Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat banyak proyek potensial produksi gas bumi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Nyatanya, peningkatan produksi gas bumi dinilai berlu diiringi dengan penyerapan dari sektor industri.
Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa-Bali-Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi merinci sejumlah proyek pengembangan gas bumi di wilayahnya.
Baca Juga
"Memang kalau kita bicara mengenai potensi ini sebenarnya tidak berhenti sampai disini. Ada beberapa lapangan-lapangan potensial gas di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah yang akan dibangun kedepan," ujar dia ditemui di Fasilitas Produksi PGN Saka, Gresik, Jawa Timur, Senin (27/11/2023).
Advertisement
Sebut saja, ada proyek yang akan digarap Petronas untuk membangun lapangan Bukit Panjang. Lalu, ada Energi Mineral Langgeng (EML) di Madura yang akan membangun lapangan ENC.
Pengembangan Selanjutnya
Selanjutnya, ada pula rencana Medco Energy untuk mengembangkan di daerah Sampang atau Pamekasan, Madura. Proyek ini membidik oengembangan lapangan Paus Biru.
"Lalu beberapa lapangan-lapangan juga seperti KrisEnergy juga itu di sebelah utara Pulau Jawa itu InsyaaAllah akan dikembangkan," ungkap Nurwahidi.
Selain perusahaan swasta, ternyata perusahaan pelat merah, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina EP juga akan menggarap lapangan Kolibri.
"Ada beberapa lapangan eksplorasi juga seperti Kolibri yang dilakukan oleh Pertamina juga sudah discovery dan itu di daerah Bojonegoro itu juga akan dikembangkan," kata dia.
Â
Bisa Diserap Industri?
Lebih lanjut, Nurwahidi menyampaikan, banyaknya proyek pengembangan gas bumi itu perlu diikuti dengan penyerapan dari industri. Dengan begitu, suplai dari gas bumi yang sudah produktif bisa dimanfaatkan.
"Ini kan sedang apa namanya, komersialisasi ke arah situ, jadi akan dijual lagi gas-nya nanti kalau sudah ada pembeli gas nya maka akan dibangun fasilitas untuk memproduksikan gas tersebut," ucapnya.
"Jadi akan banyak sekali potensi-potensi gas sehingga jadi tantangan dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah untuk melakukan optimalisasi komersialisasi terhadap gas tersebut," sambungnya.
Disalurkan ke Jawa Barat
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hasil produksi gas bumi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah bisa dialirkan ke Jawa Barat. Ini akan bergantung pada ketersambungan dari pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem).
Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa-Bali-Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi mengatakan pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 telah tersambung hingga Kendal, Jawa Tengah. Targetnya, pipa gas Cisem-1 bisa tersambung hingga Batang, Jawa Tengah di akhir 2023 ini.
Jika itu terealisasi, maka pembangunan selanjutnya akan menyasar ke wilayah Cirebon, Jawa Barat. Dengan demikian, hasil produksi gas dari Jawa Timur bisa dialirkan ke Jawa Barat.
"Kita akan membangun sampai Batang, dan sampai kendal sekarang audah terbangun, insyaAllah akhir tahun ini sampai Batang dan yang berikutnya akan dibangun sampai ke Cirebon," urai Nurwahidi, ditemui di Fasilitas Produksi PGN Saka, Gresik, Jawa Timur, Senin (27/11/2023).
"Baru kita bisa mengalirkan potensi suplai gas yang dari Jawa Timur, Jawa Tengah ke Jawa Barat," sambungnya.
Â
Advertisement
Jawa Barat Butuh Pasokan
Dia mengatakan saat ini memang suplai gas ke Jawa Barat masih mengalami kekurangan. Pada saat yang sama, produksi gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah cukup banyak.
Namun, serapan dari industri di dua provinsi produsen gas bumi itu belum bisa maksimal. Maka, infrastruktur seperti pipa gas Cisem ini menjadi vital untuk bisa mendistribusikan gas ke wilayah yang membutuhkan.
"Kondisi yang ada di wilayah Jawa Barat itu kayaknya sekarang undersupply, kekurangan gas. Dan kebetulan memang untuk men-supply over dari Jawa Timur ke Jawa Barat pipa yang ada belum tersambung sehingga belum bisa di-supply ke Jawa Barat," bebernya.