Sukses

Pekerjaan Ini Punya Tingkat Stres Rendah dengan Gaji hingga Rp 1,7 Miliar, Mau?

Pekerjaan ini seringkali membutuhkan gelar sarjana, yang secara khusus berfokus pada bidang seperti matematika atau statistik, dan dibutuhkan memiliki pengalaman.

Liputan6.com, Jakarta - Berkaitan dengan pekerjaan ideal, setiap orang memiliki prioritas yang berbeda-beda. Menurut jajak konsultan manajemen global asal Amerika Serikat (AS), di tahun 2022 terhadap 13,085 karyawan Amerika Serikat (AS), sebanyak 64% responden mengatakan gaji dan tunjangan merupakan faktor penting dalam menerima tawaran pekerjaan.

Jumlah yang hampir sama, 61%, mengatakan keseimbangan hidup antara kerja dan kehidupan pribadi menjadi “sangat penting.” Gallup mencatat bahwa prevalensi pekerjaan jarak jauh turut berperan dalam hal ini.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (@/12/2023), salah satu pekerjaan yang mungkin memenuhi kriteria yang diinginkan oleh banyak orang adalah aktuaris.

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, mereka mendapat gaji rata-rata USD 113.990 per tahun atau sekitar Rp 1,7 miliar (estimasi kurs 15.412 per dolar AS), dan banyak dari mereka yang dapat bekerja secara hybrid atau jarak jauh.

Aktuaris menilai risiko aktivitas kliennya, seringkali atas nama perusahaan asuransi. Mereka menggunakan data yang relevan tentang kematian, kecelakaan, penyakit, kecacatan, dan lainnya untuk membangun model probabilitas bagi berbagai skenario dan memberikan saran yang sesuai.

Pekerjaan tersebut seringkali membutuhkan gelar sarjana, yang secara khusus berfokus pada bidang seperti matematika atau statistik, dan memiliki pengalaman dalam peran tersebut.

“Aktuaris biasanya perlu mengetahui cara membuat kode atau mengerti suatu software,” kata Vicki Salemi, pakar karir di Monster.

Ia menambahkan bahwa mereka juga memerlukan soft skill dan keterampilan komunikasi untuk dapat “menganalisis dan menafsirkan suatu data dan menyampaikannya.”

2 dari 2 halaman

Lapangan pekerjaan yang bertumbuh

Beberapa perusahaan mungkin juga menginginkan kandidatnya menjadi anggota kelompok aktuaris seperti Casualty Actuarial Society, yang mengharuskan anggotanya lulus serangkaian ujian.

Selain gajinya yang tinggi dan fleksibilitasnya, pekerjaan ini juga diminati. BLS memproyeksikan lapangan kerja aktuaris akan tumbuh sebesar 23% antara 2022 dan 2032. Angka tersebut “jauh lebih cepat dari rata-rata,” kata Salemi.

“Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan iklim,” katanya. “Mungkin ada kebutuhan yang lebih besar untuk menilai seperti apa risikonya, misalnya tornado, banjir, angin topan, dan lain-lain.”

Salah satu keuntungan terakhir dari pekerjaan ini adalah tingkat stresnya yang relatif rendah. Jaringan Informasi Pekerjaan Departemen Tenaga Kerja memberi peringkat pada 873 pekerjaan berdasarkan toleransi stres, atau apakah pekerjaan tersebut “memerlukan penerimaan kritik dan menangani situasi stres tinggi dengan tenang dan efektif.” 

Pemeringkatan didasarkan pada skala 0, atau paling tidak membuat stres, hingga 100, atau paling membuat stres.

Aktuaris memiliki peringkat stres sebesar 57. Salemi mencantumkan faktor-faktor seperti 40 jam kerja dalam seminggu dan stabilitas relatif sebagai alasannya.

Gambaran besarnya, peran tersebut “kedengarannya seperti seorang pemenang,” kata Salemi.