Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Mark Cuban mengatakan, dirinya tidak punya pilihan selain menjadi pengusaha. Alasannya, sebelumnya ia pernah menjadi karyawan tetapi beberapa kali dipecat.
“Saya tidak pernah pandai bekerja untuk orang lain,” kata Investor Miliarder dan Pemilik NBA Dallas Mavericks kepada Wired dalam video bulan lalu melalui CNBC Make It, dikutip Kamis (30/11/2023).
Baca Juga
Mark Cuban mulai mengasah keterampilan penjualannya dengan serangkaian pekerjaan sampingan yang dimulai saat ia baru berusia 12 tahun. Mulai dari menjual kantong sampah dari rumah ke rumah hingga memberikan pelatihan dance.
Advertisement
Namun, baru pada usia pertengahan 20-an, Cuban meluncurkan perusahaan pertamanya, startup software MicroSolutions.
Meskipun ia akhirnya menjual perusahaan tersebut pada 1990 seharga USD 6 juta, perjuangan Cuban untuk memulai bisnisnya membuatnya merasa “ketakutan”.
Bisnis tersebut “tidak memiliki penjualan” dan Cuban mengungkap bahwa kecemasan yang dialami Cuban memuncak.
Cuban mengatakan bahwa ia tidak pernah mempertimbangkan untuk berhenti dan meninggalkan bisnisnya yang masih baru karena ia tahu bahwa “saya adalah karyawan yang buruk”.
Memang benar, ketika Cuban dipecat dari berbagai pekerjaan dalam hidupnya, termasuk dari pekerjaan terakhirnya menjual software untuk sebuah toko di Dallas.
Pemuda ini mengambil inisiatif untuk menutup penjualan besar-besaran, meninggalkan toko tanpa memberi tahu atasannya untuk menyelesaikan kesepakatan dan mengambil cek senilai USD 10.000.
“Saya pikir ketika saya kembali dia akan sangat senang, ternyata dia memecat saya saat itu juga,” kata Cuban pada tahun 2017.
Cuban memiliki pengalaman serupa bekerja di Mellon Bank di Pittsburgh setelah ia lulus dari Indiana University.
Seperti yang dikatakan Cuban sebelumnya, ia meminta seorang eksekutif tingkat tinggi untuk berbicara dengan sekelompok karyawan muda pada saat happy hour tentang “bagaimana rasanya bekerja di bank".
Sifat Inisiatif Membuatnya Menjadi Pengusaha
“Saya pikir itu ide yang sangat keren dan saya mengambil inisiatif,” kata Cuban kepada Wired.
Sebaliknya, bos Cuban yang mengetahui ide tersebut dengan kasar memarahi Cuan karena bersikap berlebihan dan berbicara kepada para eksekutif tanpa izin. Pukulan balik itu hampir membuat Cuban menangis.
“Maksudku, saya belum pernah merasakan hal seperti itu sebelumnya. Saya juga baru tahu bahwa saya tidak ditakdirkan untuk menjadi karyawan,” katanya.
Apa yang dilihat Cuban sebagai “mengambil inisiatif” seringkali dianggap sebagai sikap yang tidak hormat atau pembangkangan.
“Saya adalah karyawan yang buruk karena saya orang yang sok tahu,” katanya kepada Wired. “Pada dasarnya saya adalah seorang wirausaha, dan saya selalu berpikir bahwa saya mempunyai ide yang lebih baik (tentang cara melakukan sesuatu).”
Kesadaran itulah yang membantunya melewati perjuangan awal di MicroSolutions, bahkan ketika perusahaan tersebut hampir bangkrut. Kegagalan Cuban di masa lalu meyakinkannya bahwa peluang terbaiknya untuk sukses adalah menjadi bos bagi dirinya sendiri, yang memaksanya untuk bertahan dengan bisnis pertamanya sampai segalanya berbalik.
Advertisement
Membantu Konsumen
Tentu saja, perusahaan tersebut akhirnya terbukti sukses dan membuka jalan bagi bisnis Cuban berikutnya, perusahaan streaming audio Broadcast.com, yang diakuisisi oleh Yahoo pada tahun 1999 senilai USD 5,7 miliar.
Walaupun sikap independen yang menjadikan Cuban “berjiwa wirausaha” mungkin telah membuat atasannya salah paham, ia mengatakan bahwa keahlian utamanya, yaitu berjualan adalah hal yang akan digunakan jika ia perlu memulai karirnya dari awal.
Ketikahebat dalam penjualan, seperti yang dikatakan Cuban, “Kamu memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan orang, (dan) kamu menempatkan diri pada posisi untuk membantu mereka,” katanya dalam wawancara TikTok tahun lalu. “Dalam hal ini, keahlian penjualan adalah jenis keterampilan praktis yang dapat membantumu menjadi sukses di hampir semua bidang, setelah kamu menguasainya,” menurut Cuban.
“Kemudian kamu mewujudkan hal-hal baik, mencapai kesepakatan, dan itulah caramu menciptakan perusahaan,” katanya.