Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Jawa-Bali-Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa) membidik produksi gas di wilayahnya bisa mengejar target yang ditetapkan. Adapun target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sebesar 747 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi memyampaikan produksi gas bisa mengejar target hingga akhir tahun nanti. Ini mengaca pada potensi dari lapangan-lapangan gas dalam wilayah kerja di Jabanusa.
Baca Juga
"Jadi insyaaAllah sebenarnya kalau kita bicara potensi daripada gas yang sudah siap itu sudah tercapai secara target lifting yaitu sekitar 747 (mmscfsd)," kata Nurwahidi di Fasilitas Produksi PGN Saka, Gresik, Jawa Timur, Senin (27/11/2023).
Dia mengatakan, saat ini produksi gas tercatat sebesar 560 mmscfd. Angka ini sekitar 77 persen dari target yang ditetapkan pemerintah. Nurwahidi melihat, belum optimalnya penyerapan gas yang membuat produksi gas ikut terpengaruh.
Advertisement
"Namun karena penyerapan gasnya belum optimal, maka realisasi daripada lifting terhadap potensi daripada lifting atau target lifting masih rata-rata sekitar mungkin 78 persen 77 persen dari targetnya," urai dia.
Peningkatan Penyerapan
Kendati saat ini belum mencapai target, Nurwahidi membuka kemungkinan adanya peningkatan penyerapan dari kawasan industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ini dilihat dari tren penyerapan secara bulanan.
"Ini terbukti dengan yang sebelumnya sampai bulan Agustus (2023) masih di bawah 600 secara bulanan, mmsfcd, terakhir di bulan lalu itu sudah sampai 620 mmscfd untuk satu bulan Oktober. Jadi sudah ada tren akan meningkat walaupun masih belum semuanya bisa terserap," ucapnya.
"Kalau kita bisa hitung saat ini kalau rata-rata tahunan mungkin sekitar 76 persen. Tapi secara bulanan seperti yang kami sampaikan sudah ada tren utk oenyerapannya mulai naik. Sehingga diharapkan dengan makin aktifnya dilakukan komersialisasi oleh teman-teman KKKS dan SKK Migas, maka pasar semakin bisa menyerap gas yang tersedia ini," sambung Nurwahidi.
Â
Lifting Minyak
Diberitakan sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) menyebut produksi minyak sudah melampaui target atau 106 persen. Angka ini tercatat untuk kategori lifting minyak per Oktober 2023.
Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi memaparkan target lifting minyak wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur ditentukan sebesar 181.000 barel oil per day (bopd). Realisasi hingga Oktober 2023, tercatat sebesar 193.000 bopd atau sedikit melewati target tersebut.
"Dari sisi minyak alhamdulillah kita bisa masih di atas target, 106 perden. Jadi sekitar 193.000 barel minyak per hari rata-rata sampai dengan Oktober 2023," ujar dia di Fasilitas Produksi PGN Saka, Gresik, Jawa Timur, Senin (27/11/2023).
Kontribusi PGN Saka
Dia menyebut, salah satu kontribusinya datang dari PGN Saka. Diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun 2023, PGN Saka punya target lifting aekitsr 6.500 bopd.
Nurwahidi berharap lifting ini bisa konsisten hingga akhir tahun 2023. Dengan begitu, target lifting minyak bisa kembali melebihi target yang ditetapkan.
"Kelihatannya makin lama makin naik produksi dari minyaknya ya PGN Saka ya. Insya Allah bisa bertahan sampai akhir tahun ini di atas sekitar 6.800-an sampai 7.000 barel minyak per hari," tuturnya.
"Jadi untuk minyak sekali lagi kita alhamdulillah bisa mencapai target bahkan melebihi target," sambung Nurwahidi.
Â
Advertisement
Cari Sumber Migas Baru
Sebelumnya, PGN Saka berfokus pada kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber minyak dan gas bumi (Migas) baru, sehingga dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan produksi dengan bertambahnya cadangan energi.
Direktur Utama PGN Saka Avep Disasmita mengatakan, PGN Saka telah melakukan pengeboran sumur eksplorasi dan produksi pada sejumlah lapangan migas yang dioperatori sendiri dan juga yang bersama mitra. Hal tersebut merupakan program strategis Saka di tahun 2023.
"Skala kami tetap skala upstream. Kedepan kami ingin menggiatkan kembali eksplorasi, karena bisa menambah portofolio cadangan energi,"kata Avep, di Jakarta, Sabtu (29/7/2023).