Sukses

Kementan Dorong Program Upsus untuk Tingkatkan Produksi Jagung di Gorontalo

Kementerian Pertanian terus mendorong program Upaya Khusus (Upsus) peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di beberapa wilayah yang memiliki potensi besar.

Liputan6.com, Gorontalo Kementerian Pertanian terus mendorong program Upaya Khusus (Upsus) peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di beberapa wilayah yang memiliki potensi besar. Salah satu wilayah yang memiliki potensi besar untuk dua komoditas tersebut adalah Gorontalo.

Direktorat Jenderal Perkebunan sebagai penanggungjawab kegiatan Upsus Provinsi Gorontalo pun turut mendukung upaya-upaya dan kawal akselerasi tanam jagung dan padi di provinsi tersebut.

”Provinsi Gorontalo merupakan satu satu provinsi yang memiliki potensi lahan untuk peningkatan pangan,” ujar Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah pada keterangan pers, Rabu (22/11/2023).

Ia pun mengatakan, sebagai bentuk upaya memperkuat peran Gorontalo sebagai sentra jagung nasional, Provinsi Gorontalo mendapat bantuan pada masa tanam bulan November sampai Desember 2023.

”Untuk provinsi Gorontalo, kami targetkan kegiatan optimalisasi seluas 10.000 hektare. Selain itu, ada Anggaran Belanja Tambahan (ABT) seluas 13.000 hektare, total 23.000 hekate lahan untuk jagung,” katanya.

"Pemerintah saat ini telah mengalokasi anggaran khusus dalam bentuk ABT dan itu merupakan anggaran yang digunakan khusus untuk akselerasi produksi jagung maupun padi," imbuh Andi Nur.

Dirinya pun menghimbau kepada pemerintah daerah agar Daftar Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) yang telah diidentifikasi agar segera ditetapkan dalam SK CPCL dan di-input dalam aplikasi sehingga semua data terdata secara akurat dan tepat sasaran.

2 dari 2 halaman

Gorontalo Siap

Kepala Dinas Pertanian Gorontalo, Muljady D. Mario mengatakan bahwa wilayahnya sudah siap untuk menjalankan kegiatan Upsus Kementan.

“Pada tahun 2024 Provinsi Gorontalo memiliki target seluas 106.000 hektare. Kami sanggup menyediakan kurang lebih 200.000 hektare, khusus untuk jagung saja,” katanya.

Di sisi lain, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Prayudi Syamsuri berharap agar program Upsus dari Kementan dapat memperkuat sentra jagung di Gorontalo.

"Kami berharap semoga melalui program Upsus akan memperkuat peran Provinsi Gorontalo sebagai sentra jagung dan mampu memenuhi kebutuhan jagung nasional," harapnya.

 

(*)