Sukses

Impor KRL Baru dari Jepang, KAI Gandeng JR East

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menggandeng perusahaan kereta asal Jepang, East Japan Railways Company (JR East). Salah satunya adalah pengadaan KRL baru

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kembali menggandeng perusahaan kereta asal Jepang, East Japan Railways Company (JR East). Salah satunya adalah pengadaan sarana KRL.

Kerja sama yang ditandai lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini jadi titik terang rencana pengadaan sarana atau KRL baru yang akan diimpor KAI Commuter. Diketahui, JR East telah bermitra dengan KAI dan KAI Commuter dalam pengadaan sarana KRL.

“Nota kesepahaman ini merupakan pembaruan dari kerja sama yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya. KAI Group terus bersinergi dengan perusahaan kelas dunia, salah satunya JR East yang berpengalaman di bidang perkeretaapian Jepang dengan reputasi yang sangat baik untuk keselamatan, pelayanan, dan ketepatan waktu,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangannya, Selasa (28/11/2023).

Ruang Lingkup Kerja Sama

Informasi, nota kesepahaman ini akan berlaku satu tahun ke depan sampai 31 Desember 2024. Dengan ruang lingkup kerja sama diantaranya meliputi bidang pendidikan dan pelatihan, pengadaan sarana dan suku cadang kereta api, pengembangan berorientasi transit, pertukaran Sumber Daya Manusia yang ahli berdasarkan permintaan, pertukaran informasi dan penyelesaian masalah perkeretaapian dan bidang terkait lainnya.

KAI Commuter sebagai bagian dari KAI group yang bergerak sebagai operator Commuter Line yang saat ini telah mengangkut dan melayani rata-rata pengguna 1 juta lebih orang per hari di seluruh wilayah operasionalnya.

"Tentu akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan berkolaborasi banyak pihak sehingga tercipta ekosistem transportasi urban yang memudahkan masyarakat dalam bermobilisasi," tutur Didiek.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur SDM dan Umum KAI Suparno, Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto, dan Senior Executive Officer Director General of International Affairs Headquarters JR East Shunzo Miyake.

 

2 dari 3 halaman

Kerja Sama KAI-JR East

Ruang lingkup MoU antara KAI Group dan JR East tersebut meliputi pendidikan dan pelatihan, pengembangan berorientasi transit, pertukaran sumber daya manusia yang ahli berdasarkan permintaan, pertukaran informasi dan penyelesaian masalah perkeretaapian, serta bidang lainnya yang terkait.

Didiek mengatakan, kerja sama ini sangat penting untuk pembangunan SDM di KAI Group berkaitan dengan implementasi sistem keselamatan perekeretaapian di Indonesia. Di samping itu, pengembangan SDM juga terus dilakukan untuk saling support kebutuhan tenaga kerja operator perkeretaapian Indonesia dan Jepang.

Salah satu yang menjadi perhatian KAI Group dengan adanya MoU ini yaitu KAI Group berupaya untuk terus meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, salah satunya dari sektor perawatan sarananya. Terjalinnya kolaborasi yang baik antara KAI Group dan JR East akan semakin menguatkan sistem perawatan sarana perkeretaapian agar tetap andal.

Melalui MoU tersebut juga, KAI Group berkomitmen untuk terus membangun transportasi yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau oleh masyarakat, serta dengan mempertimbangkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Semoga MoU ini dapat memberikan nilai tambah bagi KAI maupun JR East. Kolaborasi ini juga diharapkan mampu mendukung upaya KAI dalam meningkatkan keterampilan SDM KAI dan menjalankan kereta api dengan zero accident, sehingga semakin banyak masyarakat yang menggunakan kereta api sebagai transportasi andalannya,” tutup Didiek.

 

3 dari 3 halaman

Rencana Impor KRL

Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia alias KAI Commuter tengah melakukan proses pengadaan tiga rangkaian kereta (trainset) baru yang akan didatangkan dari luar negeri. KRL baru ini ditarget bisa beroperasi pada 2024-2025.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan pihaknya akan melakukan impor KRL baru sebanyak 3 trainset dengan stanformasi 12. Artinya, akan ada 36 kereta atau gerbong yang akan didatangkan dari luar negeri.

Kendati begitu, Anne enggan menyebut negara asal pengumpor kereta baru tersebut. Meski, diketahui kalau banyak kereta KRL yang digunakan di Indonesia berasal dari Jepang.

"Kita sih 2024-2025 kita sudah ditargetkan untuk bisa mengoperasikan ya. Dan saat ini sedang proses, nanti teknologinya apa, (negara asal impor) darimana, setelah selesai baru kita umumkan ya, karena ini kan masih proses lelang," jelasnya di kantor KAI Commuter, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Proses Pengadaan

Anne menegaskan saat ini proses pengadaan KRL baru impor itu masih dalam proses pengadaan. Artinya, belum diputuskan negara mana atau merek apa yang akan memasok KRL baru ke Indonesia.

"Ini masih dalam masa pengadaan ya, saya belum mau sebut merek, saya tidak mau sebut negaranya. Kalau sudah selesai nanti kami akan info," jelasnya.

Mengaca pada target pengoperasian yang Anne sebut sebelumnya, bisa dibilang kalau kontrak pengadaan KRL baru impor ini akan diteken dalam waktu dekat. Namun, Anne juga masih belum bisa menargetkan waktu pasti kontrak tersebut disepakati.

"Kalau untuk yang baru mudah-mudahan segera ya. We'll be update. Ini yang lagi kita nego ya, masalah time, masalah ini, itu yang harus kita nego karena kami fokusnya mau mengutamakan kepentingan masyarakat," jelas Anne.