Sukses

Dirut Pertamina Paparkan Kinerja hingga Kesiapan Jelang Nataru 2024 dalam RDP dengan Komisi VII DPR

PT Pertamina (Persero) memaparkan kinerja operasional anak perusahaan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) memaparkan kinerja operasional anak perusahaan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI. Mulai dari kemajuan proyek pembangunan kilang, strategi dan capaian produksi minyak dan gas, penyaluran BBM dan LPG Subsidi hingga kesiapan Pertamina jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 dibahas dalam RDP tersebut.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa Pertamina telah melakukan penyesuaian dengan mengarahkan proyek revitalisasi kilang tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang, tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.

"Kami menyesuaikan sejak dua tahun terakhir. Jadi kami prioritaskan adalah kita melakukan revitalisasi, meningkatkan kualitas kilang yang ada, karena kilang-kilang dibangun sudah cukup lama," ungkapnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (21/11/2023).

Selain itu, Nicke membeberkan, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan sudah beroperasi sejak Juni 2022, sehingga kapasitas produksi nasional bertambah 25.000 barel per hari. Dirinya pun mengatakan, saat ini sedang berjalan RDMP Balikpapan dengan dua milestone yaitu menambah kapasitas kilang 100.000 barel per hari dan meningkatkan kualitas BBM dari standar Euro 2 menjadi Euro 5. 

"Dalam kaitannya dengan transisi energi Pertamina tengah mengembangkan proyek Green Refinery di Kilang Cilacap, Plaju dan Dumai. Ditambah dengan Pembangunan Petrochemical Complex di Balongan dan TPPI, serta Hilirisasi Gas di Bintuni dan Bojonegoro," bebernya.

2 dari 3 halaman

Pengendalian BBM dan LPG

Nicke menjelaskan terkait upaya yang dilakukan Pertamina dalam melakukan pengendalian penyaluran atas BBM dan LPG Subsidi, agar lebih tepat sasaran.

"Upaya tersebut berhasil membantu Pertamina melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite," jelasnya.

Selain itu, Nicke juga menyinggung terkait dengan potensi over kuota BBM dan LPG subsidi. Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi pertumbuhan ekonomi positif nasional.

“Dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik ini, ada kemungkinan terjadinya over kuota yaitu untuk Solar dan LPG. Walaupun over kuota, serta ada peningkatan dari volume, tetapi dari sisi kebutuhan anggaran sangat aman,” ujarnya.

Nicke pun memastikan kesiapan Pertamina dalam mengamankan pasokan BBM dan LPG jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

“Kami pastikan bahwa rata-rata stok kita adalah antara 21 sampai 26 hari, untuk menjaga keamanan stok yang kami pastikan Natal dan Tahun Baru ini akan berjalan dengan lancar,” katanya.

 

3 dari 3 halaman

Produksi Migas Tumbuh

Nicke menyebut bahwa secara garis besar produksi migas Pertamina mengalami pertumbuhan rata-rata 8%. Ia menjelaskan, hasil ini merupakan buah dari pengeboran secara masif dan agresif yang mencapai 820 sumur dan dilakukan oleh Pertamina.

"Saat ini, secara keseluruhan Pertamina mengelola 30% blok migas nasional, namun kontribusi dalam produksi migas nasional mencapai 68%," sebutnya.

“Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” imbuh Nicke.

Sebagai informasi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (21/11/2023), Dirut Pertamina, Nicke Widyawati didampingi oleh Chief Executive Officer (CEO) Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina, Taufik Aditiyawarman, CEO Subholding Commercial & Trading Pertamina Riva Siahaan, dan CEO Subholding Upstream, Wiko Migantoro.

 

(*)

Video Terkini