Liputan6.com, Jakarta Harga minyak sebagian besar mendatar setelah OPEC+ menunda pertemuan tingkat menteri yang memicu pandangan bahwa produsen mungkin memangkas produksi lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya.
Harga minyak dunia jenis Brent berjangka turun 54 sen, atau 0,66%, menjadi USD 81,42 per barel, setelah jatuh sebanyak 4% pada hari sebelumnya.
Baca Juga
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di level USD 77,10, setelah turun sebanyak 5% di sesi sebelumnya.
Advertisement
Perdagangan minyak dunia diperkirakan akan tetap sepi karena libur Thanksgiving di Amerika Serikat.
Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia menunda pertemuan tingkat menteri hingga 30 November di mana mereka diperkirakan akan membahas pengurangan produksi minyak.
"Para produsen kesulitan untuk menyepakati tingkat produksi dan kemungkinan pengurangan menjelang pertemuan yang semula ditetapkan pada 26 November," kata sumber OPEC+ melansir laman CNBC, Jumat (24/11/2023).
Namun, tiga sumber OPEC+ mengatakan hal ini terkait dengan negara-negara Afrika, yang merupakan produsen kecil dalam kelompok tersebut, sehingga meredakan kekhawatiran investor.
Pertanyaan mengenai pasokan OPEC+ muncul ketika data menunjukkan stok minyak mentah AS melonjak 8,7 juta barel pada minggu lalu, jauh lebih besar dari perkiraan para analis sebanyak 1,16 juta barel.
Jumlah rig minyak AS tetap tidak berubah di angka 500 dalam pekan hingga 22 November, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan dalam laporannya yang diikuti dengan cermat pada hari Rabu.
Sementara itu, sekitar 3% produksi minyak mentah di Teluk Meksiko, atau sekitar 61.165 barel produksi harian, terhenti karena kebocoran pipa bawah air.