Ini

Apa itu dana darurat dan mengapa Gen Z harus peduli?

Banyak ahli keuangan menyarankan agar menyimpan dana darurat sebanyak tiga sampai enam bulan total biaya hidup sehari-hari Anda. Ada pula Boneparth, menyarankan agar menyimpan sejumlah enam sampai sembilan bulan biaya hidup Anda.

Memiliki dana darurat tidak hanya berarti Anda akan lebih siap menghadapi krisis tak terduga seperti keadaan darurat medis. Dana darurat juga dapat membantu Anda menerima kesempatan penting tanpa harus berutang, tambah Boneparth, seperti liburan sekali seumur hidup atau peluang bisnis yang menarik.

"Saat masih muda, kita ingin fokus dan ingin bisa meraih peluang-peluang itu dalam hidup dan karier kita," katanya. "Maka, memiliki stabilitas keuangan memungkinkan untuk itu."

 

3 dari 3 halaman

Langkah yang Harus Dilakukan

Meskipun mungkin terlihat menakutkan untuk mulai menabung di usia di mana banyak orang seumuran lebih suka menghabiskan uang untuk bersenang-senang atau bepergian, langkah pertama yang direkomendasikan Boneparth untuk memulai dana darurat tidaklah rumit dan bahkan tidak perlu menabung,

"Atur arus uang masuk dan keluar Anda."

"Lihat kembali ke tiga, enam, bahkan sembilan sampai 12 bulan terakhir dan lihat bagaimana Anda membelanjakan uang Anda dibandingkan dengan jumlah yang Anda penghasilan Anda, itu adalah prioritas nomor 1," katanya. 

Jika Anda menentukan bahwa biaya hidup Anda adalah Rp 4 juta rupiah setiap bulan dan Anda memiliki gaji total Rp 5 juta per bulan dalam periode waktu yang sama, maka cari tahu apakah Anda dapat mulai menabung Rp 1 juta secara konsisten.

Dengan mengembangkan tabungan yang konsisten, Anda dapat membangun basis keuangan yang kuat yang dapat menghadapi berbagai biaya tak terduga. Pada akhirnya, Boneparth mengatakan bahwa semuanya bermuara pada perilaku belanja.

"Bagian tersulit dari keuangan pribadi adalah menemukan keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, antara gaya hidup dan tabungan yang konsisten," katanya. "Ini adalah bagian penting dalam memiliki fondasi keuangan yang kuat dan ini benar-benar membuat Anda siap untuk sukses di segala bidang."