Sukses

Perjodohan IKM dan Perusahaan Besar Besutan Kadin-Astra Terealisasi Rp 50 Miliar

Program 'perjodohan' IKM dan perusahaan besar ini jadi satu cara melibatkan pengusaha yang sedang berkembang. Di sisi lain, langkah ini dinilai bisa berkontribusi pada Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk.

Liputan6.com, Jakarta - Program temu bisnis Industri Kecil Menengah (IKM) dan perusahaan besar besutan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Astra International sudah tersalurkan Rp 50 miliar. Jumlahnya, tercatat sekitar 32 IKM yang sudah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU).

Perwakilan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Setyo Budi Anang memaparkan, program ini dimulai oleh Astra melalui YDBA sejak 2022 lalu. Pada saat itu ada komitmen target sebesar Rp 105 miliar.

"Nilainya, pada saat kita MoU itu targetnya Rp 105 miliar. Saat ini sudah terealisasi sampai akhir agustus sekitar Rp 50 miliar," tuturnya dalam Media Briefing Update IKM Closed Loop, di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Dia mengejar target awal itu bisa dipenuhi pada kuartal II-2024, tahun depan. Mengingat ada sejumlah proses produksi yang baru bisa terealisasi di 2024.

"Ini kita bertahap dan kita optimis bahwa target Rp 105 miliar bisa dipenuhi di Q2 2024. Karena memang ada beberapa part itu yang masih nanti mass production-nya di tahun depan," paparnya.

Diketahui, program 'perjodohan' IKM dan perusahaan besar ini jadi satu cara melibatkan pengusaha yang sedang berkembang. Di sisi lain, langkah ini dinilai bisa berkontribusi pada Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Perindustrian Kadin Indonesia, Bobby Gafur Umar, mengatakan program ‘IKM Closed Loop’ bukan hanya meningkatkan kualitas, tetapi juga membantu peserta untuk mendapatkan dukungan pembiayaan. 

“Saat ini ada 32 IKM yang telah menandatangani MoU dan mendapat purchase order sebesar 105 miliar rupiah dengan para tier 1 di bawah naungan PT Astra International," katanya.

2 dari 4 halaman

Akses Pembiayaan

Sementara itu, untuk akses pembiayaan, ada 5 lembaga yang ikut terlibat. Mulai dari perbankan hingga modal ventura.

"Ada 5 lembaga pembiayaan baik bank maupun non-bank diantaranya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Sinarmas, Astra Ventura, dan Surya Artha Nusantara Finance. Lembaga ini memberikan akad kredit kepada 10 IKM yang mendukung program ‘IKM Naik Kelas’,” tutur Bobby.

Dia menjelaskan, sepanjang 2023, peserta program ini mendapatkan berbagai pelatihan dan bimbingan serta pendampingan, diantaranya pelatihan basic mentality, pelatihan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), pelatihan K3L (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan), pelatihan teknis, dan pelatihan pemasaran ,manajemen keuangan bagi  para pelaku IKM.

 Selain itu, dilakukan juga review dan monitoring realisasi MoU sepanjang 2023 dan assessment untuk memastikan IKM dapat naik kelas sesuai dengan yang diharapkan.

3 dari 4 halaman

Menperin Minta Bantuan Startup

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya revolusi industri 4.0 dan transformasi digital bagi sektor industri kecil dan menengah (IKM).

Menurut dia, pemerintah bakal terus memberi dukungan, edukasi, dan pembinaan kepada para pelaku industri untuk meningkatkan adopsi teknologi.

"Saya menargetkan setidaknya pada tahun 2024 terdapat dua tambahan perusahaan yang memperoleh status Global Lighthouse dari WEF dan lima tambahan perusahaan yang memperoleh National Lighthouse Industry 4.0," kata Agus Gumiwang Kartasasmita pada Indonesia 4.0 Conference & Expo di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Sebagai implementasi, Kementerian Perindustrian mengajak perusahan teknologi rintisan (startup) dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita meyakini, masalah yang terjadi di sektor industri dapat dipecahkan melalui transformasi teknologi. Oleh karenanya, sebagai pelaksanaan Gerakan Making Indonesia 4.0, Kemenperin mendorong ratusan startup teknologi dapat terhubung dengan IKM.

"Program Startup for Industry merupakan strategi Kementerian Perindustrian untuk mempersiapkan tech startup Indonesia sebagai penyedia teknologi bagi industri dan masyarakat," ujar Reni.

Dikatakan Reni, Startup4industry punya peran sebagai hub atau penghubung industri dan startup untuk berbagi sumber daya, seperti akses untuk manufaktur produksi massal, akses pembiayaan, basis data permasalahan industri, akses kompetisi implementasi teknologi, akses ke pasar yang lebih luas, hingga go global.

4 dari 4 halaman

Salurkan Pendanaan Rp 3 Miliar

Tercatat, Ditjen IKMA Kemenperin sudah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 3 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membiayai 58 proyek implementasi dalam kurun waktu 2018-2023, sekaligus pemberian penghargaan kepada para startup pemenang saat program berakhir.

Kemenperin telah membuka pendaftaran program Startup for Industry 2023 sejak 14 Maret hingga 31 Mei 2023. Kompetisi tersebut mengusung tema Inspiring Industry Transformation.

Pihaknya mencatat 1.115 startup berpartisipasi dan melaksanakan proses seleksi hingga terpilih 111 finalis dan 100 hubungan bisnis antara startup dan industri. Selanjutnya, hanya 20 finalis pilihan yang akan melaksanakan proyek implementasi selama tiga bulan di 20 mitra dari sektor IKM, dengan pengawasan dan bimbingan tim Startup4industry.

"Setelah para finalis terpilih, startup teknologi akan mengimplementasikan beberapa solusi teknologi, seperti otomatisasi, industrial internet of things, digitalisasi proses bisnis, kecerdasan buatan, industri hijau, teknologi imersif, advanced digital marketing dan traceability," tutur Reni.

Video Terkini