Sukses

Jadwal Pembatasan Angkutan Barang Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024

Pembatasan angkutan barang di jalan tol akan dilakukan dalam beberapa periode yakni pada 22-24 Desember, 26-27 Desember, 29-30 Desember 2023, dan 1-2 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa kebijakan pembatasan angkutan barang pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024 dilakukan untuk membantu mengurangi kepadatan lalu lintas sehingga mobilitas masyarakat menjadi lancar.

Adapun pembatasan angkutan barang di jalan tol akan dilakukan dalam beberapa periode yakni pada  22-24 Desember, 26-27 Desember, 29-30 Desember 2023, dan 1-2 Januari 2024. 

Selanjutnya, pembatasan angkutan barang di luar jalan tol akan dilaksanakan pada waktu tanggal yang sama, mulai pukul 05.00 - 22.00 WIB.

"Pembatasan angkutan barang dapat membantu mengurangi kepadatan pada periode libur keagamaan atau libur nasional yang seringkali menjadi waktu dengan tingkat lalu lintas yang sangat tinggi," kata Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Ahmad Yani dalam diskusi publik “Kebijakan Pembatasan Angkutan Barang, Urgensi dan Penerapannya” dikutip dari Antara, Selasa (28/11/2023).

Ahmad Yani mengatakan, pemerintah melalui Kemenhub bersama seluruh pemangku kepentingan terkait berupaya agar mobilitas masyarakat pada masa libur Nataru tetap aman, selamat, tertib dan lancar.

Beberapa Kebijakan

Beberapa kebijakan yang akan dilakukan, salah satunya dengan melakukan pembatasan angkutan barang dan penerapan rekayasa lalu lintas. 

Namun demikian, terdapat sejumlah kendaraan barang yang dikecualikan yakni kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) atau bahan bakar gas (BBG), antaran uang, hewan ternak, pakan ternak, pupuk, dan bahan pokok. 

Dengan kebijakan tersebut, diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi di jalan, memperlancar mobilitas masyarakat pada masa libur, meningkatkan pelayanan yang lebih baik seperti waktu tempuh, kapasitas jalan dan ketepatan waktu, hingga mengurangi kecelakaan lalu lintas. 

"Mobil yang mendapat pengecualian wajib dilengkapi dengan surat muatan meliputi jenis barang, tujuan, serta nama dan alamat pemilik barang," ujarnya. 

 

2 dari 4 halaman

Pengaturan Penyeberangan di Pelabuhan

Selain itu, Kemenhub juga melakukan pengaturan penyeberangan di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, dan Jangkar untuk menghindari kepadatan kendaraan

"Pengaturan penyeberangan termasuk penundaan atau delaying system akan dilakukan, dan sebagai buffer zone untuk pembatasan kendaraan penumpang maupun operasional angkutan barang," katanya.

Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) mengeluarkan hasil survei daring potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Potensi pergerakan masyarakat diprediksi mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional. Prediksi ini meningkat 143,65 persen dibandingkan prediksi tahun 2022 yang mencapai 44,17 juta orang.

Untuk menyukseskan dan melancarkan pergerakan masyarakat di masa libur Nataru, Kemenhub terus mengintensifkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai Kementerian dan Lembaga seperti, Kepolisian, Kementerian PUPR, BMKG, Badan SAR Nasional, pemerintah daerah, operator transportasi, operator jalan tol dan unsur terkait lainnya.  

3 dari 4 halaman

Wilayah Rawan Kecelakaan Saat Libur Natal dan Tahun Baru Dipetakan, Mana Saja?

Sebelumnya, PT Jasa Raharja mengaku telah melakukan beberapa persiapan menjelang Libur Panjang Nataru 2023-2024, sebagai upaya mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi di jalan.

Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A Purwantono, mengatakan pihaknya telah menggandeng beberapa pihak yang nantinya saling bersinergi, antara lain Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, serta rumah sakit yang telah menjadi mitra Jasa Raharja.

"Persiapan Nataru kita degan Kementerian Perhubungan dan Korlantas, sekarang sudah mulai persiapan," kata Rivan saat ditemui usai peluncuran Buku Jasa Raharja, di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Persiapan lebih awal ini dilakukan, lantaran pada musim libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) diprediksi akan mendorong pergerakan 100 juta orang.

"Persiapan Nataru ini diperkirakan akan lebih dari 100 juta yang akan mudik, tapi ini juga masih dalam prediksi," ujarnya.

Oleh karena itu, Jasa Raharja mulai berkoordinasi dengan Kemenhub dan Korlantas. Persiapan yang dilakukan yakni memetakan daerah-daerah mana saja yang berpotensi ramai lalu lintasnya, sehingga angka kecelakaan bisa diantisipasi.

"Kami sudah mempersiapkan berbagai kegiatan termasuk dengan korlantas. Beberapa persiapan yang sudah dilakukan terutama daerah-daerah yang berpotensi keramaian lalu lintas seperti contoh Pantura," ungkapnya.

Perhatian Jasa Raharja

Selain itu, yang menjadi perhatian Jasa Raharja adalah tempat wisata. Pihaknya memprediksi arus atau pergerakan orang di tempat wisata akan meningkat pada pada musim libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Karena Nataru ini biasanya berpotensi bukan hanya arus mudik tapi juga arus tempat wisata. Kita berikan rekomendasi kepada seluruh Polres, kecamatan mana yang berpotensi kecelakaan, daerah-daerah red zone, dan black spot, dan Jasa Raharja berperan disitu dengan memberikan rambu-rambu lalu lintas tambahan," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Jumlah Penumpang KRL Diramal Turun 50% Saat Nataru 2023-2024

Jumlah penumpang KRL Commuter Line diprediksi akan mengalami penurunan hingga 50 persen pada saat libur Natal 2023 dan tahun baru 2024.

Kendati begitu, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, ada kemungkinan jumlah penumpang KRL Commuter Line bisa meningkat pada saat hari H Nataru, namun diprediksi tidak akan sepadat dihari kerja.

"Kalau pas waktu Nataru bisa sampai 50 persen, tapi pasti nanti di hari H-nya orang yang mau naik kereta dan jalan-jalan itu bisa naik tapi tidak akan sepadat di hari kerja," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, kepada Liputan6.com, Sabtu (25/11/2023).

Lebih lnajut Anne mengungkapkan, memang pada saat momen Nataru stasiun KRL Commuter Line justru sepi penumpang, karena rata-rata masyarakat sudah mudik.

"Justru kalau libur Natal kita itu sepi penggunanya, orang pada mudik. Jadi, kalau di sini kita jam kerja itu yang harus bener-bener memaksimalkan," ujarnya.

Adapun pihak KAI Commuter tidak akan melakukan pengurangan frekuensi perjalanan meskipun sepi penumpang. Karena mekanisme KRL Commuter Line itu headway, artinya ramai atau sepi pun akan terus beroperasi.

"Kalau kita itu kan headway ya, jadi mau dia sepi atau padat kan dia jalan terus. Paling kalau misalkan itu kita lihat jam-jam tertentu untuk perawatan," pungkasnya.